Luhut Jamin Indonesia Mampu Bayar Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Jangan Underestimate!

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menegaskan kemampuan Indonesia untuk membayar bunga pinjaman utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke China Development Bank (CDB).

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2023, 23:18 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2023, 13:45 WIB
FOTO: Menko Luhut dan Dubes RRT Tinjau Tunnel 6 Kereta Cepat Jakarta - Bandung
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menegaskan kemampuan Indonesia untuk membayar bunga pinjaman utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke China Development Bank (CDB). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menegaskan kemampuan Indonesia untuk membayar bunga pinjaman utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke China Development Bank (CDB).

"Nggak ada masalah, kamu kok ragu kan negara mu. Kalian jangan under estimate (merendahkan)," ujar Luhut di Kantornya, Jakarta Pusat, Senin (10/4).

Luhut menyampaikan, kondisi perekonomian Indonesia ini saat ini telah mengalami kemajuan pesat dibandingkan beberapa waktu lalu. Antara lain berkat efisiensi dalam pengelolaan keuangan dan hingga reformasi perpajakan melalui pemanfaatan teknologi atau digitalisasi.

Dia mencontohkan, penerimaan pajak pada awal tahun 2023 mampu tumbuh sebesar 48,6 persen. Tercatat, penerimaan pajak mencapai Rp162,23 triliun pada Januari 2023.

"Ini karena banyak efisiensi digitalisasi, efisiensi batu bara segala macam, karena digitalisasi tadi. Itu kadang-kadang kita ndak sadar, terjadi perubahan transformasi digital," ucapnya.

Dia menyebut, bunga utang pinjaman proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk sementara disepakati sebesar 3,4 persen. Sebelumnya, besaran bunga telah ditetapkan sebesar 4 persen.

"Soal bunga kita berharap ya segera, kemarin dia sudah mau turun dari 4 persen ke 3,4," ucapnya.

Negosiasi Bunga Utang

Meski begitu, dia terus melakukan negosiasi penurunan bunga utang ke China Development Bank (CDB). Dia ingin bunga proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut bisa turun hingga 2 persen.

"Kita masih (ingin) angkanya itu lebih rendah lagi. Mau nya kita 2," tegasnya.

Adapun, jumlah uang yang akan dipinjam Indonesia mencapai USD 560 juta ke China Development Bank (CDB). Utang itu akan digunakan untuk membayar pembengkakan biaya atau cost overrun KCJB senilai USD 1,2 miliar atau berkisar Rp18,2 triliun.

Lebih lanjut, dia optimis Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) siap beroperasi pada 18 Agustus 2023. Sehingga diharapkan akan menjadi kado istimewa bagi ulang tahun RI ke 78.

"Kereta cepat Jakarta Bandung, kita harapkan mulai beroperasional 18 Agustus 2023 sebagai hadiah HUT RI ke-78," pungkasnya.

 


China Tawarkan Bunga Pinjaman 3,4 Persen Buat Proyek Kereta Cepat, Menko Luhut Nego Biar Lebih Murah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan Meresmikan Penyelesaian Pemasangan Rel Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Stasiun KCJB Halim, Jumat (31/3/2023)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan Meresmikan Penyelesaian Pemasangan Rel Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Stasiun KCJB Halim, Jumat (31/3/2023). Pemasangan rel kereta atau track laying ini membentang dari Tegalluar hingga Halim dengan total panjang rel terpasang 304 km untuk kedua sisi. (Dok. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan Pandjaitan mengaku akan melobi kembali suku bunga atau interest rate pinjaman proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebesar 3,4 persen, agar lebih rendah lagi.

"Kalau bunga kita berharap, kemarin dia sudah mau di bawah 4 persen , tapi kita masih lebih rendah lagi, overrun yang pertama sudah 3,4 persen, tapi kita mau lebih rendah lagi," kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers Update Kerjasama Indonesia-Tiongkok, Senin (10/4/2023).

Sebelumnya, Luhut telah melobi Tiongkok soal penyelesaian pinjaman pembengkakan biaya atau cost overrun proyek KCJB agar suku bunga pinjaman tersebut lebih rendah menjadi 2 persen.

"Ya maunya kita kan 2 persen, tapi kan gak semua kita capai. Karena kalau kamu pinjam keluar juga bunganya itu sekarang bisa 6 persen juga. Jadi kalau dapet kita 3,4 persen misalnya sampe situ ya we're doing okay, walaupun tidak oke-oke amat, tapi dibandingkan kalau kita keluar, ya to?," ujar Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kemenko Marves, Septian Hario Seto menjelaskan, suku bunga pinjaman Proyek KCJB memang 2 persen, namun itu pada 2017. Seiring berjalannya waktu, suku bunga pun naik 3,4 persen.

Pemerintah Indonesia berupaya agar suku bunga tersebut bisa diturunkan, tapi pihak Tiongkok menawarkan penurunan sebesar 3,4 persen. Alhasil, Pemerintah Indonesia akan melobi kembali angka tersebut, supaya lebih rendah.

"Jadi sebagai perbandingan, kita 2 persen itu kan suku bunga waktu 2017 waktu itu suku bunga industrinya rendah, kalau kita lihat overrun mereka 3,4 persen itu sekitar 0,2 persen di bawah obligasi di bawah pemerintah AS yang 30 tahun," ujar Seto.

"Jadi, ini sebenernya bunga yang ditawarkan sudah lebih rendah dibandingkan dengan bunga pemerintah AS ataupun bunga obligasi USD dari Pemerintah RI. Tapi kita masih mau nego lagi," tambah Seto.

Sebagai informasi, total pembengkakan biaya proyek KCJB sebesar USD 1,2 miliar atau setara Rp 18 triliun (kurs USD 1 = Rp 14,909).    


Kereta Cepat Jakarta Bandung Beroperasi 18 Agustus 2023, Jadi Hadiah HUT ke-78 Indonesia

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terparkir di Stasiun Tegalluar
Foto udara suasana rangkaian kereta cepat di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) siap beroperasi pada 18 Agustus 2023.

"Kereta api cepat Jakarta Bandung, kita harapkan mulai beroperasional 18 Agustus 2023 sebagai hadiah HUT RI ke-78," kata Luhut dalam Konferensi Pers Update Kerjasama Indonesia-Tiongkok, di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Senin (10/4/2023).

Kata Luhut, Pemerintah RI berharap saat peresmian kereta cepat ini nanti ada Pimpinan Tinggi dari Tiongkok yang turut hadir menyaksikan operasional KCJB.

Selain itu, seluruh pemasangan rel KCJB telah rampung. Terdapat total sepanjang 304 kilometer rel yang telah terpasang meliputi jalur ganda seluruh trase KCJB sejauh 142,3 km, rel di empat stasiun KCJB, dan Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung. 


Uji Coba Kereta Cepat

Rencananya akan dilakukan uji coba pada akhir Mei mendatang, sehingga pada 18 Agustus nanti bisa beroperasi dengan baik.

"Saya udah melaporkan Minggu lalu, saya sudah pergi meletakkan rel yang terakhir menjadi 304 KM itu sudah selesai dan trail yang akan dimulai Mei akhir, paling lambat sudah mulai digunakan," ujarnya.

Adapun saat ini RI dan China telah menyepakati pembengkakan biaya atau cost overrun untuk KCJB sekitar USD 1,2 miliar. "Nah tim teknis dari kedua negara telah menyepakati angka cost overrun  sebesar USD 1,2 miliar. Jadi, supaya hasil audit kita hasil dari mereka, pembicaraan detail dari kedua belah pihak sepakat angkanya USD 1,2 miliar," pungkasnya.   

Infografis Kereta Cepat
Infografis Kereta Cepat
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya