Adhi Karya Kejar 2 Seksi Tol Sigli-Banda Aceh Rampung Akhir Tahun

Seksi jalan tol Tol Sigli-Banda yang akan terselesaikan salah satunya seksi 5 Blang Bintang - Kutobaro sepanjang 7,3 km dengan progres konstruksi 91,4 persen.

oleh Arief Rahman H diperbarui 21 Okt 2022, 12:31 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2022, 12:31 WIB
Proyek  Tol Sigli-Banda Aceh.
Proyek Tol Sigli-Banda Aceh.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mewanti-wanti aspek lingkungan dalam pengerjaan Tol Sigli-Banda Aceh. Menyusul komitme Adhi Karya sebagai kontraktor yang meyakini 2 seksi tol itu bisa selesai.

Kedua seksi jalan tol yang akan terselesaikan yaitu seksi 5 Blang Bintang - Kutobaro sepanjang 7,3 km dengan progres konstruksi 91,4 persen. Serta seksi 6 Kutobaru - Simpang Baitussalam sepanjang 5,01 km dengan progres konstruksi telah mencapai 82,4 persen.

“Tebing-tebing yang ada langsung dihijaukan lagi, ditanami kembali. Jika tidak diperlukan, jangan menebang pohon-pohon yang ada, sehingga kondisi alam tidak terganggu. ADHI harus bisa tetap menjaga keberlanjutan lingkungan," ujar Basuki dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (22/10/2022).

Direktur Operasi I Adhi Karya Suko Widigdo mengatakan pengerjaan 2 seksi yang disebut tadi terus berjalan. Seiring dengan pembebasan lahan yang juga sudah mendekati selesai.

“ADHI sebagai Kontraktor Pelaksana Jalan Tol Sigli - Banda Aceh berkomitmen untuk menyelesaikan kedua seksi ini di Akhir Desember dengan kualitas terbaik,” jelasnya.

Adanya rencana tersebut berarti Adhi telah menyelesaikan 5 seksi dari total 6 seksi jalan. Sebelumnya total nilai kontrak pekerjaan Jalan Tol Sigli - Banda Aceh sebesar Rp8,2 triliun dan hingga saat ini ADHI telah menerima pembayaran sebesar Rp5,7 triliun.

"Seiring dengan diselesaikannya kedua ruas tersebut, direncanakan ADHI akan menerima kembali pembayaran progress pada akhir tahun 2022," ungkapnya.

Untuk diketahui, pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh (Sibanceh) merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Provinsi Aceh.

Selain pemerataan ekonomi, dengan adanya tol ini juga akan memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli. Semula perjalanan ditempuh sekitar tiga jam dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok melalui perbukitan, menjadi hanya satu jam perjalanan. Pembangunan Jalan Tol Sigli - Banda Aceh ini merupakan penugasan Pemerintah kepada Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol dan ADHI sebagai kontraktor pelaksana.

 

Kontrak Baru Adhi Karya

Jalan Tol Sigli Banda Aceh (Sibanceh) Seksi 4 (Indrapuri–Blang Bintang) yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.765 km. (Dok Hutama Karya)
Jalan Tol Sigli Banda Aceh (Sibanceh) Seksi 4 (Indrapuri–Blang Bintang) yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.765 km. (Dok Hutama Karya)

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) meraih kontrak baru Rp 18,1 triliun hingga September 2022. Kontrak baru itu naik 57,3 persen dibandingkan kontrak baru pada September 2021.

Pembangunan Ibu Kota Negara Baru (IKN) telah berkontribusi dalam perolehan kontrak hingga September 2022 dengan total nilai kontrak Rp1,4 triliun. Perolehan kontrak tersebut didominasi oleh proyek pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3A Segmen Karangjoang -- Kariangau dengan nilai kontrak Rp1,1 triliun.

Selain itu, Adhi Karya juga telah memperoleh kontrak pekerjaan proyek pembangunan hunian pekerja dan fender jembatan Pulau Balang. Profil kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru sampai dengan bulan September 2022, meliputi lini bisnis Konstruksi sebesar 90 persen, Properti sebesar 6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 40 persen, gedung sebesar 12 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan dermaga, jalur kereta api, sumber daya air dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 48 persen. Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan bagi Adhi Karya.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Rabu, 19 Oktober 2022, saham Adhi Karyamelemah 4,58 persen ke posisi Rp 625 per saham. Saham ADHI dibuka turun 45 poin ke posisi Rp 610 per saham.

Saham ADHI berada di level tertinggi Rp 655 dan terendah Rp 610 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.314 kali dengan volume perdagangan 292.717 saham. Nilai transaksi Rp 18,3 miliar.

 

Bidik Dana Rp 3,87 Triliun

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan menggelar penawaran umum terbatas (PUT) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Aksi korporasi Adhi Karya ini juga didukung dengan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2022 tentang penambahan penyertaan modal negara (PMN) ke dalam modal saham Adhi Karya.

Perseroan menargetkan perolehan dana Rp 3,87 triliun yang berasal dari penyertaan modal negara (PMN) Rp 1,97 triliun dan publik Rp 1,89 triliun. Dalam rights issue ini, perseroan akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 7.004.510.932 saham baru seri B.

Pemegang sepuluh juta saham lama perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) Perseroan pada tanggal terakhir pencatatan atau recording date pada 26 Oktober 2022 berhak atas 19.783.232 saham HMETD dengan harga pelaksanaan Rp 550 per saham.

Perseroan akan memakai dana rights issue untuk peningkatan kapasitas usaha perseroan dalam penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) antara lain Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan SPAM Karian-Serpong (Timur) dan pengembangan bisnis lainnya baik di infrastruktur dan bisnis berbasis lingkungan.

"Rights issue akan meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan untuk pengembangan bisnis perseroan sehingga kinerja perseroan setelah rights issue diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan berkelanjutan," ujar Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi dalam keterangan tertulis, Selasa (18/10/2022).

Jadwal Right Issue

Berdasarkan prospektus ADHI, berikut jadwal rights issue:

-Cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 24 Oktober 2022

- Ex HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 25 Oktober 2022

- Cum HMETD di Pasar Tunai : 26 Oktober 2022

- Ex HMETD di Pasar Tunai : 27 Oktober 2022

- Distribusi HMETD : 27 Oktober 2022

- Pencatatan Efek di BEI : 28 Oktober 2022

- Perdagangan HMETD : 28 Oktober 2022- 8 November 2022

-Pelaksanaan HMETD : 28 Oktober 2022-8 November 2022

- Akhir Pembayaran Pesanan Efek Tambahan : 10 November 2022

-Periode Penyerahan Efek : 01 November 2022-10 November 2022

-Penjatahan : 11 November 2022

- Pengembalian Kelebihan Uang Pesanan : 15 November 2022

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya