Liputan6.com, Jakarta - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menggelar Indonesia Re International Conference (IIC) 2023 pada 4-5 Juli 2023, Indonesia Re berinisiatif untuk membuka ruang diskusi mengenai terciptanya sustainability di industri asuransi dan reasuransi di dunia.
Diharapkan, dengan acara ini menjadi momentum untuk meningkatkan kolaborasi antar lintas ekosistem yang mencakup namun tidak terbatas pada pelaku industri asuransi dan reasuransi baik lokal maupun global, perbankan, pemerintahan dan ilmuwan.
Baca Juga
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menjelaskan, ketercapaian tujuan keberlanjutan pada sektor asuransi dapat terjadi jika keberlanjutan tersebut tercermin dalam semua elemen dalam ekosistem industri.
Advertisement
Reasuransi, sebagai pemberi kapasitas tambahan bagi perusahaan asuransi, memainkan peran yang sangat penting. Dengan menyediakan platform untuk membahas alternatif solusi dalam menghadapi tantangan bisnis di masa depan di industri perasuransian, Indonesia Re berupaya berkontribusi dalam membantu sektor perasuransian untuk membentuk kerangka keberlanjutan bagi perusahaan asuransi.
"Tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran sektor reasuransi dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan nasional,” ungkap Benny dalam keterangan tertulis, Selasa (27/6/2023).
Lebih lanjut Benny menjelaskan bahwa industri asuransi dan reasuransi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di suatu negara. Seiring dengan kemajuan zaman, tantangan yang dihadapi dunia juga semakin kompleks.
Di satu sisi, kompleksitas ini menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatnya permintaan akan asuransi. Namun, di sisi lain, tantangan yang semakin rumit ini mendorong industri asuransi dan reasuransi untuk memperkuat ketahanan mereka terhadap ketidakpastian dan memastikan keberlanjutan yang sehat.
Keberlanjutan menjadi fokus utama dalam pengelolaan perusahaan asuransi dan reasuransi. Meningkatkan dukungan reasuransi menjadi faktor kunci dalam mencapai keberlanjutan di industri asuransi dan meningkatkan kontribusi industri asuransi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang telah disepakati oleh seluruh anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Mengidentifikasi Tantangan
Membangun sistem yang berfokus pada keberlanjutan tidak hanya berarti mengidentifikasi dan memahami tantangan dan peluang yang ada di masa depan. Penting bagi pelaku industri asuransi dan reasuransi untuk melibatkan perspektif jangka panjang yang memungkinkan mereka menjadi lebih sensitif terhadap sinyal-sinyal tantangan dan peluang yang belum terjadi saat ini.
Analisis dan evaluasi tantangan dan peluang menjadi dasar penting dalam merumuskan strategi dan melakukan transformasi bisnis guna mencapai keberlanjutan dan ketahanan industri asuransi. Risiko, yang mencakup berbagai tingkat variasi mulai dari individu hingga tingkat korporasi, negara, dan regional, secara besar-besaran akan berdampak pada industri asuransi dan reasuransi.
Oleh karena itu, faktor-faktor eksternal yang memengaruhi kesehatan industri asuransi sangat beragam. Dalam perspektif yang lebih luas, faktor-faktor eksternal yang beragam tersebut terkait erat dengan ekonomi makro yang sangat dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti geopolitik, bencana alam, dan juga fakta bahwa tahun 2024 merupakan tahun politik di Indonesia.
Advertisement
Menciptakan Kolaborasi
Perubahan dan ketidakpastian dalam situasi politik yang terjadi seiring dengan pesta demokrasi 2024 akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Politik memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan yang akan diambil oleh Pemerintah di masa depan.
Di sisi lain, sistem politik dan sistem ekonomi saling berhubungan dan saling memengaruhi. Contohnya, ketidakpastian dalam kondisi politik dapat mempengaruhi persepsi investor domestik dan asing terhadap Indonesia.
“Kami berharap dengan terselenggaranya Indonesia Re International Conference 2023 ini dapat menciptakan kolaborasi yang sinergis antar lintas ekosistem sehingga dapat mengurangi risiko-risiko yang mungkin akan terjadi di masa mendatang,” tutup Benny.