Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menegaskan kepada mata dunia bahwa Indonesia berkomitmen untuk turut aktif mengurangi emisi karbon. Salah satu langkah nyatanya, pemerintah siap mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada acara puncak KTT G20 di Bali, pekan depan.
Luhut menjelaskan, dalam upaya mengurangi emisi karbon perlu adanya kolaborasi. Melalui kolaborasi dalam penurunan emisi karbon, maka bisa bermanfaat bagi masa depan.
Baca Juga
"Pada kesempatan yang baik ini di COP 27, saya mengajak semua orang untuk bisa menghadiri puncak acara KTT G20, Presidential Summit di Bali. Kami akan mengumumkan salah satu langkah sukses kami dalam menghentikan operasional pembangkit batubara dan mengubahnya ke pembangkit berbasis EBT," ujar Luhut dalam pertemuan COP 27, Selasa (8/11/2022).
Advertisement
Luhut menilai, untuk bisa mengakselerasi target net zero emission (NZE) diperlukan akselerasi sistem dan juga memperkaya framework dalam transisi energi.
PLN akan mempensiunkan PLTU-nya secara bertahap. Ini memerlukan kerja bersama karena untuk menjalankan proyek ini butuh investasi yang tidak sedikit.
"Kami sangat terbuka atas kolaborasi dengan para partner dan juga negara tetangga. Kami akan menjelaskan success story kerja sama kami dengan Jepang untuk bisa menurunkan emisi global," kata Luhut.
Insiatif PLN
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, mempensiunkan PLTU merupakan insiatif PLN dalam mempercepat tercapainya target NZE di 2060. PLN akan mempensiunkan 6,7 Giga Watt (GW) PLTU pada 2040 mendatang dan total 16 GW hingga 2060 mendatang.
"Sebagai bagian dari komitmen NZE 2060, PLN berkomitmen untuk menghentikan PLTU pada umur ekonomisnya, bukan memperpanjang. Dan kami bahkan mempercepat masa pensiun ini sebagai bukti komitmen kami dalam mengejar target NZE," terangnya.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi mengatakan, proses mempensiunkan PLTU tetap membutuhkan waktu. Untuk itu, PLN tidak tinggal diam, PLN tetap berupaya untuk bisa mengurangi emisi karbon melalui peningkatan teknologi co-firing, maupun Carbon Capture Storage (CCS).
"Kami terus terbuka dalam aksi kolaborasi sisi teknologi sehingga bisa mempercepat target NZE. Melalui rencana ini kami secara paralel juga mempercepat pembangunan pembangkit EBT sehingga bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat," tuturnya.
Advertisement
Jelang Puncak KTT G20, Menko Luhut: Kita Harus Kompak
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kalau persiapan Konferensi Tingkat Tinggi KTT G20 rampung dalam waktu dekat. Dia meminta seluruh pihak bisa kompak dalam menyambut gelaran akbar tersebut.
Menko Luhut mengatakan, persiapan KTT G20 yang digelar pada 15-16 November 2022 mendatang akan rampung paling lambat 3 hari kedepan. Pada rentang waktu itu, tim persiapan tinggal menyusun persiapan teknis.
Enam+03:08VIDEO: Resesi Ekonomi Global, Indonesia Kena Dampaknya? “Ini sudah siap dalam 2-3 hari lagi, tinggal teknis kecil,” kata Menko Luhut dalam keterangannya, Senin (7/11/2022).
Dari kacamata Luhut, Presidensi G20 Indonesia merupakan ajang bersejarah karena digelar dengan skala internasional. Bahkan, baru akan digelar kembali di Indonesia 20 tahun mendatang.
“Kita patut bangga sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) karena pengendalian ekonomi dan situasinya baik. Kerja keras pemerintah Jokowi selama 8 tahun terakhir ini membawa aura positif untuk semua,” ujarnya.
“Oleh sebab itu, kita harus kompak. Kesatuan dan persatuan itu penting. Tidak ada manusia yang sempurna, pasti ada kekurangan. Presiden kasih contoh untuk kerja keras, jadi ayo tunjukkan bangsa ini bangsa besar. Berbanggalah,” tambah Menko Luhut.
Rangkaian Acara
Indonesia sebagai Pemegang Presidensi G20 kan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022. KTT G20 ini diselenggarakan di Bali dan akan dihadiri oleh pimpinan negara G20 dan juga beberapa tokoh dunia.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama menjelaskan, akan ada beberapa rangkaian acara dalam KTT G20 ini. Di hari pertama, rangkaian KTT G20 pada Selasa 15 November akan berlangsung welcoming dinner di Garuda Wisnu Kencana. Persiapan saat ini sudah mencapai 80 persen, dan ditargetkan pada 10 November telah rampung 100 persen.
"Akan ada welcoming dinner di Garuda Wisnu Kencana, persiapan di sana sudah sampai 80 persen, nanti ditargetkan tanggal 10 November sudah mencapai 100," ujar Setya saat menggelar konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022).
Pada momen makan malam ini, selain delegasi KTT G20, Presiden juga akan mengundang pihak-pihak terkait yang penting dalam G20, dan undangan khusus lainnya. Acara makan malam akan digelar pukul 19.00-21.00.
Advertisement