Liputan6.com, Jakarta Situasi ekonomi global yang diperkirakan akan memburuk di tahun 2023 tidak menyurutkan keyakinan pelaku industri properti di Tanah Air untuk tetap optimis menatap tahun 2023. Melalui berbagai terobosan dan inisiatif baru para pengembang meyakini bahwa bisnis mereka akan tumbuh positif di tahun depan.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal III-2022 perekonomian Indonesia tumbuh 5,72 perseb secara tahunan. Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal II-2022 yang sebesar 5,44 persen secara tahunan.
Baca Juga
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David E. Sumual mengatakan, tren pertumbuhan ekonomi yang positif ini tentunya akan terus dijaga oleh pemerintah. Bahkan, di saat situasi ekonomi masih wait and see, beberapa instrumen investasi justru akan mengalami kenaikan, misalnya emas dan properti.
Advertisement
Menurut David banyak bank juga belum menaikkan suku bunga KPR kendati suku bunga acuan Bank Indonesia telah beberapa kali naik.
Karena itu David menilai investasi properti akan tetap menarik mengingat tren kenaikan harga properti masih akan terus terjadi. Properti juga menjadi sebagai salah satu instrumen investasi yang aman.
David melihat, peran sektor properti dibuktikan lewat kontribusi terhadap PDB. Pada kuartal II 2022 kontribusi sektor kontruksi terhadap PDB mencapai 9,14 persen, dan 2,47 persen untuk real estate.
Selain itu, pertumbuhan juga ditunjukkan oleh sektor properti pada kuartal II-2022 dengan capaian yang melampaui level sebelum pandemi sebesar 2,16 persen (yoy) untuk real estate, dan 1,02 persen (yoy) untuk konstruksi.
Indeks Demand Properti Komersial pada kuartal II-2022 juga naik sebesar 1,58 persen (yoy). Hal ini memberikan keyakinan bahwa sektor properti masih akan tetap tumbuh, apalagi perbankan akan tetap menjaga tingkat suku bunga KPR di level yang terjangkau konsumen," jelas David dalam diskusi tersebut.
Tetap Luncurkan Produk Baru
Hal senada diungkapkan Founder & CEO Epic Property M. Gali Ade Nofran. Optimisme pelaku usaha sektor properti ditandai dengan banyaknya developer yang tetap meluncurkan proyek baru meskipun kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih pasca pandemi.
"Hal itu disebabkan hunian merupakan kebutuhan primer, sehingga demand akan selalu ada. Masih banyak sekali orang yang butuh hunian dan belum terpenuhi," katanya.
Menurut Nofran, dalam kurun 40 tahun terakhir, lanjut Darmadi, 90 persen penduduk kelas menengah atas di Indonesia kekayaannya berasal dari kepemilikan properti.
"Kalau tidak investasi di properti, pasti kekayaannya akan tergerus inflasi. Sebab salah satu yang bisa menutup inflasi memang dari kenaikan harga properti," jelasnya.
Besaran kenaikan harga properti memang tidak dapat diukur pasti. Namun berdasarkan pengalaman Nofran, kenaikannya selalu diatas inflasi.
"Bukan hanya properti, kenaikan harga komoditas lain juga tidak dapat diprediksi. Coba lihat harga batubara April 2021 saat Pandemi, harganya hanya USD 51, namun setelah pandemi di Oktober 2022 harganya sudah melesat USD 351. Jadi sebenarnya saat ini best time to invest di properti," tutur Nofran.
Advertisement
Kondominium Terbaik di Asia
Optimisme tersebut juga ditunjukkan para dewan juri Indonesia Properti Award (IPA) yang diselenggarakan oleh Properti Guru, pada pertengahan November 2022 lalu.
Dimana, dewan juri IPA memberikan penghargaan kehormatan kepada pemenang istimewa PT Putragaya Wahana melalui proyek besutannya, Le Parc at Thamrin Nine, Sudirman, Jakarta Pusat, yang diganjar penghargaan Best Condo Development.
Penghargaan tersebut merupakan kategori istimewa yang dipilih oleh dewan juri dari peserta seluruh Indonesia. Penghargaan kelas nasional ini sekaligus menghantarkan para pemenangnya ke ajang regional, yaitu ke Asia Property Award. Dimana, malam finalnya akan diadakan di Bangkok, pada 9 Desember 2022 mendatang.
Selain proyek Le Parc, PGW selaku developer Thamrin Nine Complex juga mendapatkan anugerah bergengsi dalam ajang Indonesia Property Award oleh Property Guru, antara lain; Autograph Tower sebagai Best Highrise Development Award, Thamrin Nine Complex sebagai Best Mixed-Use Development, serta apartemen mewahnya yang unik, Le Parc at Thamrin Nine sebagai Best Luxury Condo Development (Jakarta).
Malam penghargaan yang diadakan di Ballroom Ritz-Carlton Hotel Pacific Place tersebut mendatangkan para juri dan hadirin dari tokoh-tokoh dan praktisi dunia properti. Dewan juri yang diketuai oleh Ibu Vivin Harsanto, Senior Director/ Head of Advisory JLL Indonesia, dan beranggotakan 9 praktisi-praktisi yang sudah piawai dan tersohor di dunia properti Indonesia.
Kesembilan dewan juri tersebut meliputi Alex Bayusaputro (Founder & Managing Partner of Genius Loci), Peter Robinson (President Director PT Lantera Sejahtera Indonesia), Lina Gan (Founder & Editor-in-Chief Indonesia Design), Djinadi Gunawan (Managing Director PT Meinhardt Indonesia), dan Cornel B. Juniarto (Senior Partner Hermawan Juniarto & Partners, member of Deloitte Legal Network).
Mega Proyek
Kemudian, M. Archica Danisworo (Co-Founder & Design Director of PDW Architects), Bagus Adikusumo (Senior Director Office Services PT Colliers International Indonesia), Doddy A. Tjahjadi (Managing Director PTI Architect), dan Hendra Hartono (CEO PT Leads Property Services Indonesia).
"Penghargaan ini menandakan prestasi gemilang yang telah dicapai oleh PT Putragaya Wahana sebagai developer yang terbilang muda, namun banyak membuahkan pencapaian melalui mega proyeknya, Thamrin Nine," ujar Ibu Anggun Melati, Associate Director Sales Marketing PT Putragaya Wahana.
Dijelaskan Anggun, dari pembangunan Autograph dan Luminary Tower yang merupakan gedung pertama dan kedua tertinggi di Indonesia.
Selain itu, tiap gedungnya yang meraih sertifikasi hijau, atau Greenship, bertaraf BCA Greenmark Platinum, hingga penggunaan teknologi yang terbaru seperti lift tercepat dan sistem keamanan yang paling canggih dengan fitur-fitur smart seperti pengenalan wajah.
"Tentunya pencapaian-pencapaian seperti ini diharapkan akan semakin menginspirasi para pengembang Indonesia untuk dapat membangun pengembangan yang lebih bagus dengan standar internasional," pungkasnya.
Advertisement