TV Masih Kuasai 51 Persen Pasar Iklan, Managing Director EMTEK Tak Mau Lengah

Siaran TV masih banyak ditonton, dan orang bersedia mengeluarkan uang untuk membeli televisi baru. Alhasil, TV masih mendominasi pasar iklan dibanding industri media sektor lainnya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Mei 2023, 20:15 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2023, 20:15 WIB
Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek Sutanto Hartono
Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek Sutanto Hartono dalam panel diskusi tersebut membahas Strategi Adaptasi dan Inovasi Bisnis dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Global dan Transformasi Pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau EMTEK menyiapkan sejumlah strategi dalam menguasai pasar iklan di industri media. Ini dilakukan dalam menghadapi tren industri pertelevisian beralih dari TV analog ke siaran digital, atau analog switch off (ASO).

Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK)Sutanto Hartono mengatakan, TV sejatinya masih jadi pasar iklan terbesar dibanding platform digital.

"Saya yakin banyak persepsi mengatakan TV-mu sudah histori, sudah tidak ditonton orang. Tapi kenyataannya, di Indonesia ini TV mempunyai root yang begitu kuatnya," kata dia dalam acara Sarasehan Alumni Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia di Menara BNI Pejompongan, Jakarta, Sabtu (27/5/2023).

Sutanto menjabarkan, pada saat siaran televisi analog dimatikan per November 2022, kesiapan masyarakat Indonesia saat itu hanya 35 persen. Namun 4 bulan setelahnya, penetrasinya melonjak hingga 92 persen.

Sehingga, Sutanto menilai, siaran TV masih banyak ditonton, dan orang bersedia mengeluarkan uang untuk membeli televisi baru. Alhasil, TV masih mendominasi pasar iklan dibanding industri media sektor lainnya.

"Kue TV modelnya iklan. Meskipun presentase menurun, masih tetap kue iklan TV paling besar di antara media-media lain, bahkan internet. Jadi kami masih mendominasi 51 persen," ungkapnya.

Kendati begitu, Sutanto tak ingin santai begitu saja. Ia melihat ada tiga pilar yang jadi acuan dalam mengembangkan fokus bisnis media. Pertama, dengan menguatkan akar sebagai the biggest media in the country. Kedua, bertahap extend ke arah konten.

Terakhir, Sutanto juga tak ingin terlalu nyaman dengan posisi pasar televisi yang masih jadi raja. Ia pun terus memasang mata terhadap peluang di sektor industri media lain.

"Ketiga, kalau punya 51 persen dan itu makin turun, kita punya kesempatan untuk nyerang yang 49 persen itu. Karena kita sebagai perusahaan/industri yang punya kue iklan, kita punya kedekatan dengan orang-orang iklan. Sehingga kita punya kedekatan masuk mendapatkan kue iklan yang lain," tuturnya.

 

Managing Director Emtek Sebut Momen Ramadhan Pengaruhi Perilaku Pengguna Platform Digital

Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek, Sutanto Hartono
Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek, Sutanto Hartono dalam MMA Indonesia: Ramadan Insights 2023, Kamis (9/3/2023).

Sebelumnya, Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau Emtek, Sutanto Hartono, mengatakan menjelang bulan suci Ramadhan biasanya terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam beraktivitas, termasuk dalam penggunaan televisi dan platform digital.

Menurutnya, banyak masyarakat di Indonesia menggunakan waktu luangnya dengan menonton televisi maupun menonton di platform digital untuk menunggu buka puasa dan saat sahur.

Data mengungkapkan bahwa 1 dari 3 orang Indonesia akan mengandalkan streaming video untuk hiburan mereka selama bulan puasa. Misalnya, di SCTV ada serial ramadhan 'Para Pencari Tuhan' yang sangat diminati masyarakat. Bahkan, serial TV Ramadhan ini sudah memasuki musim ke 15 penayangannya.

"Televisi sebagai media yang digunakan masyarakat untuk menunggu adzan Magrib dan sahur. Di SCTV ada serial Ramadhan yang diminati masyarakat yaitu 'Para Pencari Tuhan', serial ini merupakan serial TV Ramadhan terlama dan tersukses, sampai 15 musim (penayangan)," kata Sutanto dalam MMA Indonesia: Ramadan Insights 2023, Kamis (9/3/2023).

Tak hanya itu saja, platform digital milik EMTEK group seperti Vidio.com juga mendapatkan antusias yang luar biasa. Pada tahun 2022 lalu, tercatat per bulannya sebanyak 200 juta orang mengakses Vidio.

"Di bulan Ramadhan platform digital kami terdiri dari vidio, sudah dikunjungi 200 juta orang per bulannya. Vidio ini mirip dengan televisi. Nah, langganan video kami telah meningkat lebih dari 4 persen," ujarnya.

Vidio

Sebagai informasi, Vidio.com merupakan salah satu platform over the top (OTT) untuk video yang dikembangkan dan diintegrasikan dengan seluruh konten yang dimiliki oleh Grup EMTEK.

Vidio adalah portal online atau situs web video streaming yang berdiri sejak tahun 2014. Situs ini memungkinkan pengguna untuk menonton dan menikmati berbagai video dan layanan lainnya seperti live chat dan bermain games melalui jaringan internet dan menayangkannya secara streaming (live streaming dan video on demand).

Menariknya, Vidio juga dapat diakses melalui mobile & tablet (iOS, Android), personal computers, chromecast, set up box, smart TV dan perangkat lainnya yang telah terinstal aplikasi Vidio.

Kelebihan Vidio dibanding situs berbagi video lainnya yaitu Vidio merupakan layanan video streaming pertama yang menyajikan 21 channel gratis (Free to Air/FTA), 32 channel radio dan ribuan konten menarik mulai dari “Vidio Sports” yang menyajikan acara-acara olahraga terbesar dari dalam dan luar negeri seperti Liga 1, 2, 3 Indonesia, BWF Series, F1, Tennis dunia, UCL 2021, UEL 2021, NBA 2021 dan masih banyak lagi.

Vidio juga memiliki “Vidio Originals” serial in-house Vidio dengan berbagai jenis cerita, pilihan film dalam dan luar negeri, Hollywood, Chinese, Korean, Thailand, Indian, berita berkancah internasional yang membuat Vidio menjadi lengkap karena pengguna dapat menikmati konten yang beragam sesuai minatnya.

Lebih lanjut, Sutanto menegaskan, momen Ramadan ini sangat penting untuk memaksimalkan strategi pemasaran omnichannel di antara solusi lainnya. Oleh karena itu, dalam MMA Indonesia: Ramadan Insights 2023 ini dia berharap bisa memberikan penjelasan dan ide agar bisa diterapkan untuk kampanye Ramadhan yang akan datang.

"Kita memasuki bulan suci Ramadhan, MMA Indonesia Ramadan ini pasti akan memberikan penjelasan dan ide yang tersedia untuk kita masing-masing, untuk diambil dan diterapkan untuk kampanye Ramadhan," pungkasnya.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya