BERANI BERUBAH: Inovasi Baru Frozen Food Ketam Isi Hasilkan Rezeki Melimpah

Namun sayangnya, omzet mulai menurun karena imbas dari adanya pandemi Covid-19.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 07 Okt 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2022, 12:00 WIB
[Bintang] Belitung
Ketam, oleh-oleh khas Belitung. (Sumber Foto: yuli_rizky_malika/Instagram)

Liputan6.com, Jakarta Berawal dari tingginya permintaan untuk kepiting, ide baru muncul menciptakan sebuah makanan frozen food baru yaitu ketam isi.

Hingga akhirnya inovasi itulah yang membawa kesuksesan bisnis ketam isi ini mampu meraup pundi-pundi rezeki dan membuka kembali peluang kerja bagi karyawan yang terdampak akibat pandemi.

Siapa sangka bahwa bisnis ini ada hanya karena industri rumahan. Demi memberikan kepuasan pelanggan agar tidak perlu membawa kepiting yang sudah matang ke rumah, ketam isi hadir dalam bentuk makanan yang dibekukan atau dikenal frozen food. Bahkan dalam keadaan frozen pun, para pembeli bisa membawanya ke mana saja, misalnya untuk buah tangan, karena mampu bertahan lebih lama.

“Untuk ketahanan, kalau dia selama frozen ini bisa 2 hari di suhu ruangan,” tutur salah seorang pegawai Andriyanto kepada Tim Berani Berubah.

“Jadi kita juga bsia kirim-kirim untuk distributor kita di daerah luar, seperti di Semarang, di Depok ada juga. Luar daerah Pulau Jawa atau Palembang biasanya reseller kita yang ngadain,” sambungnya.

Seperti yang diungkapkan salah satu pembeli bernama Rinto Hari Rahmanto. Menurutnya, ketam isi ini terasa gurih. Karena lebih menyukai yang krispi, dia menggorengnya lagi ketika sampai di rumah.

“Jadi, lebih krispi gitu. Jadi, gimana caranya supaya kami misalnya dari yang Surabaya berkunjung ke sini udah cocok. Kita mau beli lagi bisa,” jelas Rinto.

 

Omzet Tinggi Sebelum Pandemi

Seiring berjalannya waktu, keuntungan yang didapat terus meningkat. Sampai-sampai para pelanggan dan para local guide pun diberikan penghargaan.

Namun sayangnya, omzet mulai menurun karena imbas dari adanya pandemi Covid-19. Wabah itu telah melesukan usaha ketam isi yang bahkan saking sepinya terjadilah pengurangan karyawan.

“Jadi dari 30 sekian karyawan, karena kita sempat juga pas PPKM itu tutup selama enam bulan. Jadi, karyawan lebih memilih, yang dirumahkan tadi itu memilih untuk mencari kerja yang lain,” ungkap Andriyanto.

Salah satu yang kena imbasnya adalah Ega Putriani. Seorang karyawati ini juga sempat pula dirumahkan. Namun bersyukurnya, tak lama sejak dirumahkan dia dipanggil kembali untuk membantu proses produksi di dapur.

Ega menuturkan, “Pandemi kemarin, kebetulan kami lebih fokus ke-online. Jadi, lebih ngambil orderan dari apa namanya itu, dari reseller.”

Jadi, bisnis frozen food ketam isi ini memang sedikit berbeda dari yang biasanya tersedia di pasaran. Mengingat, masyarakat mungkin lebih familier dengan frozen food berbentuk seperti ayam atau nugget.

“Nah, inovasi itulah yang mau kita kembangkan di sini. Jadi, ke depannya yang orang tahu. Oh ketam isi, orang tahunya Belitung,” pungkas Andriyanto.

Kisah ini pasti menjadi inspirasi agar lebih semangat dan pantang menyerah meski kondisi sedang terpuruk.

Karena itu, mari ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya