Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga angkat suara menanggapi kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan PT Jasindo. Menurutnya, itu merupakan salah satu upaya trasnformasi perusahaan.
Kabar PHK karyawan Jasindo ini beredar sejak pekan lalu. Menurut Arya, langkah yang diambil perusahaan itu hanya menyasar karyawan non-struktural.
Baca Juga
"Jadi mereka kan lagi melakukan transformasi SDM nih salah satunya untuk membuat perusahaannya semakin mobilitasnya lebih tinggi,"kata dia kepada wartawan, Kamis (17/11/2022)
Advertisement
"Nah mereka tuh nawarin pensiun dini untuk karyawannya. Tapi itupun yang non-struktural, dan itu pun bisa diterima bisa enggak," tambah dia.
Dengan posisi penawaran ke karyawan non-struktural, bisa diartikan kalau itu tidak terlalu berdampak pada perusahaan. Arya menyebut penawaran ini bukan sesuatu yang dipaksakan.
"Jadi kalau karyawan yang merasa bahwa dia mungkin karirnya atau dia punya berkesempatan lain berkembang di tempat luar itu boleh mengajukan pengunduran diri atau pensiun dini," paparnya.
Arya kembali menegaskan kalau hal tersebut merupakan karyawan di tatanan non struktural. Kendati, memang ada seleksi yang diterapkan dalam pengunduran diri atau pensiun tersebut.
"Tapi ada seleksi juga juga mereka. Tapi itu yg non-struktural ya, bukan struktural," pungkas Arya.
Target Asuransi Properti Jasindo Positif
Asuransi properti yang masuk dalam kategori asuransi harta benda diyakini akan meningkat di tahun 2022. Ini karena terdapat indikasi berbagai pembangunan akan terlaksana pada tahun ini.
Kinerja lini usaha harta benda yang menunjukkan pertumbuhan positif sangat didukung oleh pembangunan sektor komersial, sektor industri, dan sektor residensial yang diproyeksikan akan semakin tinggi.
"Pembangunan high-rise building juga diproyeksikan akan berkontribusi dalam peningkatan kinerja ini, karena pemilik bangunan atau pengembang akan mengasuransikan harta benda bernilai tinggi atau yang berada di lokasi risiko tinggi untuk melindungi asetnya," kata Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, Diwe Novara, Senin (10/1/2022)
Advertisement
Pulih dari Pandemi
Diwe melanjutkan, dengan semakin pulihnya sektor usaha dan industri setelah pandemi Covid-19, akan mendorong pelaku usaha dan industri untuk melakukan mitigasi risiko dengan membeli produk-produk asuransi.
Premi bruto lini usaha harta benda semester 1 tahun 2020 adalah Rp533,01 miliar sedangkan premi bruto lini usaha harta benda semester 1 tahun 2021 adalah Rp915,5 miliar.
Asuransi Umum
Hingga Oktober 2021 total premi bruto yang diperoleh Asuransi Jasindo untuk lini usaha harta benda mencapai Rp1,16 triliun.
"Pertumbuhan positif ini sejalan dengan pertumbuhan industri asuransi umum. Faktor pendorongnya antara lain meningkatnya kontribusi premi yang berasal dari sektor industri dan sektor program pemerintah. Secara khusus, untuk produk asuransi pada lini usaha harta benda yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat adalah Asuransi Barang Milik Negara (ABMN) dengan skema konsorsium asuransi," lanjutnya.
Sampai dengan Oktober 2021, Asuransi Jasindo yang merupakan bagian dari Indonesia Financial Group (IFG) menyumbang 33 persen dari perolehan premi nasional untuk lini usaha harta benda.
Advertisement