Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyambut baik penerapan aplikasi electronic Visa on Arrival (e-VOA) yang diluncurkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) beberapa waktu lalu.
Lewat aplikasi e-VOA, turis mancanegara dapat mengajukan visa secara elektronik saat hendak berkunjung ke Indonesia.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mencatat, saat ini, baru 26 negara teratas pengguna VoA yang dapat menikmati layanan e-VOA.
Advertisement
Diantaranya Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Belgium, Kanada, China, Denmark, Perancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, Timor Leste, Turkiye, Ukraina, Britania Raya, dan Australia.
"Penerapan e-VOA sendiri akan diberlakukan secara bertahap, dengan mengutamakan layanan VoA di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai," kata Wamenparekraf Angela dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/11/2022).
Dia meyakini, penerapan aplikasi electronic Visa on Arrival (e-VOA) mampu memberikan dampak terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
Mempermudah Turis Asing ke Indonesia
Hal ini dikarenakan aplikasi e-VOA mempermudah wisman melakukan pembayaran VoA sebelum tiba di Indonesia. Kemudahan dan kecepatan administrasi tentu berpengaruh terhadap antusiasme wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
"Wisatawan sangat menghargai kenyamanan dan dengan adanya aplikasi e-VOA ini akan memudahkan wisman masuk ke Indonesia, tanpa perlu mengantri di bandara (seamless experience)," ujar Angela.
Wamenparekraf berharap layanan ini dapat diperluas ke negara-negara pasar potensial lainnya. Dengan begitu target kunjungan wisman yang sebelumnya ditetapkan antara 1,8 hingga 3,6 juta wisman di tahun 2022 dapat terpenuhi.
"Semoga penerapan e-VOA ini akan meningkatkan daya saing atau competitiveness Indonesia sebagai destinasi utama dunia, sehingga target wisman tahun ini dapat tercapai dan mendorong penciptaan tenaga kerja demi pemulihan ekonomi pasca pandemi," ujar Angela.
Advertisement
Bali Tetap Jadi Primadona Wisman ke Indonesia
Pemulihan ekonomi di sektor pariwisata sepanjang tahun 2022 mengalami perbaikan. Tercermin dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang mengalami tren peningkatan dari bulan ke bulan.
Di bulan September saja, jumlah kunjungan wisman mencapai 538.300. Angka ini mengalami peningkatan 5,50 persen (mtm) dan 10 ribu kali lipat dari dibandingkan tahun 2021.
"Kunjungan wisman di bulan September ini masih terus mengalami peningkatan sejak Januari 2022. Kunjungannya meningkat hingga 538 ribu wisatawan pada September," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2022).
Berdasarkan pintu masuknya, Setianto mengatakan kunjungan wisman tertinggi melalui pintu Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar-Bali. Tamu asing dari pintu utama ini didominasi oleh wisman asal Australia, Perancis, Inggris, Jerman dan Amerika Serikat.
"(Mereka datang) dengan menggunakan visa kunjungan selama 30 hari," kata dia.
Sementara itu, pintu kedatangan terbesar selanjutnya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten. Para turis yang masuk melalui pintu ini berasal dari Malaysia, Singapura, China, Korea Selatan, Jepang dan India.
Paling Banyak dari Aurstralia
Namun secara kumulatif, selama bulan September, kunjungan wisman terbesar berdasarkan negara asalnya yakni Australia, Singapura dan Malaysia.
Setianto mengatakan jika diakumulasi sepanjang tahun 2022, sejak Januari-September tercatat ada 2,68 juta kunjungan wisman.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar 86.245 kunjungan wisman. Bahkan sepanjang tahun 2021 hanya ada 141.211 kunjungan wisman.
"Terlihat kenaikan kumulatif 2.000 persen karena kunjungan wisman tahun sebelumnya sangat sedikit. Kalau sekarang sudah 2 juta kunjungan wisman," kata dia mengakhiri.
Advertisement