Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) tengah melaksanakan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di seluruh provinsi di Indonesia. Pendataan Regsosek adalah pengumpulan data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan.
Pendataan dalam Regsosek yng dijalankan oleh BPS ini tak hanya dilakukan kepada keluarga biasa melainkan juga kepada para tunawisma yang tidak memiliki tempat tinggal.
"Kami (juga) mendata saudara-saudara kita yang tidak punya tempat tinggal dan tunawisma," kata Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono, di Hotel The Westin Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).
Advertisement
Pendataan kepada para tunawisma ini dilakukan Sabtu 29 Oktober 2022 malam. Pendataan dilakukan menjelang tengah malam hingga dini hari. Waktu ini dianggap pilihan tepat karena para tunawisma sudah mulai mencari tempat istirahat.
"Tujuannya dalam Regsosek kami berupaya agar setiap warga negara kita di data semuanya," kata dia.
Saat pendataan, dia menemukan seorang ibu yang terpaksa tinggal di bawah kolong jembatan layang (flyover). Kepada petugas, wanita paruh baya tersebut terpaksa tinggal di sana karena tidak diakui sang anak.
"Ibu itu, mohon maaf, tidak diakui anaknya sehingga dia harus tinggal di kolong," kata dia.
Tak hanya itu, petugas juga melakukan pendataan kepada sepasang pemulung yang tidak memiliki rumah. Setiap malam, dia bersama istrinya tidur di trotoar mana saja.
"Itu lah beberapa fenomena," kata dia.
Â
Sisir Anak Buah Kapal
Selain pendataan kepada tunawisma, BPS juga melakukan pendataan kepada para Anak Buah Kapal (ABK) yang tengah melaut. Pendataan dilakukan dengan cara mendatangi kapal-kapal berbendera Indonesia.
"Kita juga melakukan pendataan di laut, kepada kapal berbendera Indonesia yang melaut dan telah meninggalkan keluarganya selama satu tahun. Kami lakukan pendataan," kata dia.
Sebagai informasi, BPS saat ini tengah melaksanakan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di seluruh provinsi di Indonesia. Pendataan dilakukan pada 15 Oktober hingga 14 November 2022 mendatang.
Adapun informasi yang dikumpulkan antara lain terkait kependudukan dan ketenagakerjaan, kondisi perumahan, kesehatan dan disabilitas, perlindungan sosial, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. Selain mengumpulkan data, petugas juga harus menyertakan geotag dan foto untuk pendataan keluarga miskin.
Proses pengumpulan data tersebut akan dilakukan dari rumah ke rumah atau door to door. Kemudian melakukan wawancara dengan salah satu anggota keluarga untuk mengisi kuisioner yang telah disiapkan.
Pendataan Regsosek dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia oleh lebih dari 400 ribu petugas. Masing-masing petugas akan melakukan pendataan kepada kurang lebih 250 kepala keluarga di setiap wilayahnya.
Advertisement
Regsosek
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 15 Okt - 14 Nov 2022 akan melaksanakan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di seluruh provinsi di Indonesia.
Pendataan Regsosek adalah pengumpulan data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan.
Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) adalah upaya pemerintah untuk membangun data kependudukan tunggal, atau satu data. Dengan menggunakan data tunggal, pemerintah dapat melaksanakan berbagai programnya secara terintegrasi, tidak tumpang tindih, dan lebih efisien.
Data Regsosek dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas berbagai layanan pemerintah seperti pendidikan, bantuan sosial, kesehatan, hingga administrasi kependudukan.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com