Ayo Jalan-Jalan ke Sarinah, PT KAI Dkk Gelar Bazar UMKM dengan Banyak Doorprize

Serba Lokal Fest ini melibatkan 88 UMKM dimana 27 di antaranya merupakan UMKM binaan KAI, dengan lini bisnis kuliner, kerajinan, fesyen, dan kecantikan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Mei 2023, 10:15 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2023, 10:15 WIB
PT KAI bersinergi dengan Kementerian BUMN, PT Pertamina Gas Negara, dan PT Sarinah menyelenggarakan Bazar UMKM Untuk Indonesia di atrium Plaza Sarinah. (Dok KAI)
PT KAI bersinergi dengan Kementerian BUMN, PT Pertamina Gas Negara, dan PT Sarinah menyelenggarakan Bazar UMKM Untuk Indonesia di atrium Plaza Sarinah. (Dok KAI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersinergi dengan Kementerian BUMN, PT Pertamina Gas Negara, dan PT Sarinah menyelenggarakan Bazar UMKM Untuk Indonesia dengan tema Seru-Seruan Bazar Lokal di atrium Plaza Sarinah. Kegiatan yang digagas PT KAI ini berlangsung mulai Kamis (25/5/2023) hari ini sampai dengan Minggu (28/5/2023).

Kegiatan selaras dengan misi Kementerian BUMN, dalam rangka membantu para pelaku UMKM untuk memperluas akses pasar dan mempromosikan keunggulan produknya.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, dengan adanya Serba Lokal Fest ini melengkapi dukungan KAI dalam mempromosikan berbagai jenis UMKM di daerah. UMKM butuh untuk terus naik kelas, bukan hanya menjadi jawara di daerah tetapi juga berkontribusi secara nasional dan bersaing secara global.

“KAI telah lama mendukung perkembangan UMKM di berbagai daerah melalui ekosistem perkeretaapian yang dimiliki. Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak serta terus-menerus menghadirkan inovasi demi memperluas penjualan dan akses pasar bagi UMKM binaan kami,” ujar Didiek, Kamis (25/5/2023).

Serba Lokal Fest ini melibatkan 88 UMKM dimana 27 di antaranya merupakan UMKM binaan KAI, dengan lini bisnis kuliner, kerajinan, fesyen, dan kecantikan. Acara ini juga menghadirkan berbagai agenda talkshow mengenai UMKM yang dapat memberikan wawasan bagi khalayak luas mengenai strategi dan potensi UMKM di Indonesia.

Tidak lupa, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai hiburan dan doorprize yang akan memberikan kenyamanan bagi para pengunjung Serba Lokal Fest ini. Masyarakat dapat mengunjungi kegiatan ini secara gratis.

“Melalui event Serba Lokal Fest tersebut diharapkan Mitra Binaan KAI menjadi Naik Kelas dengan memperkenalkan brand dan produknya ke skala nasional, serta menciptakan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk UMKM,” imbuh Didiek.

 

PT KAI bersinergi dengan Kementerian BUMN, PT Pertamina Gas Negara, dan PT Sarinah menyelenggarakan Bazar UMKM Untuk Indonesia di atrium Plaza Sarinah. (Dok KAI)
PT KAI bersinergi dengan Kementerian BUMN, PT Pertamina Gas Negara, dan PT Sarinah menyelenggarakan Bazar UMKM Untuk Indonesia di atrium Plaza Sarinah. (Dok KAI)

Serba Lokal Fest akan dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting pada Kamis ini.

Loto mengatakan, UMKM telah menjadi salah satu penyokong utama perekonomian Indonesia dalam melewati berbagai fase perekonomian. Negara harus selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi komprehensif bagi perkembangan UMKM.

“Serba Lokal Fest ini merupakan suatu langkah yang diinisiasi untuk membantu memperluas akses pasar, yang ke depan diharapkan berorientasi ekspor dan berkontribusi kepada perolehan devisa bagi negara dan perkembangan perekonomian Indonesia,” kata Loto.

Menkop Teten Masduki: UMKM Harus Ciptakan Produk Moderen

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkap syarat Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Salah satunya adalah jumlah rasio pengusaha atau wirausaha
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkap syarat Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Salah satunya adalah jumlah rasio pengusaha atau wirausaha yang harus semakin banyak.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengaku enggan UMKM terlambat dalam perkembangan ekonomi nasional ke depan. Salah satunya perlu digenjot lewat produk UMKM baru dan moderen.

Teten mengungkap, saat ini, UMKM yang sudah masuk rantai pasok industri baru mencapai 4,1 persen. Untuk itu, Menkop Teten menekankan pentingnya membangun ekosistem bisnis, selain pembiayaan perbankan, hingga kemudahan berusaha.

"Membangun UMKM itu harus menjadi bagian dari industrialisasi. Kalau tidak, UMKM akan tertinggal. Intinya, UMKM harus berevolusi untuk menghasilkan produk-produk berbasis teknologi," kata Menteri Teten Masduki dalam keterangannya, Minggu (21/5/2023).

"Sebenarnya, dari sisi regulasi, sudah selesai. Misalnya terkait kemitraan dengan usaha besar, sudah ada kebijakan insentif pajak. Begitu juga dengan aturan pengupahan hingga adanya pembiayaan KUR Klaster," sambungnya.

Teten menginginkan kalau produk UMKM bisa menjadi lebih unggul dengan munculnya produk baru dan moderen. Selain itu, Menteri Teten juga menginginkan UMKM harus menjadi bagian dari rantai pasok industrialisasi, karena di seluruh negara maju sudah seperti itu.

"Ini yang akan kita kembangkan bekerja sama dengan banyak universitas dan inkubator-inkubator bisnis dari swasta," kata dia.

Program Pendampingan Mikro Mandiri ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah serta menjadi inovasi model terhadap program pengembangan kapasitas SDM UMKM yang selama ini telah dilakukan.

"Kedua, program ini sebagai alat untuk mendorong percepatan UMKM naik kelas dan ekosistem kewirausahaan yang kondusif. Dan kerja sama seperti ini dapat direplikasi dengan stakeholder yang terkait ke depannya," ucap MenKopUKM.

 

Produk Berbasis Teknologi

Pelaku UMKM.
Ilustrasi pelaku UMKM. (Foto: Shutterstock)

Lebih lanjut, dia menambahkan, saat ini sudah banyak wirausaha dari kalangan anak-anak muda yang masuk berbasis inovasi teknologi. Contohnya, industri sepatu, parfum, dan sebagainya.

"Contohnya bahan baku untuk parfum kelas dunia di Prancis itu ada di Indonesia. Dan itu jelas memiliki value yang sangat tinggi," ucap Menteri Teten.

Begitu juga dengan industri jamu. menurut Menkop Teten, UMKM jamu bisa didorong untuk menjadi industri obat berbasis herbal. Atau, UMKM bisa menjadi rantai pasok dari industri farmasi.

Menteri Teten meyakini, dengan masuknya UMKM ke rantai pasok industri, akan membuat bisnis menjadi lebih efisien. Di Jepang, misalnya. Di negara itu, UMKM sudah menjadi pemasok komponen bagi sektor industri otomotif. Sementara yang memiliki brand, tinggal menjahit saja.

Naik Kelas

Cerita Yenny Kolaborasi Dengan Penjahit Kembangkan Produk Baru Bernama Ecotik
Yenny dan Rebecca dua pelaku UMKM yang berkolaborasi mengembangkan teknik ecoprint dan batik dalam dunia fesyen. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius menjelaskan, program Pendampingan Mikro Mandiri ini adalah program peningkatan kapabilitas dan akses usaha mikro secara berkelanjutan kepada sumber daya produktif. Sehingga, pelaku usaha mikro dapat naik kelas dan terhubung ke ekosistem bisnis yang lebih luas.

"Jadi, program pengembangan kapasitas usaha mikro tidak sekadar pelatihan saja. Tapi, secara utuh didampingi sampai terwujudnya transformasi usaha mikro," kata Yulius.

Yulius menambahkan, pendampingan akan dilaksanakan dalam kurun waktu 6 bulan berkolaborasi dengan Kampus Bisnis Umar Usman. Sebagai rintisan pada 2023 ini, program pendampingan akan diberikan kepada 300 pelaku usaha mikro yang diverifikasi dari total 7.390 pelaku usaha mikro yang telah mengikuti pelatihan di tahun 2021 dan 2022.

"Tujuan diselenggarakannya kick off ini menyelaraskan persepsi bersama dan mendapatkan masukan dari berbagai stakeholder terkait program Pendampingan Mikro Mandiri," kata Yulius.

Sinergi

Selain itu, lanjut Yulius, juga untuk meningkatkan sinergi dalam optimalisasi peran pemangku kepentingan dalam mendorong usaha mikro naik kelas.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Pendidikan Umar Usman Asep Hendriana menyebutkan komitmennya dalam mewujudkan wirausaha di Indonesia semakin baik, hingga meningkatkan rasio kewirausahaan.

"Kami membuat inkubator bisnis dan pendampingan untuk menghasilkan bukan hanya output melainkan juga outcome," ujar Asep.

  

Infografis: Daftar Perusahaan yang Terpuruk di Era Digital
Infografis: Daftar Perusahaan yang Terpuruk di Era Digital
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya