Asal Muasal Vaksin Covid-19 Indovac, Dipakai Vaksinasi Booster Presiden Jokowi

Simak berbagai fakta mengenai vaksin Covid-19 buatan dalam negeri, Indovac.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Nov 2022, 12:32 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2022, 12:32 WIB
Vaksin Covid-19 di Indonesia
Ilustrasi program vaksin yang dilaksanakan di Indonesia/ /pixabay.com Spencerbdavis1

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Covid-19 Indovac menarik perhatian publik di Tanah Air, ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima suntikan vaksinasi dosis keempat menggunakan vaksin tersebut. 

Presiden Jokowi menerima suntikan vaksinasi booster keduanya di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, pada Kamis (24/11). "Hari ini saya baru saja divaksinasi booster penguat," ungkap Jokowi kepada wartawan, dikutip Jumat (25/11/2022).  "Kemudian vaksin yang dipakai pada pagi hari ini yaitu, vaksin IndoVac, produk 100 persen dalam negeri," sambungnya.

Dilansir dari laman Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI, Vaksin IndoVac adalah vaksin Covid-19 yang diproduksi dalam negeri, yakni oleh PT Bio Farma yang berlokasi di Bandung.

Bio Farma menjelaskan, IndoVac merupakan vaksin berbasis teknologi subunit rekombinan protein yang digunakan sebagai imunisasi aktif terhadap Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

Dalam melakukan riset dan penelitian IndoVac, Bio Farma melibatkan tujuh fakultas kedokteran; yaitu dari Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, dan Universitas Hasanuddin untuk menjalankan uji klinis dosis primer.

Adapun Universitas Padjadjaran dan Universitas Udayana untuk uji klinis dosis booster vaksin Indovac. Tiga fakultas kedokteran lainnya, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Andalas sebagai pusat uji klinis vaksin IndoVac untuk anak usia 12-17 tahun.

Saat ini PT Bio Farma memiliki kapasitas produksi 20 juta dosis, dan akan meningkat menjadi 40 juta dosis tahun 2023 mendatang. 

Vaksin Indovac sendiri mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan POM pada 24 September 2022, juga sudah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.

 

Profil PT Bio Farma

Bio Farma berencana mengekspor vaksin IndoVac ke negara-negara berpendapatan rendah atau miskin. (Dok Bio Farma)
Bio Farma berencana mengekspor vaksin IndoVac ke negara-negara berpendapatan rendah atau miskin. (Dok Bio Farma)

PT Bio Farma (Persero), merupakan perusahaan farmasi BUMN yang didirikan pada 6 Agustus 1890 di Jakarta yang kini berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat. 

Dikutip dari laman resmi Bio Farma bergerak di bidang penelitian dan pengembangan-produk Life Science, pemasaran, perdagangan dan distribusi produk Life Science dan alat kesehatan,termasuk barang umum, pelayanan laboratorium kesehatan dan klinik, dan jasa kesehatan lainnya. 

"Bio Farma merupakan pemimpin dalam industri vaksin di Indonesia. Dengan filosofi 'Dedicated to Improve Quality of Life,' Bio Farma siap mendedikasikan kerja keras untuk keamanan kesehatan global (Global Health Security), melalui "Biotech for a Better Future" memberikan solusi untuk kemakmuran global," demikian tertulis dalam profil Bio Farma. 

Bio Farma pun memiliki sejarah unik, karena telah berdiri sejak masa penjajahan kolonial Belanda. 

Perusahaan itu didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 6 Agustus 1890 di Jakarta dengan nama Parcvaccinogène yang berarti Lembaga Pengembangan Vaksin Negara.

Lembaga tersebut menempati sebuah gedung di daerah Weltevreden - Batavia, yang kini menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.

Sejak awal berdirinya, Parcvaccinogène fokus pada berbagai penelitian untuk memberantas penyakit menular hingga akhirnya Parcvaccinogène menjalin kerja sama dengan Institut Pasteur untuk melakukan penelitian mengenai mikrobiologi.

Kerja sama tersebut berdampak pada berubahnya nama Parc-vaccinogène menjadi Parcvaccinogène en Instituut Pasteur.

Sejarah PT Bio Farma Menjadi Persero

Bio Farma-Vaksin
Kepala Bagian Pengemasan PT Bio Farma Yudha Bramanti menjelaskan area pengemasan vaksin, Rabu (12/8/2020). Bio Farma bekerja sama dengan tim peneliti vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung sedang melakukan uji klinis tahap 3 vaksin corona. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Kemudian pada tahun 1923, Parc-vaccinogène pindah ke Jalan Pasteur No. 28 Bandung. 

Hingga pada tahun 1955, Parcvaccinogène berubah nama lagi menjadi Perusahaan Negara Pasteur, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 1955.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 1961, nama Perusahaan Negara Pasteur berubah lagi menjadi Perusahaan Negara Bio Farma, dan pada tahun 1978 berubah status menjadi Perusahaan Umum Bio Farma berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 Tahun 1978.

Terakhir, sejak 6 Januari 1997 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 1 tahun 1997, perusahaan berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) yang sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan nama PT Bio Farma (Persero), berkedudukan di Jalan Pasteur No. 28Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1997 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Bio Farma menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Akta pendirian dan Anggaran Dasar (AD) atas perubahan bentuk Perusahaan tersebut telah dimuat dalam akta No. 1 Tanggal 3 Februari 1997, Akta No 188 Tanggal 20 Juni 1997 dan Akta No 30 Tanggal 21 Oktober 1997 yang dibuat oleh notaris Muhani Salim SH., dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No.C2-1423 HT.01.01.Tanggal 5 Maret 1998, tentang Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 Juli 2002 No. 57 Tambahan No. 6884. 

Infografis Bedanya Vaksin Primer dengan Booster Covid-19
Infografis Bedanya Vaksin Primer dengan Booster Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya