Jangan Tanamkan Pola Pikir Toxic Ini Jika Tak Ingin Rugi Soal Duit

Sebagai seorang psikolog selama 15 tahun, Adia Gooden menemukan bahwa ketika merasa tidak berharga, kita sering melakukan hal-hal yang merusak rencana keuangan.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 15 Agu 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi uang
Ilustrasi uang. (Image by cookie_studio on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Hampir semua orang bergumul dengan harga diri dari waktu ke waktu. Namun, bisa berbahaya jika membiarkan pola pikir beracun ini tertanam dalam diri terlalu lama.

Sebagai seorang psikolog selama 15 tahun, Adia Gooden menemukan bahwa ketika merasa tidak berharga, kita sering melakukan hal-hal yang merusak rencana keuangan.

Memiliki dasar harga diri yang kuat memungkinkan kita melangkah ke dalam kekuatan di tempat kerja, mendapatkan dan menyimpan uang yang diinginkan, dan membuat keputusan bijak tentang masa depan.

Jadi, inilah kesalahan uang terbesar yang Gooden lihat banyak dilakukan oleh segelintir orang ketika mereka berjuang dengan harga diri, melansir laman Forbes, Selasa (15/8/2023).

1. Merasa tidak pantas mendapatkan kenaikan gaji dan promosi

Ketika terus-menerus mempertanyakan apakah Anda memiliki sesuatu yang signifikan untuk disumbangkan, Anda mungkin merasa seperti penipu.

Akibatnya, Anda mencoba terbang di bawah radar. Misalnya, Anda khawatir jika atasan memperhatikan, mereka akan mengetahui bahwa Anda adalah seorang penipu.

Anda kemudian berhenti meminta kenaikan gaji dan promosi yang pantas diterima, atau berhenti muncul dan melakukan yang terbaik di tempat kerja.

Kecemasan ini dapat menyebabkan Anda menunda-nunda, terjebak dalam perfeksionisme, atau bahkan terlalu banyak bekerja hingga kelelahan.

Pada akhirnya, tidak mendapatkan kenaikan gaji dan promosi tersebut dapat menghabiskan biaya puluhan ribu dolar selama karier Anda.

Kiat harga diri: Miliki prestasi dan dukung diri Anda sendiri. Renungkan jalur karier dan tuliskan pekerjaan yang dilakukan dan keterampilan yang dikembangkan yang membantu meraih prestasi. 

 

2. Mencoba membuktikan nilai melalui hal-hal materi

Tips mengatur keuangan dalam pernikahan
Pentingnya memiliki tabungan pribadi. (unsplash.com/@cardmapr)

Kita dibanjiri oleh iklan untuk hal-hal yang mengklaim dapat membuat hidup kita lebih bahagia, lebih mudah, dan lebih baik.

Meskipun membelanjakan uang untuk hal yang Anda inginkan bukanlah sesuatu yang buruk, berusaha merasa lebih baik tentang diri sendiri melalui terapi ritel tidak akan menghasilkan perasaan berharga yang bertahan lama. Mungkin mudah untuk mengeluarkan uang terlalu banyak untuk mengisi kekosongan itu.

Ini dapat menyebabkan Anda mengabaikan anggaran dan rencana, yang pada akhirnya menjauhkan Anda dari stabilitas keuangan.

Kiat harga diri: Nilai Anda tidak bergantung pada jumlah barang yang Anda miliki. Identifikasi hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu diri sendiri merasa lebih baik yang tidak memerlukan pengeluaran uang. Beberapa contoh: menelepon teman, berjalan-jalan di taman, atau membuat daftar hal-hal yang Anda syukuri.

3. Melakukan investasi keuangan jangka panjang yang tidak bijaksana

Ketika Anda tidak memercayai diri sendiri dengan uang, Anda cenderung membuat pilihan yang mahal. Banyak orang yang merasa tidak layak atas keamanan finansial atau kekayaan memiliki pola pikir ini.

Ini bisa terlihat seperti memasukkan semua uang ke dalam investasi berisiko atau mempercayai seseorang tanpa rekam jejak yang terbukti untuk mengelola uang Anda.

Atau Anda mungkin percaya bahwa Anda tidak tahu bagaimana membuat keputusan keuangan yang tepat, sehingga Anda beroperasi dari tempat yang penuh ketakutan dan tidak melakukan apa pun untuk mengembangkan kekayaan Anda.

Kiat harga diri: Pelan-pelan sebelum Anda membuat keputusan keuangan yang besar. Akui apa yang tidak Anda ketahui dan mintalah bantuan. Pastikan Anda tidak membuat keputusan apa pun dalam upaya membuktikan nilai Anda — karena Anda layak, apa pun yang terjadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya