Tegas! Ahok Ancam Cabut Izin Agen Nakal yang Bikin LPG Langka

Ahok mengancam akan mencabut izin agen elpiji nakal di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menyebabkan gas elpiji subsidi (LPG PSO) 3 kg langka di pasaran.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Agu 2023, 15:22 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2023, 15:22 WIB
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok melakukan kunjungan kerja ke PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai, Selasa (14/9/2021).

Liputan6.com, Jakarta Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengancam akan mencabut izin agen LPG nakal di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menyebabkan gas elpiji subsidi (LPG PSO) 3 kg langka di pasaran.

"Saya akan mencabut izin bagi agen gas elpiji bersubsidi yang diketahui nakal atau sengaja melakukan pelanggaran seperti, menimbun, menjual dengan harga di luar dari ketetapan maupun menjual dengan masyarakat yang tidak berhak menerima," kata Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pertemuan bersama sejumlah agen dan pangkalan elpiji tiga kilogram di Kabupaten Belitung, dikutip dari Antara, Senin (14/8/2023).

Dia menegaskan, selain mencabut izin bagi agen LPG yang melakukan pelanggaran, gas LPG PSO tersebut lebih baik dijual untuk masyarakat pedesaan yang banyak membutuhkan.

"Masyarakat di desa lebih tahu siapa yang butuh elpiji tiga kilogram, misalnya ada masyarakat yang pelihara ayam butuh elpiji, ke laut butuh elpiji, dan penjual gorengan butuh LPG, itu kasih saja," ujarnya.

Dikatakan Ahok, dengan disalurkan elpiji tiga kilogram ke pemerintah desa secara langsung maka akan menjadi lebih tepat sasaran dan sesuai HET.

Pertemuan itu dilakukan guna menindaklanjuti terjadinya kelangkaan gas LPG tiga kilogram di Kabupaten Belitung beberapa waktu lalu.

"Alasannya elpiji selalu kurang, padahal Pertamina tidak pernah kekurangan LPG, SPPBE sudah kita cek ternyata ada stok elpiji, berarti ada sesuatu di agen dan pangkalan," ujarnya.

Ahok mensinyalir, ada sejumlah agen dan pangkalan LPG yang nakal sehingga membuat gas LPG 3 kg langka dan sulit didapatkan.

"Karena agen kirim ke pangkalan LPG semuanya tidak jelas, berapa tabung yang dikurangi, ada sopir (mobil angkut elpiji tiga kilogram) yang bilang dikurangi sampai tujuh rit" katanya.

Kelangkaan LPG 3 Kg

Selain itu, kelangkaan tersebut menyebabkan kenaikan harga LPG subsidi 3 kg di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan.

"Kepala Desa bilang ke saya beli elpiji tiga kilogram sampai Rp40 ribu per tabung, ini namanya inflasi karena beli gas dengan harga mahal," ujarnya.

Dia meminta agar Pertamina dapat merombak secara radikal pendistribusian gas LPG di seluruh Indonesia.

Ia menyarankan, agar Pertamina dapat menyalurkan LPG 3 kg langsung ke pihak pemerintah desa. "Karena kasus kelangkaan elpiji terjadi di seluruh Indonesia, semua teriak tidak ada elpiji, kenyataan elpiji melimpah di SPPBE, kemudian setiap kali mau susun anggaran LPG hilang di pasaran, laporan ke pemerintah kurang ada peningkatan-peningkatan," katanya.

Sempat Dikabarkan Ahok Jadi Dirut, Ternyata RUPS Pertamina Hanya Ganti Wakil Komisaris Utama

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengunjungi Dockyard Sorong yang dikelola oleh PT Pertamina Trans Kontinental di Papua Barat. (Dok Pertamina)
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengunjungi Dockyard Sorong yang dikelola oleh PT Pertamina Trans Kontinental di Papua Barat. (Dok Pertamina)

Pemerintah melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) mengubah susunan Anggota Dewan Komisaris Pertamina (Persero). RUPS memutuskan mengangkat Wakil Komisaris Utama PT Pertamina Rosan P.Roeslani.

Rosan P. Roeslani ditetapkan menjadi Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak 25 Juli 2023. Hal tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina Nomor SK-211/MBU/07/2023 tanggal 25 Juli 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.

Keputusan tersebut juga mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Pahala Nugraha Mansury dari jabatan Wakil Komisaris Utama Pertamina yang menjabat sejak 3 Februari 2021 sehubungan dengan penetapannya sebagai Wakil Menteri Luar Negeri RI.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menuturkan, perubahan susunan Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS sebagai salah satu kewenangan pemegang saham.

"Dengan susunan Dewan Komisaris yang baru ini,  Pertamina siap memenuhi aspirasi pemegang saham. Kami mengucapkan selamat dan sukses kepada Wakil Komisaris Utama Bapak Rosan Roeslani, dan berterima kasih kepada Bapak Pahala Mansury atas segala pengabdiannya kepada Pertamina,” kata Fadjar dalam keterangan resmi, ditulis Senin (31/7/2023).

Saat dikonfirmasi kembali apakah ada perubahan posisi lainnya, Fadjar memastikan RUPS hanya memutuskan pengangkatan Wakil Komisaris Utama. “Iya betul hanya itu,” lewat pesan singkat yang diterima Liputan6.com.

Sebelumnya beredar kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masuk jajaran direksi Pertamina. Adapun dengan keputusan RUPS tersebut, Ahok tetap menjadi komisaris utama.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Perdana, Pertamina Bor Sumur MNK di Blok Rokan Hari Ini

lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan, PT Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan melakukan pengeboran (drilling) perdana sumur migas non konvensional (MNK) di Blok Rokan, Riau.

Sumur MNK merupakan sumber minyak dan gas bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya migas dengan permeabilitas yang rendah.

Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, pihaknya bakal melakukan monitoring selama dua bulan terkait progres drilling di lapangan tersebut.

"Blok Rokan sudah mencapai target resource yang dimulai hari ini dan tetap kita monitor. Mudah-mudahan kita dapat hasil yang baik untuk MNK," ujar Benny pada rangkaian acara IPA Convex 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (27/7).

Sebelumnya, EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan, pihaknya telah menjajaki nota kesepahaman dengan mitra internasional yang punya kapabilitas dalam mengembangkan sumur MNK.

Menurut dia, kerjasama ini sangat dibutuhkan lantaran pengembangan sumur MNK di WK Rokan butuh teknologi dan investasi.

 

Potensi Sumber Daya

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

"Oleh karena itu diperlukan tahapan eksplorasi, appraisal, termasuk pilot dan demonstrasi yang terintegrasi dan terencana dengan baik," kata Edwil beberapa waktu lalu.

Adapun potensi sumber daya MNK di wilayah kerja (WK) Rokan berada pada formasi pematang brown shale, yakni batuan induk utama hidrokarbon di Sumatera Bagian Tengah. Kemudian lower red bed, formasi bebatuan di bawah brown shale. Potensi MNK itu berada di kedalaman lebih dari 6.000 kaki.

MNK sendiri merupakan hidrokarbon yang terbentuk dan terkekang pada batuan reservoir klastik atau pecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati, berbutir halus, dan punya permeabilitas yang rendah.

Perbedaan utama eksplorasi migas konvensional dengan eksplorasi MNK terletak pada lokasi minyak di lapisan bumi. Dalam hal ini, eksplorasi migas konvensional lebih mudah terlihat mengingat letaknya yang tidak jauh dari permukaan, sedangkan MNK berada di lapisan yang lebih dalam.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya