Benahi Kebocoran, Kementan Lakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier di Blitar

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) terus digalakkan oleh Kementerian pertanian.

oleh Fachri pada 04 Apr 2023, 17:50 WIB
Diperbarui 04 Apr 2023, 17:48 WIB
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier di Blitar.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier di Blitar, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Blitar Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) terus digalakkan oleh Kementerian pertanian. Kali ini, Kelompok Tani Rukun Santoso yang berlokasi di Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur mendapatkan bantuan tersebut. Pembenahan RJIT di sana untuk mengatasi banyak kebocoran pada saluran tersier yang mengakibatkan air tidak bisa mengalir sampai hilir.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa perbaikan jaringan irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dengan rata-rata produksi 5 ton/ha.

"Kebutuhan air dalam usaha tani sangatlah penting, aliran-aliran air dari sumber air yang tidak bisa sampai ke lahan sawah dan tidak dapat dimanfaatkan oleh petani dapat dibantu alirannya melalui jaringan irigasi tersier. Oleh karena itu, jaringan irigasi tersier adalah komponen mutlak dalam sistem irigasi," jelasnya.

Mentan SYL mengungkapkan bahwa jaringan irigasi tersier ini yang masuk ke wilayah persawahan dan langsung berhubungan dengan para petani.

“Dengan adanya program rehabilitasi jaringan irigasi, maka ada peningkatan pada indeks tanam petani, yang sebelumnya hanya sekali setahun menjadi dua kali,” ungkapnya.

 

Berasal dari Swakelola Petani

Petani.
Ilustrasi petani sedang menanam di sawah. (Foto: Istimewa)

Pada kesempatan yang lain, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan bahwa RJIT sesuai dengan kebutuhan petani. Untuk itu, sebagian besar dananya disalurkan melalui sistem swakelola petani.

"Dengan swakelola oleh petani, jaringan irigasi tersier yang direhabilitasi umumnya akan lebih bagus dan petani merasa lebih memiliki. Kita membangun secara bertahap berdasarkan kebutuhan masyarakat petani," ujarnya.

Selain itu, Ali Jamil mengatakan bahwa selama ini Ditjen PSP sudah melakukan monitoring optimalisasi pemanfaatan jaringan irigasi tersier. Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendata atau melakukan pemetaan jaringan irigasi yang sudah direhabilitasi dan yang belum direhabilitasi.

Ali Jamil memaparkan bahwa rumus program RJIT adalah kondisi jaringan tersier yang rusak, kondisi saluran primer dan sekunder bagus untuk irigasi teknis. Tak hanya itu, terdapat sumber air untuk irigasi desa dan di sekitarnya ada sawah yang diairi serta ada petaninya.

"Bagi masyarakat petani yang membutuhkan bantuan RJIT bisa mengajukan ke Dinas Pertanian kabupaten atau kota masing-masing. Nanti dinas bisa meneruskannya ke Ditjen PSP untuk ditindaklanjuti," paparnya.

Ali Jamil menegaskan bahwa dengan dengan diserahkannya RJIT kepada kelompok tani, maka pembangunan jaringan irigasinya akan dilakukan secara gotong royong atau swakelola.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya