KCC: Kebakaran Hutan Hawaii Sebabkan Kerugian Asuransi Terbesar Kedua dalam Sejarah

Perusahaan pemodelan bencana Karen Clark & Company (KCC) menyebutkan, dampak kebakaran Hutan Hawaii akan menjadi terbesar kedua setelah Badai Iniki yang melanda Hawaii pada 1992.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Agu 2023, 15:08 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2023, 15:08 WIB
KCC: Kebakaran Hutan Hawaii Sebabkan Kerugian Asuransi Terbesar Kedua dalam Sejarah
Kota Austin dan kabupaten tetangganya terus bergulat dengan gelombang panas yang berkepanjangan, dengan imbauan panas yang berlebihan dikeluarkan di seluruh negara bagian. (Brandon Bell/Getty Images/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Total kerugian yang diasuransikan dari kebakaran hutan di pulau Maui diperkirakan menjadi terbesar kedua dalam sejarah Hawaii. Hal itu berdasarkan perusahaan pemodelan bencana Karen Clark & Company (KCC).

Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Sabtu (12/8/2023), kebakaran yang bergerak cepat pada awal pekan ini menghancurkan kota resor bersejarah Lahaina yang pernah menjadi ibu kota Hawaii.

KCC menyebutkan, dampak kebakaran akan menjadi terbesar kedua setelah Badai Iniki yang menerjang Hawaii pada 1992.Perusahaan perkirakan total area yang terbakar sekitar 2.200 hektar, sementara sekitar 3.500 bangunan berada di batas kebakaran.

Tim pencari di Maui pada Jumat akan menyisir reruntuhan Lahaina yang hangus untuk mencari lebih banyak korban kebakaran. Sebelumnya pejabat prediksi jumlah korban tewas mencapai 55 orang, dan diperkirakan meningkat. Berdasarkan laporan BBC, jumlah korban yang meninggal dunia telah mencapai 67 orang, dan diprediksi juga bertambah.

Pialang asuransi Aon mengatakan, kehancuran ekstrem pada rumah, bisnis dan bangunan lain di Lahaina akan mendorong kerugian ekonomi dan yang diasuransi menjadi ratusan juta dolar Amerika Serikat.

Dampak situasi kebakaran yang masih berlangsung, kerugian diprediksi dapat terus meningkat dan gangguan signifikan terhadap pariwisata di Maui, bagian utama dari ekonomi lokal ke depan, demikian disebutkan Aon dalam laporannya.

Dikutip dari BBC, Hawaii tidak asing dengan kebakaran hutan, tetapi beberapa hari terakhir disebut sebagai yang terburuk dalam sejarah pulau tersebut. Hal ini melihat dampak kebakaran terhadap korban.

Pemicu Kebakaran Masih Diselidiki

Kebakaran Hutan Hawaii
Pemerintah Maui County, Hawaii, menyatakan bahwa korban jiwa kebakaran lahan hebat yang melanda wilayah tersebut kini melonjak menjadi 67 korban, setelah sebelumnya baru tercatat 55 orang. (AP Photo/Rick Bowmer, File)

Namun, apa yang memicu kebakaran mematikan itu masih dalam penyelidikan.

Angin topan dan cuaca kering berdampak terhadap kobaran api. Kekeringan atau kondisi kering yang tidak normal di sebagian besar Hawaii termasuk seluruh pulau Maui juga berperan.

Kebakaran hutan bisa terjadi karena percikan api, cuaca seperti angin yang menggerakkan api, dan tumbuh-tumbuhan atau pohon yang dapat jadi pemicu kebakaran.

Berdasarkan the US Drought Monitor, sekitar 14 negara bagian menderita kekeringan parah dan sedang. Sedangkan 80 persen Hawaii digolongkan sebagai kering tidak normal.

Cuaca kering menyedot kelembapan dari tumbuh-tumbuhan yang berarti dapat lebih mudah terbakar dan menyebar.

Ilmuwan telah hitung kalau 90 persen dari Hawaii mendapatkan curah hujan lebih sedikit daripada yang terjadi seabad lalu dengan periode kering sejak 2008.

Maui juga berada di bawah peringatan bendera merah yang berarti suhu hangat, kelembapan sangat rendah, dan angin kencang akan bergabung sehingga meningatkan risiko bahaya kebakaran sebelum kebakaran terjadi.

Risiko Kebakaran Meningkat

Kebakaran Hawaii
Kebakaran hutan yang melanda Hawaii meninggalkan bekas yang mengerikan di Kepulauan Maui. (AP Photo/Rick Bowmer)

Angin kencang dari Badai Dora yang melewati Pantai Hawaii pada Selasa, 8 Agustus membantu mengobarkan api lebih jauh. Musim badai Atlantik diprediksi lebih kuat dari biasanya karena rekor suhu permukaan laut yang tinggi tahun ini, yang menambah energi ke atmosfer.

Bulan lalu, the National Weather Service mencatat kebakaran semak telah dilaporkan terjadi di Maui dan menutup jalan raya. Peramal cuaca peringatkan pada saat itu kalau risiko kebakaran selama musim kemarau tahun ini meningkat.

Ilmuwan juga mencatat kalau beberapa bagian pulau Hawaii ditutupi dengan rumput palsu yang lebih mudah terbakar ketimbang tumbuhan asli. Hal itu ditambah dengan kondisi kering dapat menimbulkan perciakan apa yang dapat menjalar dengan cepat.

Saat konfrensi per pada Kamis pekan ini, Gubernur Hawaii Josh Green menuturkan, kebakaran hutan adalah bencana alam terbesar dalam sejarah negara bagian itu.

“Kami belum pernah mengalami kebakaran hutan yang melanda kota seperti ini sebelumnya. Tantangan perubahan iklim memberikan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Hawaii. Kami melihat ini untuk pertama kalinya di berbagai belahan dunia,” ujar Green dikutip dari BBC.

 

Tersengat Perubahan Iklim

Kebakaran Hutan di Hawaii
Beberapa komunitas Hawaii terpaksa mengungsi dari kebakaran hutan yang menghancurkan setidaknya dua rumah pada Selasa. (Matthew Thayer/The Maui News via AP)

Bagaimana Perubahan Iklim Pengaruhi Gelombang Panas dan Kebakaran Hutan?

Kebakaran besar terjadi di Hawaii pada 2018 saat angin dari Badai Lane mengobarkan api di sekitar Lahaina, kota yang sama dilanda kebakaran pada pekan ini.

Lima tahun lalu, api hancurkan 2.000 hektar lahan, 31 kendaraan dan 21 bangunan, sebagian besar adalah rumah, menurut laporan media lokal.

Kebakaran hutan jarang terjadi di Hawaii, sebagian besar dipicu oleh letusan gunung berapi dan sambaran petir.  Namun, dalam beberapa dekade terakhir, aktivitas manusia membuat lebih biasa dan ektrem.

Infografis Kebakaran Hutan dan Bencana Kabut Asap di Indonesia
Infografis Kebakaran Hutan dan Bencana Kabut Asap di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya