Liputan6.com, Jakarta Perum Perhutani dan PT Fajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau Holding BUMN Pangan ID Food bekerja sama dalam membudidayakan tanaman tebu. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.
Sinergi ini diwujudkan dalam penandatanganan Head of Agreement (HoA) Kerjasama Pemanfaatan Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Budidaya Terutama Tanaman Tebu Guna Mendukung Ketahanan Pangan.
Kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro dan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Frans Marganda Tambunan di Gedung Graha Perhutani lantai XX, Jakarta, Jumat (30/12/2022).
Advertisement
Dalam sambutannya, Wahyu Kuncoro menyampaikan budidaya tebu di kawasan hutan dilaksanakan dalam rangka menunjang program pemerintah dalam ketahanan pangan. Untuk itu pemerintah menerbitkan Permen LHK no. 81 tahun 2016 tentang kerjasama penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan untuk mendukung ketahanan pangan.
Sejak diterbitkannya PermenLHK No. 81 Tahun 2016 tersebut, Perum Perhutani telah menyediakan lahan seluas 23.708 ha.
“Pengembangan tebu di lahan hutan banyak tantangannya, perlu sinergi dengan berbagai pihak agar program ini berhasil, pemanfaatan lahan hutan untuk tebu telah dipayungi secara legal oleh pemerintah oleh karena itu kita harus menjalankannya,” paparnya dalam keterangan resmi, Jumat (30/12/2022).
Sementara itu Direktur Utama Holding pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan menyampaikan langkah ini sebagai upaya mendukung pemerintah dalam berswasembada gula melalui perbaikan hulu pangan. Holding Pangan ID FOOD, kata dia, mengoptimalkan pemberdayaan lahan untuk berbudidaya tebu sinergi Perum Perhutani.
“Untuk mengoptimalkan produksi tebu, bersama Perhutani kami bersinergi memberdayakan lahan kawasan hutan di area Jawa Barat dan Jawa Timur untuk dimanfaatkan sebagai kegiatan budidaya tebu, melakukan pendampingan dan jaminan offtake hasil budidaya tebu,” ucap Frans.
Sistem Resi Gudang
Dukungan lainnya dalam hal swasembada gula, lanjut Frans, ID FOOD merupakan perusahaan BUMN satu-satunya di Indonesia yang mengimplementasikan Sistem Resi Gudang (SRG) gula pertama di Indonesia. Salah satunya untuk membantu peningkatan kesejahteraan petani tebu dengan realisasi sebanyak 96 resi senilai 40.202 ton atau setara Rp 320 Miliar.
Menurutnya, kolaborasi budidaya tebu ini pun dapat menjadi peluang untuk peningkatan kesejahteraan petani tebu kedepannya. Sinergi yang akan berlangsung selama 2 tahun ke depan ini mencakup pemanfaatan kawasan hutan, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan budidaya tanaman tebu, peningkatan produksi dan produktivitas kegiatan budidaya tanaman tebu.
Advertisement
Arahan Erick Thohir
Diberitakan sebelumnya, PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food sebagai Holding BUMN Pangan terus berupaya untuk menjaga kondisi pangan Indonesia tetap aman. Apalagi ada ancaman krisis pangan imbas dari kondisi global.
Salah satu upayanya adalah dengan menggandeng petani dalam penyerapan hasil panen. Ini juga sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir dalam upaya menjamin ketersediaan pangan domestik.
Direktur Utama Holding pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan mitra Petani saat ini yang tergabung dalam program makmur tahun 2021 - 2022 mencapai 172.522 orang. Dengan luasan lahan sekitar 324.740 hektar untuk komoditas padi, tebu, jagung, sawit dan kopi.
"Ini sebagai wujud dukungan kami di sektor pertanian, kami siap kolaborasi dan bantu peningkatan produksi, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani," jelas Frans dalam keterangannya, Selasa (20/12/2022).
"Melalui program makmur, bersama sinergi BUMN lainnya telah menghasilkan panen dan menyerap produksi petani sinergi antar BUMN dan private sector di 121.041 hektar lahan hulu pangan yang tersebar beberapa titik lokasi di Indonesia," tambahnya.
Serapan Tebu Petani
Pada sektor pertanian komoditas tebu, ID FOOD telah menyerap tebu petani hingga 1 Triliun di tahun 2022, dan komitmen offtake tebu petani di tiap tahunnya. Disamping itu, ada pula upaya khusus yang dijalankan ID Food.
"Sesuai arahan Menteri Erick, untuk menyerap produksi petani dan sebagai bagian dari realisasi rantai pasok pangan. Bahkan untuk melindungi petani tebu, ID FOOD telah mengimplementasikan SRG gula pertama di Indonesia yang bermanfaat sebagai penunjang produksi pasca panen instrumen manajemen stok dan mitigasi atas risiko fluktuasi harga," ungkap Frans.
Frans menambahkan, pihaknya siap berkolaborasi mendukung pemerintah dalam mengoptimalkan serapan produksi petani dan jaga ketersediaan pangan.
"ID FOOD siap berkolaborasi ikut memastikan ketersediaan di hilir pangan, khususnya jelang Nataru," tambahnya.
Advertisement