Deretan Fasilitas yang Didapat ASN saat Pindah ke IKN Nusantara

Mengenai skenario pemindahan ASN ke IKN Nusantara, Azwar Anas menyebut sudah ada empat skenario yang disiapkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2022, 15:20 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2022, 15:20 WIB
Hari Pertama Masuk, PNS DKI Jakarta Langsung Aktif Bekerja
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta berakitivitas di Balaikota, Jakarta, Senin (10/6/2019). PNS kembali berdinas di masing-masing instansinya pada hari pertama kerja usai libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1440 H. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Aparatur Sipil Negara (ASN) termsuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan mendapat berbagai fasilitas saat pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Saat ini berbagai fasilitas tersebut tengah dan akan dibangun.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas menjelaskan, fasilitas yang saat ini tengah dibangun antara lain ruang publik, rumah sakit, sekolah dari dasar (SD) hingga perguruan tinggi dan juga tempat ibadah.

Menurut Azwar Anas, dengan berbagai fasilitas yang tersedia ini maka tidak ada lagi istilah dipaksa pindah karena dipastikan tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah pindah. 

"Kalau ini selesai tidak ada istilah ASN merasa dipaksa. Karena ruang publik ada, fasilitas pendidikan oke, dan rumah sakit semua oke, dan lingkungan oke," ujar dia di kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (25/10/2022).

Sementara untuk skenario pemindahan ASN ke ibu kota negara yang baru, Azwar menyebut sudah ada empat skenario yang disiapkan.

Pertama, pemindahan ASN sebanyak 1.800 orang, skenario kedua 2.000 orang, skenario ketiga 60.000 orang, dan skenario 100.000 orang.

Saat ini, skenario pemindahan ASN masih dibahas dengan kementerian dan lembaga. Khususnya, bagi eselon 1 dan 2 yang menjadi prioritas pemindahan ASN ke ibu kota negara.

"Masih dibahas," pungkasnya.

 

Proyek IKN Nusantara Tahap I Kantongi Investasi Rp 200 Triliun

Kementerian PUPR telah memulai pembangunan infrastruktur dasar mendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, di Kalimantan Timur. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR telah memulai pembangunan infrastruktur dasar mendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, di Kalimantan Timur. (Dok Kementerian PUPR)

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menyebut nilai investasi yang masuk untuk pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara sebesar Rp 200 triliun. Nilai investasi tersebut akan digunakan untuk pembangunan ibu kota baru di Indonesia tahap pertama.

"Yang mau saya sampaikan minimal 200 triliun itu bisa kita wujudkan dalam pembangunan proyek IKN tahap pertama," kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta Pusat, Senin (24/10).

Bahlil mengatakan nilai investasi tersebut tidak hanya dari penanaman modal asing (PMA). Melainkan gabungan dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) juga.

"Itu gabungan ya, PMA dan PMDN," kata dia.

Ada sejumlah negara yang bakal menjadi investor asing di pembangunan IKN. Antara lain China, Korea Selatan, Taiwan dan Uni Emirat Arab (UEA). Beberapa negara asal Eropa juga sudah ada yang berminat investasi.

"Beberapa negara Eropa sudah ada yang ingin dan sudah menyampaikan penawarannya ke kami. Dan beberapa ini sudah kami bawa ke Pak Jokowi," kata dia.

Bahlil menambahkan UEA juga akan ikut juga investasi di IKN Nusantara. Namun bukan nilai investasinya tidak terlalu besar.

"Dari UEA ini tidak masuk ke 10 besar, 20 besar juga tidak masuk, nilainya rendah sekali," kata dia.

Sebaliknya, UEA akan investasi di sektor lain yang jumlahnya lebih besar. Diperkirakan nilai investasi keseluruhan yakni USD 200 miliar.

"Mereka juga akan masuk ke IKN dan beberapa sektor lain," pungkasnya.

 

IKN Nusantara Sudah Mulai Dibangun, Ini Daftar Proyeknya

Kementerian PUPR telah memulai pembangunan infrastruktur dasar mendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, di Kalimantan Timur. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR telah memulai pembangunan infrastruktur dasar mendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, di Kalimantan Timur. (Dok Kementerian PUPR)

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai pembangunan infrastruktur dasar mendukung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, di Kalimantan Timur.

Pekerjaan prasarana dan sarana dasar yang disiapkan meliputi jalan dan jembatan, drainase, intake air baku, hunian bagi pekerja dan penyiapan lahan kawasan (land development).

Pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dilaksanakan secara bertahap dengan mengusung konsep Future Smart Forest City of Indonesia, sehingga tetap memperhatikan aspek lingkungan. Pada tahap awal di sepanjang 2022-2024, pembangunan yang akan menjadi prioritas Kementerian PUPR meliputi KIPP seluas 6.671 ha.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan, pemerintah berupaya untuk menghasilkan karya infrastruktur yang berkualitas dan memperhatikan lingkungan di IKN Nusantara.

"Pembangunan IKN merupakan sejarah baru untuk mewujudkan peradaban baru. Saya ingin mengimplementasikan betul sejarah baru itu," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/10/2022).

Kementerian PUPR telah memulai pembangunan fisik infrastruktur dasar di antaranya pembangunan bendungan, jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP), pembangunan Jalan Lingkar Sepaku, Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang-Kariangau, Kariangau-Simpang Tempadung, dan Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang.

Kemudian, juga dilakukan pekerjaan hunian pekerja konstruksi sebanyak 22 tower. Menteri Basuki meminta seluruh pekerja mulai dari staf hingga manajer kontraktor, termasuk konsultan tinggal jadi satu di hunian pekerja ini agar mudah untuk berkoordinasi.

"Selain untuk hunian, bisa juga untuk kantor bersama di situ. Tidak usah di tempat lain agar terkoordinir dengan rapi," kata Menteri Basuki. 

Bendungan Sepaku Semoi

Selain infrastruktur di KIPP, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi untuk menyediakan air baku kawasan IKN berkapasitas 2.000 liter per detik dan Kota Balikpapan sebesar 500 liter per detik.

Bendungan ini juga diproyeksikan sebagai infrastruktur pengendali banjir kawasan IKN sebesar 55 persen.

Lalu, juga Intake Sungai Sepaku untuk menyediakan air baku kawasan IKN berkapasitas 3.000 liter per detik. Intake Sungai Sepaku berkonsep Bendung Obermeyer dengan panjang 117,8 meter.

 

Reporter: Yunita Amalia 

Sumber: Merdeka.com

Infografis Misi Agustus 2024 Upacara HUT RI di Halaman Istana IKN Nusantara
Infografis Misi Agustus 2024 Upacara HUT RI di Halaman Istana IKN Nusantara (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya