Industri Otomotif Indonesia Berhasil Kalahkan Jepang

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Agu 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2023, 19:00 WIB
beragam mobil listrik dalam GIIAS 2023
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang. Padahal, Jepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia.

"Industri, plus motor lebih besar dari di Jepang. Karena otomotif ini tidak hanya di sektor manufaktur, tapi juga perdagangan," ungkapnya saat membuka ajang Pameran GIIAS 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (10/8/2023).

Saat ini, industri otomotif sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Dia mencatat, industri otomotif berkontribusi pada penyerapan 1,5 juta lapangan kerja.

"Otomotif ini salah satu penopang ekonomi kita. Kontribusinya sudah menyerap 1,5 juta tenaga kerja," katanya.

Dia mencatat, saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan roda empat. Adapun, total kapasitas produksi mobil sebanyak 2,35 juta unit per tahun.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,17 persen di kuartal II-2023 juga salah satunya ditopang oleh sektor industri pengolahan yang mampu tumbuh sebesar 4,88 persen secara year on year (yoy) dengan kontribusi sebesar 18,25 persen terhadap PDB. Sementara itu, Industri Alat Angkutan merupakan salah satu industri yang selalu mencatatkan pertumbuhan positif selama sembilan kuartal berturut sejak Kuartal II-2021 sampai dengan Kuartal II-2023.

Pada kuartal kedua tahun 2023 pertumbuhan industri alat angkutan tumbuh sebesar 9,66 persen. Adapun, kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 1,42 persen.

"Dan seluruh backbonenya (tulang punggungnya) adalah industri otomotif," ungkap Menko Airlangga.

 


Target Ekspor Mobil

Toyota Ekspor Mobil
Toyota mampu mendistribusikan 15.400 unit kendaraan secara utuh atau completely built-up (CBU).

Sementara untuk tahun 2023, pemerintah menargetkan ekspor mobil dalam bentuk utuh (Completely Build Up/CBU) mencapai 500.000 unit. Target ini meningkat 30.000 unit dari realisasi ekspor mobil CBU 470.000 unit di 2022 lalu.

"Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekspor, kalau tahun lalu ekspornya 470 ribu, targetnya 500 ribu tahun ini," ujar Menko Airlangga.

Dia menargetkan, transaksi penjualan mobil dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 mencapai Rp15 triliun. Target ini melampaui realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp14,3 triliun.

"Kita berharap transaksi (GIIAS 2023) bisa Rp15 triliun. Lebih tinggi dari tahun lalu sampai di atas Rp14,3 triliun. Itu saya rasa tahun ini juga minimal targetnya lebih baik," ucapnya.

 


Ekonomi Indonesia Terus Membaik

Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto memberikan sambutan dalam pembukaan GIIAS 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Airlangga menyampaikan, target tinggi ini ditopang oleh kondisi perekonomian Indonesia yang terus menunjukkan perbaikan pasca pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi Tanah Air yang mencapai 5,17 persen secara year on year (yoy).

"Pertumbuhan ekonomi ini selama 7 Kuartal berturut-turut di atas 5 persen. Jadi, kita punya kemampuan untuk resiliensi yang kuat," pungkas Airlangga.

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya