Hadirkan Hunian Berkualitas di Tengah Kota, PT MRT Jakarta Gandeng Rukita

Kerja sama Rukita dengan PT MRT Jakarta ini diawali oleh dua unit Rukita terpilih, yaitu Rukita Kudus Menteng yang berada di kawasan TOD Stasiun MRT Dukuh Atas dan Rukita Jack House Melawai di kawasan TOD Stasiun MRT Blok M.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Jul 2022, 12:35 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2022, 12:35 WIB
FOTO: Memantau Progres Pembangunan MRT Fase 2A
Aktivitas proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A Bundaran HI-Harmoni di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (14/3/2022). Proyek MRT Fase 2A memiliki panjang jalur kurang lebih 6,3 Km. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia hunian sewa jangka panjang Rukita. Kerja sama ini dalam untuk menyediakan hunian terjangkau dan berkualitas di titik-titik Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta.

TOD sendiri merupakan area perkotaan yang dirancang untuk memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang bertujuan untuk mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.

CEO dan Co-Founder Rukita Sabrina Soewatdy menjelaskan, kerja sama Rukita dengan PT MRT Jakarta ini diawali oleh dua unit Rukita terpilih, yaitu Rukita Kudus Menteng yang berada di kawasan TOD Stasiun MRT Dukuh Atas dan Rukita Jack House Melawai di kawasan TOD Stasiun MRT Blok M.

Ke depannya unit-unit Rukita lainnya akan terus bertambah di kawasan TOD lainnya seperti Lebak Bulus, Fatmawati, Istora Senayan, Bundaran HI dan lainnya.

Menurutnya, Rukita menjadi hunian coliving pertama yang bekerja sama dengan MRT Jakarta. Rukita sangat menyambut baik kerja sama ini, karena sesuai dengan misi kami untuk memberikan solusi hunian berkualitas dan terjangkau di tengah kota bersama MRT.

"Kerja sama ini diawali oleh dua unit Rukita di Menteng dan Blok M dengan total 300 kamar. Ke depannya, Rukita akan terus hadir di titik-titik TOD lainnya, guna mendukung kebutuhan hidup kaum urban.” ungkap Sabrina dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (10/7/2022).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

FOTO: Memantau Progres Pembangunan MRT Fase 2A
Aktivitas proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A Bundaran HI-Harmoni di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (14/3/2022). Proyek MRT Fase 2A ditargetkan rampung pada 2025. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta Farchad Mahfud menjelaskan, PT MRT Jakarta sendiri menargetkan penyediaan 750 unit hunian pada kawasan berorientasi transit guna mempermudah mobilitas masyarakat pengguna moda MRT.

PT MRT menggandeng Rukita sebagai perusahaan berbasis Property Technology yang kredibel dengan memberikan hunian berkualitas dan pelayanan profesional.

Sebagai salah-satu strategi dalam mendorong pemenuhan hunian di kawasan TOD, MRT Jakarta sangat menyambut baik kolaborasi dengan Rukita yang merupakan provider penyedia hunian yang memiliki kualitas dengan akses yang menarik.

"Kami ingin menjadikan Rukita sebagai standar terbaik untuk hunian di kawasan TOD. Dengan begitu masyarakat terutama milenial mendapatkan hunian Rukita yang terjangkau, keren, nyaman, menyenangkan dan affordable tentunya.” jelas Farchad Mahfud.

PT MRT Jakarta Bangun 6 TOD, Rampung Paling Cepat Lebak Bulus pada Agustus 2022

FOTO: Memantau Progres Pembangunan MRT Fase 2A
Aktivitas proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A Bundaran HI-Harmoni di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (14/3/2022). Proyek MRT Fase 2A memiliki panjang jalur kurang lebih 6,3 Km. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Direktur Utama MRT Jakarta William P. Sabandar mengungkap perkembangan pengerjaan enam Kawasan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD). Paling cepat adalah pengembangan wilayah Lebak Bulus yang ditarget rampung pada Agustus 2022.

Dari jalur MRT Jakarta kini beroperasi, ada 6 titik yang akan dibangung kawasan TOD. Yakni, Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M-Sisingamangaraja-ASEAN, Senayan, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.

Transit Oriented Development atau lebih dikenal dengan sebutan TOD merupakan pengembangan yang mengintegrasikan desain ruang kota untuk menyatukan orang, kegiatan, bangunan, dan ruang publik melalui konektivitas yang mudah dengan berjalan kaki ataupun bersepeda serta dekat dengan pelayanan angkutan umum yang sangat baik ke seluruh kota.

Pada pengembangan kawasan TOD Lebak Bulus dibagi menjadi dua hal. Pertama ada simpang temu Lebak Bulus, kedua Teras Temu Lebak Bulus. William menyampaikan Pengembangan infrastruktur Simpang Temu Lebak Bulus terdiri dari 2 bagian, yakni transit plaza di depan Poins dan Jembatan interkoneksi sepanjang 200 meter dari stasiun MRT Lebak Bulus Grab ke Transit Plaza depan Poins.

Kemudian, transit plaza seluas 2.000 meter persegi dirancang untuk mendukung kegiatan transit dengan fasilitas pemberhentian Bus Trans Jakarta, area drop-off kendaraan pribadi dan kendaraan daring, serta parkir sepeda.

“Secara keseluruhan progres mencapai 68 persen, dan target penyelesaian Agustus 2022,” katanya mengutip paparan di Forum Pimpinan Redaksi, Kamis (26/5/2022).

Kemudian, teras temu Lebak Bulus yang jadi lokasi strategis utamanya bagi pengguna transportasi dari luar kota. Lahan Park and Ride Lebak Bulus berada di lahan bekas terminal ayng memiliki potensi untuk dimaksimalkan menjadi pengembangan campuran dengan mengedepankan kepentingan pengguna moda transportasi publik dan pelaku perjalanan.

“Lahan pengembangan Park and Ride Lebak Bulus seluas 1,3 hektare, progres mencapai 4,5 persen dan target penyelesaian 2023,” kata William.

TOD Fatmawati

FOTO: Memantau Progres Pembangunan MRT Fase 2A
Aktivitas proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2A Bundaran HI-Harmoni di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (14/3/2022). Proyek MRT Fase 2A ditargetkan rampung pada 2025. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pengembangan kawasan berorientasi juga dilakukan di kawasan Fatmawati. Kini dengan pengembangan hunian yang berorientasi transit. Disebut dengan Rumapadu Fatmawati (one Belpark) sebuah proyek Tea Arta Fatmawati dengan luas lahan 47.000 meter persegi.

Sebagai tahap awal, Tera Arta Fatmawati dibangin sejumlah 320 unit dalam satu tower. Lokasi Tera Arta Fatmawati berada dalam jarak 1,3 kilometer dari Stasiun MRT Fatmawati Indomaret.

Mengacu keseluruhan, progres pengembangan kawasan ini diakui William telah mencapai 62 persen dengan target penyelesaian Oktober 2022.

Kawasan TOD ASEAN

Selanjutnya kawasan Blok-M – ASEAN yang digadang menjadi Green Creative Hub. Disini akan dibangun Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Proyek infrastruktur yang mengambil lahan seluas 9000 meter persegi sebagai upaya aktivasi ruang hijau publik dengan meningkatkan fungsi kegiatan pada taman.

Peremajaan taman ini juga merupakan salah satu upaya implementasi peningkatan literasi warga Jakarta. Wilayah ini akan menunjang kegiatan transit di kawasan karena terhubung langsung denagn Stasiun MRT Blok M-BCA.

“Progres keseluruhan mencapai 59 persen dan target penyelesaian di Juni 2022,” kata William.

Sementara itu, di Jalan Mahakam Blok M, akan dibangun Plaza Transit Mahakam ayng dirancang untuk mengoptimalisasika badan jalan dan ruang terbuka hijau sebagai ruang transit pada kawasan dan juga sebagai solusi penataan melalui proses aktivasi kawasan.

Itu akan menjadipusat kuliner yang terdtada dan dinilai menarik serta penataan jalan sebagai area jalur pejalan kaki dan fungsi penunjangnya seabgai shared street. Pengembangan wilayah ini telah mencapai 83 persen dan ditarget selesai pada September 2022.  

Kawasan TOD Dukuh Atas

William menambahkan, pada pengembangan kawasan TOD di Dukuh Atas akan meliputi pembanguan Serambi Temu Dukuh atas dan simpang temu dukuh atas.

Di serambi temu dukuh aatas akan dibangun jembatang penyeberangan multiguna yang akan menghubungkan stasiun LRT Jabodebek, dengan stasiun KRL Sudirman sepanjang 265 meter persegi. Luas lantai bangunan mencapai 15.090 meter persegi dengan tinggi bangunan 11 lantai.

“Progres keseluruhan mencapai 47,6 persen dan target penyelesaian Juli 2022,” ungkap William

Sementara, Simpang Temu Dukuh atas akan berupa Transport Hub yang berfungsi sebagai area transit sarana angkutan umum massal yang akan berada di jalan blora. Disini akan ada bangunan seluas 15.000 meter persegi dengan ketinggian 11 lantai dilengkapi dengan fungsi perkantoran, ritel, pasar moderen.

Simpang temu ini akan melayani pemberhentian bus Transjakarta dan ojek daring yang bisa menunjang kegiatan transit dari Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Stasiun KRL Sudirman, Stasiun LRT Jabodetabek, dan Stasiun BNI City.

“keseluruhan Proyek ini mencapai 26,6 persen dengan target penyelesaian Maret 2023,” ujarnya.

Pengembangan lainnya meliputi pembangunanpederstrian tunnel UOB sepanjang 80 meter yang menghubungkan stasiun MRT Dukuh Atas BNI dengan Plaza UOB. Kemudian, pengembangan infrastruktur pedesterian Jalan Blora sepanjang 2.700 meter persegi. Serta, pengembangan simpang terintegrasi Stasiun Karet yang akan melayani transit antar-moda, luas lahan yang akan ditata adalah 9.800 meter persegi.

Infografis MRT Jakarta Kembangkan Kawasan Berorientasi Transit
Infografis MRT Jakarta Kembangkan Kawasan Berorientasi Transit. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya