Liputan6.com, Jakarta AirNav Indonesia mengungkap ada sejumlah penerbangan yang dilaporkan tertunda atau mengalami delay. Ini menjadi dampak dari gempa Bali berkekuatan magnitudo 5,8.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi menyebut tertundanya penerbangan diakibatkan oleh adanya inspeksi darurat yang dilakukan. Setidaknya ada 8 penerbangan yang mengalami delay.
Baca Juga
"Sesuai dengan SOP yang berlaku, AirNav Denpasar bersama personel operasional Bandara Bali melakukan inspeksi darurat secara menyeluruh terhadap fasilitas navigasi penerbangan, termasuk Runway yang digunakan untuk aktifitas take-off/ landing pesawat," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Senin (22/8/2022).
Advertisement
8 penerbangan itu terdiri dari 4 penerbangan keberangkatan, dan 4 penerbangan kedatangan ke bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Diantaranya, penerbangan dengan kode SJV743 rute Denpasar - Jakarta. Kode Penerbangan AWQ7531 rute Denpasar - Jakarta, kode penerbangan THA432 rute Denpasar - Bangkok, dan kode penerbangan JST058 rute Denpasar - Brisbane.
Untuk kedatangan, diantaranya dengan kode penerbangan LNI3924 rute Solo - Denpasar, kode penerbangan VJC897 rute Vietnam - Denpasar, kode penerbangan QTR960 Doha - Denpasar, serta GIA410 rute Jakarta - Denpasar.
Kondisi Aman
Lebih lanjut, Rosedi menyebut berdasa berdasarkan hasil inspeksi, kondisi personel, bangunan, dan fasilitas navigasi penerbangan dalam kondisi aman. Sehingga operasional penerbangan dapat berjalan normal.
"Personel Cabang Denpasar bersiaga untuk mengantisipasi adanya kemungkinan lain pasca gempa," kata dia.
"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan Stakeholder penerbangan terkait update kondisi di lapangan," tukasnya.
Â
Normal
Kondisi sementara ini dikonfirmasi Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Corporate Communication Senior Manager AP I Gede Eka Sandi Asmadi menyebut pihaknya saat ini belum mendapatkan laporan mengenai dampak gempa tersebut.
"Sementara saya belum mendapatakan laporan dan operasional berjalan normal," kata dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (22/8/2022) sore.
Untuk diketahui, Bandara I Gusti Ngurah Rai termasuk dalam tiga bandara paling banyak melayani penumpang yang dikelola AP I. Dengan demikian, dampak terhadap kejadian seperti bencana alam dikhawatirkan juga berdampak pada penumpang di bandara tersebut.
Pada Januari-Juli 2022, Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani 5,6 juta penumpang yang terdiri dari 4,3 juta penumpang domestik dan 1,2 juta penumpang internasional. Serta melayani juga 2.583 pergerakan penumpang transit domestik.
Advertisement
Gempa Guncang Bali, Tak Ada Kerusakan di Pelabuhan Benoa
Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah tenggara Bali Senin ini. Gempa Bali ini tidak mengganggu operasional pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Humas Pelindo III Regional Bali-Nusa Tenggara Siti Juairiah mengonfirmasi keadaan terkini dari dua pelabuhan yang dikelola Pelindo yaitu Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Celukan Bawang di Bali.
"Sejauh ini belum ada laporan kerusakan apapun dari fasilitas," kata dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (22/8/2022).
Siti menerangkan, sistem keamanan pelabuhan juga berjalan dengan baik. Sehingga kondisi darurat seperti gempa bisa diantisipasi dengan baik dan tidak menimbulkan korban jiwa.
"Alhamdulillah di Bali perangkat dan penerapan HSSE berjalan baik sehingga tidak ada korban atau laporan (terdampak gempa) dari lapangan," terangnya.
Terkait dengan antisipasi adanya gempa susulan, SIti berpegang pada standar keamanan yang diterapkan Pelindo. Ia memastikan dalam kondisi darurat, pegawai Pelindo mampu bergerak ke tempat aman.
"Setiap pagi tim security dan HSSE kami di brief, jika (ada orang) di dekat tombol keamanan langsung bergerak dan alhamdulillah aman," tuturnya.