Energi Terbarukan Diminati Bisnis Properti, PLN Suplai Listrik Ramah Lingkungan ke Pengembang Raksasa

Pemerintah mempercepat pemanfaatan Energi Baru Terbarukan yang ditempuh melalui transisi energi yang berkeadilan untuk mencapai net zero emission di tahun 2060.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 22 Mar 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2023, 17:00 WIB
Sinar Mas Land dan PLN tandatangani penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), melalui penggunaan sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC). Hal ini dilakukan untuk ambil peran dalam mengurangi emisi CO2.
Sinar Mas Land dan PLN tandatangani penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), melalui penggunaan sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC). Hal ini dilakukan untuk ambil peran dalam mengurangi emisi CO2.

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk konsumsi listrik hijau melalui penggunaan sertifikat Energi Baru Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero), mulai diminati pengembang besar di Tangerang.

Lalu, apa sebenarnya REC yang tengah digalakan PLN?

Staf Khusus Kementerian ESDM, Ego Syahrial, menyampaikan kesungguhan dan keseriusan pemerintah dalam mempercepat pemanfaatan Energi Baru Terbarukan yang ditempuh melalui transisi energi yang berkeadilan untuk mencapai net zero emission di tahun 2060.

“Beberapa program telah disusun oleh kementerian ESDM untuk mencapai target tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan listrik yang bersumber pada EBT, kemudian pemerintah juga melakukan konversi pembangkit listrik yang masih menggunakan energi fosil dan akan dikonversi oleh pemerintah ke EBT,” jelas Ego Syahrial.

Menurutnya, transisi Energi menuju energi bersih dan akselerasi pembangkit EBT tentunya tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Pemerintah, namun diperlukan peran dari stakeholder.

"REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntable, dan diakui secara internasional," ujarnya.

Sementara, Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Enterprise PT PLN (Persero), Abdul Farid, mengungkapkan, bahwa REC merupakan salah satu aspirasi green dalam Program transformasi PLN.

“PLN terus berupaya mengembangkan pembangkit energi baru terbarukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menghadirkan produk layanan REC ini," ungkap Abdul Farid.

 

PLN Sudah Terbitkan 582.000 Unit REC

Sinar Mas Land dan PT PLN (Persero) menandatangani penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui penggunaan sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC). (Dok Sinar Mas)
Sinar Mas Land dan PT PLN (Persero) menandatangani penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui penggunaan sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC). (Dok Sinar Mas)

Abdul Farid menjelaskan, sampai dengan Februari 2023, PT PLN (Persero) telah menerbitkan hampir 582.000 unit REC kepada 316 pelanggan corporate buyer. Jumlah ini meningkat hampir 6 kali lipat dibandingkan tahun 2021 lalu.

“Dengan adanya peningkatan animo akan REC hampir enam kali lipat dibanding tahun 2021, maka PLN terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas REC PLN yang saat ini setara 3 juta REC atau setara equivalen 3 TWh,” jelas Abdul Farid.

Adapun saat ini, PLN memiliki empat pembangkit yang telah terdaftar untuk melayani kebutuhan REC Corporate buyer, diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan kapasitas 140 MW, PLTP Lahendong 130 MW, PLTP Ulubelu 110 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru 80 MW. 

 

Infografis
Infografis Hemat Listrik, Kantong Aman Bumi Senang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya