Menko Luhut Blusukan ke Kenya hingga Zimbabwe, Ada Apa?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah melakukan kunjungan kerja ke Kenya, Kongo, dan Zimbabwe.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Jan 2023, 14:51 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 12:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah melakukan kunjungan kerja ke Kenya, Kongo, dan Zimbabwe.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah melakukan kunjungan kerja ke Kenya, Kongo, dan Zimbabwe, kemarin.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam acara dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 dengan tema "Financial Inclusion and ESG : The Road to Equitable Economic Prosperity", Kamis (26/1/2023).

Septian menyampaikan permohonan maaf lantaran Menkomarves tidak bisa hadir memberikan keynote speech, karena semalam baru mendarat di Jakarta.

"Sebenarnya semalam kita baru landing dari Afrika, kita dari Kenya, Kongo, dan Zimbabwe kita lagi mengeksplor pasar untuk Indonesia di sana," kata Septian.

Ternyata negara seperti Kenya, ekonominya cukup berkembang. Selain itu, mereka juga memiliki East Africa Economic Community yang menjadi potensi bagi Indonesia untuk melakukan ekspor ke Afrika.

"Ini juga menjadi potensi untuk menjadikan Kenya menjadi hub ekspor kita ke Afrika ke depannya," ujar Seto.

Diketahui sebelumnya, Luhut menyampaikan melalui akun instagram pribadinya mengenai perjalanan dinasnya ke Kenya. Luhut menyebut, Indonesia dan Kenya telah berhubungan baik sejak tahun 1955.

"Hubungan Kenya dan Indonesia diperkuat dengan dibukanya Kedutaan Besar Indonesia di Nairobi pada tahun 1982 dan Kedutaan Besar Kenya di Jakarta pada tahun 2022," tulis Luhut.

 

Ucapan Selamat

Menko Luhut Bahas Industri Mobil Listrik Nasional Bareng DPR
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan saat rapat koordinasi membahas pengembangan kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Langkah ini sebagai upaya menekan emisi gas buang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Selain menyampaikan ucapan selamat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada William Ruto yang terpilih sebagai Presiden Republik Kenya, Menko Luhut juga membahas beberapa komitmen dan kesepakatan.

Misalnya untuk lebih memperkuat hubungan bilateral dan ikatan kerja sama agar semakin menguntungkan kedua negara sahabat.

"Saya juga menjelaskan bahwa kekayaan sumber daya alam Indonesia yang begitu besar saat ini, telah dialokasikan secara efektif untuk memacu pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor. Mulai dari energi terbarukan, pertambangan, ekosistem kendaraan listrik, farmasi, industri pertahanan dan strategi, serta digitalisasi pelayanan publik dan operasional pelabuhan. Kami menyampaikan bahwa Indonesia siap berbagi pengalaman dan praktik terbaiknya dengan Kenya di semua sektor tersebut," papar Luhut.

Menurut Luhut, Kerja sama antara kedua negara di sektor-sektor tersebut akan mengikutsertakan sektor swasta dari kedua negara. Dan yang terpenting, pembentukan Joint Task Force dalam waktu dekat akan segera memulai perundingan pembahasan kerjasama yang difokuskan kepada tiga hal utama yakni; perdagangan dan investasi, pertambangan serta Industri pertahanan strategis.

Luhut Pede Indonesia jadi Raja Baterai Kendaraan Listrik Dunia di 2027

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan ke kawasan Mangrove Tahura dan Garuda Wisnu Kencana. Kunjungan ini untuk melihat persiapan pelaksanaan KTT G20. (Dok Kemenko Marves)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan ke kawasan Mangrove Tahura dan Garuda Wisnu Kencana. Kunjungan ini untuk melihat persiapan pelaksanaan KTT G20. (Dok Kemenko Marves)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakini Indonesia akan menjadi satu dari tiga besar produsen baterai kendaraan listrik (electric vehincle/EV) terbesar di dunia pada 2027.

"Nanti tahun 2027 kita mungkin salah satu dari tiga besar dunia yang akan memproduksi EV battery juga termasuk mobil EV," kata Luhut dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 yang dipantau secara daring dikutip dari Antara, Selasa (17/1/2023).

Luhut mengatakan keyakinan itu juga didukung oleh telah ditandatanganinya perjanjian kerja sama pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik antara holding BUMN MIND ID dengan produsen baterai kendaraan listrik asal China Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) pada Senin (16/1).

"Maka kita sudah siap memasuki satu era baru membangun ekosistem lithium battery dan juga mobil EV dan ini kalau berjalan semua sesuai rencana, maka baterai pertama litium juga akan bisa kita produksi pada tahun 2025," ungkapnya.

Luhut menuturkan kinerja ekspor langsung terkerek naik dengan hilirisasi yang tengah digenjot pemerintah. Ia mencatat ekspor turunan nikel Indonesia naik signifikan dari sekitar 8,1 miliar dolar AS menjadi 33,8 miliar dolar AS pada 2022.

"Kelihatan ekspor kita sangat naik dengan baik pada tahun ini, hampir USD 11 miliar, tambah dari kenaikan down stream industry atau hilirisasi dari hanya nickel ore (bijih nikel). Jadi kalau nanti kita sampai pada lithium battery, angka ini saya kira akan jauh lebih besar," katanya.

Ekspor Turunan Nikel

Nikel
Ilustrasi Nikel

Luhut memprediksi ekspor turunan nikel bisa meningkat dua kali lipat jika rencana hilirisasi hingga ke ekosistem industri baterai listrik bisa berjalan dalam empat hingga lima tahun ke depan.

Mengutip unggahan di akun Instagram Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, telah dilakukan Initial Signing Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) dan Shareholders Agreement (SHA) antara Antam, anggota MIND ID, dengan CBL yang merupakan cucu usaha CATL, pada Senin (16/1).

Kemajuan tindak lanjut kerja sama itu dalam rangka pembentukan joint venture konsorsium yang akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir sebagai bagian dari program transformasi ekonomi hijau di Indonesia.

"Kami berharap setelah adanya penandatanganan CSPA tersebut segera mempercepat proses kesepakatan komitmen hilirisasi untuk kegiatan hilir yang meliputi smelter, precursor, katoda, sel baterai dan recycle," kata Bahlil dalam unggahannya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya