PLTS Atap jadi Andalan Kejar Bauran EBT 23 Persen di 2025

Pemerintah gencar mendorong pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada berbagai sektor

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 11 Jan 2023, 14:50 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 14:50 WIB
SUNterra
Pemerintah gencar mendorong pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada berbagai sektor. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah gencar mendorong pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada berbagai sektor.

Target capaian nol emisi karbon pada tahun 2060 serta tingkat bauran energi terbarukan sebesar 23 persen di tahun 2025 dapat diraih dengan pengembangan energi surya secara masif, khususnya pada sektor industri komersial. Sektor industri dipercaya menjadi sektor potensial untuk percepatan penetrasi energi baru terbarukan (EBT). 

Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan angka bauran energi terbarukan, SUNterra giat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) guna mengurangi jejak karbon dari aktivitas operasional setiap perusahaan.

Berfokus pada sektor residensial, sosial, dan komersial skala menengah, SUNterra berhasil mencatat proyek PLTS  lebih dari 2,5 MWp semenjak didirikan pada tahun 2020.

PT Modern Plastic Industry (MPI) merupakan salah satu portofolio komersial yang membanggakan bagi SUNterra. Perusahaan yang bergerak sebagai produsen kemasan plastik ini mulai menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan instalasi PLTS Atap berkapasitas 151,25 kWp.

Instalasi sistem PLTS pada PT MPI menggunakan sistem On Grid yang masih terhubung dengan jaringan PLN dengan kapasitas per panel sebesar 550 Wp.

“Tidak hanya operasional pabrik saja, instalasi PLTS dengan kapasitas 151,25 kWp ini juga menyumbang pasokan energi pada kegiatan perkantoran yang berada pada lokasi yang sama. Pada awal tahun 2023, masih bersama dengan SUNterra, kami juga berencana menambah kapasitas PLTS sebesar 201 kWp, sehingga total PLTS di green energy factory kami menjadi 352 kWp," kata Perwakilan PT MPI Michael Jusanti, Rabu (11/1/2023). 

SUNterra menggunakan panel surya dari Jinko Solar sebanyak 275 unit, yang dilengkapi dengan MBB HC Technology, membuat setiap panel yang terpasang di PT MPI ini memiliki durabilitas dan performa sistem PLTS yang tangguh.

 

 

Turunkan Emisi Karbon

SUNterra
Pemerintah gencar mendorong pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada berbagai sektor. (Dok. Istimewa)

Berkat instalasi sistem PLTS ini, diperkirakan PT MPI dapat menurunkan emisi karbon sebanyak 79 ton per tahun dan setara menanam 58.714 pohon selama 25 tahun.

Pada sisi teknologi lain, untuk menunjang performa dan keamanan, sistem PLTS di PT MPI diimbangi dengan menggunakan inverter dari Sungrow bertipe SG125CX.

Inverter seri premium Sungrow SG125CX memiliki bankability terbaik dunia versi Bloomberg New Energy Finance yang didukung oleh Utomo SolaRUV, dirancang untuk pengaplikasian sistem PLTS Atap di segmen komersial industrial yang mampu menghadirkan hasil daya yang lebih tinggi, sistem monitoring energi yang cerdas, serta tingkat efektifitas hingga 98,5 persen.

 

Sistem Keamanan

SUNterra
Pemerintah gencar mendorong pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada berbagai sektor. (Dok. Istimewa)

Inverter yang dialokasikan langsung oleh Utomo SolaRUV ini dilengkapi dengan sistem keamanan IP66 dan C5, sehingga terhindar dari korosi dan terlindung dari ancaman eksternal seperti debu atau semprotan air yang dapat menurunkan kualitas performa inverter.

Sementara itu, Chief Executive Officer SUNterra Fanda Soesilo mengungkapkan pihaknya mengapresiasi langkah PT Modern Plastic Industry yang mulai sadar dengan pentingnya praktik bisnis berkelanjutan menggunakan energi baru terbarukan.

"Pemasangan PLTS Atap ini kami harapkan menjadi edukasi sekaligus menginspirasi pelaku bisnis lain khususnya di bidang manufaktur untuk mulai beralih ke energi bersih, sehingga bersama kita bisa mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin nyata, tidak hanya untuk Indonesia tapi juga dunia secara keseluruhan," tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya