Ternyata, Cuma 8% Penduduk Indonesia yang Dilindungi Asuransi Jiwa

Di Indonesia, hanya 21,94 juta orang atau 8 persen dari total penduduk yang memiliki asuransi jiwa sebagai proteksi perencanaan keuangan keluarga.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Jun 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2023, 13:30 WIB
Ilustrasi Asuransi
Di Indonesia, hanya 21,94 juta orang atau 8 persen dari total penduduk yang memiliki asuransi jiwa sebagai proteksi perencanaan keuangan keluarga. (Gambar oleh kalhh dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Di Indonesia, hanya 21,94 juta orang atau 8 persen dari total penduduk yang memiliki asuransi jiwa sebagai proteksi perencanaan keuangan keluarga.

Sementara dengan kebutuhan finansial keluarga yang semakin berkembang di setiap tahapan kehidupan, memiliki proteksi jiwa dan keuangan menjadi krusial bagi nasabah usia produktif terlebih keluarga muda. 

Melihat kebutuhan di segmen produktif ini, PT AIA Financial (AIA) menghadirkan AIA Melangkah Bersama, produk proteksi jiwa yang dirancang untuk keluarga muda dengan manfaat proteksi tinggi saat usia produktif dengan Premi terjangkau mulai dari Rp500,000,- per bulan. 

“Di AIA, kami selalu mengedepankan inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan nasabah, termasuk segmen usia produktif yang memiliki banyak harapan dan cita-cita bagi diri sendiri dan keluarganya. Nasabah di segmen ini memiliki prioritas dalam perencanaan keuangan di antaranya rumah, pendidikan anak, hingga dana pensiun," kata Presiden Direktur AIA, Sainthan Satyamoorthy dikutip Minggu (18/6/2023).

AIA Melangkah Bersama memiliki pilihan masa pembayaran Premi mulai dari 5, 10, dan 20 tahun yang dapat disesuaikan dengan kondisi finansial nasabah. 

“AIA Melangkah Bersama menjadi produk dengan inovasi terbaru untuk menjaga nasabah terproteksi di usia produktif dengan manfaat Pengembalian Premi 110% yang dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan hidup dan tetap mandiri di masa tua," tutur Chief Marketing Officer AIA, Kathryn Parapak.

Lebih dari penyedia proteksi, AIA memiliki komitmen untuk menjadi partner nasabah yang bukan hanya mendampingi ketika adanya risiko seperti sakit, tetapi juga memotivasi nasabah asuransi untuk hidup lebih sehat melalui AIA Vitality. 

 

OJK: Asuransi Kresna Life Belum Penuhi Komitmen Penyehatan Keuangan

Ilustrasi OJK
Ilustrasi OJK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono menyatakan, PT Asuransi Jiwa Kresna Life hingga saat ini belum memenuhi komitmen upaya penyehatan, sebagaimana Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) yang telah disampaikan ke OJK tanggal 30 Desember 2022 dan perbaikan RPK 20 Februari 2023 dengan melakukan penambahan modal.

Ogi menjelaskan, kesalahan pengelolaan perusahaan serta tidak adanya komitmen yang jelas dan kesungguhan dari Pemegang Saham untuk melakukan penyehatan keuangan melalui penambahan modal telah membuat permasalahan Kresna Life semakin berlarut.

Menurutnya, Kresna Life tidak melakukan upaya alternatif penambahan setoran modal dari Pemegang Saham Pengendali (PSP) atau menggandeng strategic investor, tetapi hanya mengajukan skema konversi kewajiban kepada pemegang polis menjadi pinjaman subordinasi (subordinasi loan/SOL).

“Skema konversi ini juga tidak dapat membantu likuiditas Kresna Life karena tidak ada aliran dana masuk sebagai tambahan permodalan,” kata Ogi, dalam keterangan resmi OJK, Kamis (15/6/2023).Adapun mengenai skema konversi SOL ini, pihak Kresna Life juga belum menyerahkan dokumen hasil perjanjian konversi SOL dari pemegang polis yang memutuskan untuk setuju dan telah diaktanoraliilkan.

Sudah Beri Waktu Cukup

OJK telah memberikan cukup waktu bagi Kresna Life sejak Januari 2023 untuk menginformasikan risiko dan konsekuensi dari program konversi SOL tersebut secara transparan kepada pemegang polis, serta meminta Kresna Life untuk melakukan penempatan dana pada escrow account sebagai komitmen penambahan modal.

“Pada 5 juni 2023, OJK telah menerima 32 kotak berisi salinan dokumen dengan rincian 10 kotak salinan persetujuan program konversi SOL dan 22 kotak salinan perjanjian konversi SOL,” ujarnya.

Namun dokumen tersebut disampaikan dengan surat pengantar dari pihak yang bukan merupakan pihak utama asuransi Kresna Life, sebagaimana tercatat dalam database di OJK.

Dokumen Tak Cukup

Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

“Di dalam dokumen tersebut, tidak diperoleh salinan perjanjian SOL yang sudah diaktanotariilkan sesuai ketentuan. Selain itu, dalam 32 kotak dokumen yang disampaikan juga tidak terdapat bukti penempatan dana pada escrow account,” katanya.

OJK saat ini juga sedang melakukan verifikasi langsung kepada para pemegang polis Kresna Life secara sampling di berbagai kota untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan konversi SOL dari sisi pemegang polis sekaligus menyampaikan informasi lebih lengkap ketentuan yang mengatur konversi SOL.

Disamping itu, terkait penetapan Direktur Utama Kresna Life sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri atas perkara dugaan tindak pidana penggelapan dan/atau tindak pidana perasuransian dan tindak pidana pencucian uang, OJK menghormati seluruh proses hukum yang berlaku.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya