BRI Gelar Nobar Srimulat Hil yang Mustahal, Dukung Industri Perfilman Indonesia

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani mengatakan, perseroan mengajak seluruh mitra strategis untuk bersama-sama menyaksikan perkembangan perfilman Indonesia.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 16 Jun 2022, 21:08 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2022, 21:08 WIB
BRI mengundang partner dan mitra strategis BRI nobar film Srimulat “Hil yang Mustahal” di Plaza Senayan, 16 Juni 2022. (Dok: BRI)
BRI mengundang partner dan mitra strategis BRI nobar film Srimulat “Hil yang Mustahal” di Plaza Senayan, 16 Juni 2022. (Dok: BRI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai salah satu bank terbesar di indonesia mengundang partner dan mitra strategis BRI untuk Nonton Bersama (Nobar) film Srimulat “Hil yang Mustahal” di Plaza Senayan, Kamis, 16 Juni 2022. 

Saat ini, industri perfilman nasional telah berangsur pulih di tengah kondisi pandemi COVID-19. Dari waktu ke waktu, industri ini menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini pun menjadi sumber semangat bagi industri-industri lain di Indonesia untuk segera bounce back demi pemulihan ekonomi nasional.

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani mengatakan, perseroan mengajak seluruh mitra strategis untuk bersama-sama menyaksikan perkembangan perfilman Indonesia yang kualitasnya tidak kalah dengan film mancanegara.

"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi agar terciptanya kolaborasi yang semakin erat dengan seluruh mitra strategis BRI,” ujar Handayani, Kamis (16/6/2022).

"Diharapkan, kegiatan ini mampu menjadi semangat baru untuk bangkit bersama mencapai performa kinerja yang terbaik dan melampaui segala target kerja pada 2022," lanjut dia.

Handayani melanjutkan, kegiatan nobar tetap dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat. Di samping itu, agenda ini juga menjadi wujud syukur keadaan sudah mulai berangsur normal, ekonomi pulih dan aktivitas bisa dilakukan seperti sedia kala.

Seperti diketahui, selama kurun waktu dua tahun ini pandemi telah membatasi ruang gerak sehingga aktivitas sangat terbatas. Banyak aktivitas dilakukan di rumah demi menjaga kesehatan. Selain itu, banyak pusat perbelanjaan maupun restoran yang menutup usahanya akibat pembatasan aktivitas masyarakat.

Oleh karena itu, di tengah pemulihan ekonomi saat ini, perseroan optimistis industri perfilman akan bangkit kembali berjaya. Ke depan, BRI juga akan terus melakukan berbagai macam kegiatan dalam rangka mendukung industri kreatif di Indonesia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Laba BUMN Sentuh Rp 126 Triliun, BRI Jadi Penyumbang Terbesar

Angin Segar UMKM
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi kontributor laba terbesar bagi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) atau Kementerian BUMN pada 2021.

Sebelumnya, pada Rapat Dengar Pendapat dengan DPR (07/06) Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, laba BUMN pada 2021 mencapai Rp 126 triliun. Laba itu meningkat dari laba 2020 yang senilai Rp 13 triliun atau tumbuh 869 persen.

BRI menjadi BUMN yang mencatatkan laba tertinggi sebesar Rp 32,22 triliun pada 2021 atau setara 25,5 persen dari total laba seluruh BUMN pada 2021.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan apresiasi terhadap pencapaian Kementerian BUMN yang berhasil mendorong kinerja seluruh perusahaan BUMN melalui transformasi di tengah kondisi pemulihan ekonomi setelah pandemic COVID-19.

"Transformasi yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN terbukti memberikan dampak positif terhadap BRI dan seluruh perusahaan BUMN secara umum, oleh karenanya transformasi ini akan terus kami perkuat untuk menjaga keberlanjutan bisnis ke depan," ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (10/6/2022).

 

Penopang Pertumbuhan Laba

BRI UMKM
Pameran karya otentik seni batik Indonesia dari para perajin dan pengusaha seni batik di berbagai daerah Tanah Air.

Sunarso mengungkapkan, penopang utama pertumbuhan laba BRI pada sepanjang 2021 lalu terletak pada kinerja kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh positif disertai penurunan biaya bunga yang signifikan, dan pada saat bersamaan perseroan mampu mengelola portfolio mix dan kualitas aset sehingga dapat meningkatkan yield asset.

"Raihan laba BRI membuktikan perseroan dapat terus meng-create economic value kepada seluruh stakeholders di tengah kondisi yang menantang,” tutur dia.

Sebagai bentuk economic value creation yang diusung perseroan, BRI juga telah menyetorkan dana sebesar Rp 27,09 triliun kepada negara sepanjang 2021.

Setoran tersebut terdiri dari pembayaran pajak senilai Rp 20,17 dan pembayaran dividen atas laba tahun buku 2020 senilai Rp 6,92 triliun. Apabila ditarik lebih jauh, sejak 2019 hingga 2021 BRI telah menyetorkan pajak dan dividen kepada negara dengan jumlah total mencapai Rp 82,03 triliun.

 

Siapkan Empat Strategi

BRI UMKM
Link UMKM dapat menjadi tools pemberdayaan dan pengembangan para pelaku UMKM.

BRI telah menyiapkan empat strategi utama untuk meneruskan capaian positif hingga akhir 2022. Pertama, selective growth. BRI berfokus pada sektor yang memiliki potensi tinggi, dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal, yaitu sektor pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.

Selain itu BRI akan meneruskan strategi business follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk membantu penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.

Selanjutnya BRI akan fokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah, serta menerapkan soft landing strategy dengan membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi.

Untuk menjaga profitabilitas, BRI fokus pada pinjaman dengan high yield tinggi yaitu segmen mikro dan consumer loan serta meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA).

"Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik, BRI Group akan terus focus di segmen UMKM, utamanya mikro dan kemudian dengan cara-cara yang efisien, dan value yang diciptakan harus kembali ke mikro dan itu akan menjadi putaran bola salju yang makin besar sehingga akan semakin besar value creation kepada seluruh stakeholders," pungkas Sunarso.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya