Erick Thohir soal Polemik JIS: Standar FIFA Lebih Tinggi dari Standar Internasional

Langkah Erick Thohir menyatakan JIS tak sesuai standar FIFA dianggap sebagai manuver politik oleh Anies Baswedan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Jul 2023, 14:25 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2023, 13:45 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir
Ketua Umum PSSI Erick Thohir berencana menyinkronkan program Garuda Select dengan persiapan Timnas Indonesia U-17 jelang Piala Duni U-17 2023 pada akhir tahun ini. (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Liputan6.com, Jakarta Renovasi Jakarta International Stadium (JIS) ternyata menuai polemik. Langkah pemerintah menyatakan JIS tak sesuai standar FIFA dianggap sebagai manuver politik menjatuhkan Anies Baswedan.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir tak mau ambil pusing. Dirinya memastikan datang ke JIS sebagai profesional yang ingin memajukan sepak bola Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Di mana, JIS akan diusulkan ke FIFA untuk menjadi salah satu stadion yang menggelar pertandingan Piala Dunia U-17.

Bagi Erick Thohir, JIS memang sudah sesuai dengan standar internasional, hanya saja belum sesuai dengan standar FIFA.

"Standar FIFA ini lebih tinggi daripada standar internasional," tegas Erick Thohir seperti ditulis, Jumat (7/7/2023).

Penjelasan

Dia mencontohkan, standar internasional merupakan stadion yang hanya bisa dipakai untuk pertandingan-pertandingan nonturnamen, baik antarnegara atau antarklub.

Sementara jika standar FIFA, kompleksitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan standar internasional. Hal ini dikarenakan stadion akan digunakan sebagai lokasi turnamen atau kejuaraan yang akan menggelar lebih dari satu atau dua pertandingan.

"Saya sebagai Presiden Inter Milan lo ini, juga baru tahu kalau standar FIFA itu rumputnya harus dijahit. Inter Milan vs AS Roma, saya tidak ada itu jahit rumput," tegas Erick Thohir.

Erick Thohir: Banyak Penyebar Hoaks, Tidak Ada Renovasi JIS Rp5 Triliun

Press Conference Launching Tiket Timnas Indonesia vs Argentina
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan keterangan terkait tiket pertandingan FIFA Matchday 2023 antara Timnas Indonesia melawan Argentina di Media Center SUGBK, Jakarta, Senin (29/5/2023). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir membantah, informasi yang menyebutkan anggaran untuk rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) sebesar Rp5 triliun.

"Itu tidak ada renovasi (JIS) Rp5 triliun," kata Erick dilansir dari Antara, Jumat (7/7/2023).

Meski tidak secara khusus menyebutkan anggaran untuk rencana renovasi JIS, Erick menjelaskan, total anggaran untuk renovasi 22 stadion di Indonesia mencapai Rp1,9 triliun. Adapun renovasi 22 stadion itu agar sesuai dengan standar Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu pun menyayangkan informasi tidak benar atau hoaks itu yang bermunculan di media sosial.

"Kan ini banyak penyebar hoaks, sekarang kan media sosial. Stadion JIS dibangun Rp5 triliun atau Rp4,5 triliun, mau direnovasi Rp5 triliun untuk cari ‘proyek’. Rumput saja Rp 6 miliar," ucap Erick.

Sebelumnya, Erick Thohir bersama sejumlah pejabat negara lainnya telah meninjau JIS pada Selasa, 4 Juli 2023 yang rencananya diusulkan sebagai salah satu lokasi pelaksanaan Piala Dunia pemain berusia di bawah 17 tahun (U-17).

PSSI, kata dia, berencana mengusulkan kepada FIFA sebanyak enam hingga delapan stadion yang akan digunakan untuk pelaksanaan Piala Dunia U-17.

Namun, ia belum memberikan nama-nama stadion yang akan diusulkan tersebut karena perlu melakukan standarisasi sesuai FIFA terlebih dahulu.

"FIFA yang nanti datang meninjau," ucapnya.

 

Akses Penonton

Jakarta International Stadium (JIS) menyambut Piala Dunia U-17 2023
Kondisi terkini sisi barat Jakarta International Stadium (JIS), Selasa (4/7/2023). (Bola.com/Hery Kurniawan)

Ia mengungkapkan, selain soal rumput, rencana renovasi di JIS akan dilakukan terutama terkait akses penonton hingga keterbatasan tempat parkir.

Stadion yang berada di Sunter, Jakarta Utara, dengan kapasitas 82 ribu penonton itu memiliki tempat parkir sekitar 1.300 kendaraan.

Erick menilai akses keluar masuk utama untuk penonton tersebut dikelilingi pagar sehingga perlu dievaluasi untuk keamanan.

Ia pun menilai akses di JIS perlu dipecah menjadi empat, dari saat ini ada dua di pintu barat dan timur.

"Akses kan sekarang di tengah itu dikelilingi pagar. Terbayang tidak, kalau di dalam pagar itu ada keributan atau di depan pintu terjadi sesuatu, kan tidak bisa keluar, artinya perlu dipecah menjadi empat," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya