Jurus Industri Kargo Genjot Efisiensi Logistik di Indonesia

Industri kargo memiliki cara untuk meningkatkan efisiensi dalam rangka menekan biaya logistik.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Agu 2023, 18:17 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2023, 18:14 WIB
Ilustrasi Perusahaan Logistik.
Ilustrasi Perusahaan Logistik.

Liputan6.com, Jakarta Genap dua tahun berdiri, J&T Cargo, perusahaan pengiriman kargo di Indonesia berkembang sangat pesat dan mengalami pertumbuhan yang signifikan. 

Hanya dalam waktu dua tahun, J&T Cargo berhasil membangun total 64 gateway, mendirikan lebih dari 3000 outlet dan memiliki lebih dari 2500 armada yang aktif beroperasi dan bergerak setiap harinya untuk mendistribusikan paket besar.

Pertumbuhan yang pesat ini merupakan hasil usaha dari J&T Cargo yang telah menjalankan strateginya selama ini untuk menjawab kebutuhan logistik di Indonesia. Pertumbuhan volume 

J&T Cargo pun terus meningkat secara drastis dari tahun ke tahun. J&T Cargo menggunakan konsep kemitraan kepada outlet outlet J&T Cargo yang tersebar di 98% wilayah di Indonesia dan terbukti mampu menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan kepercayaan publik karena keseluruhan sistem yang dimiliki oleh J&T Cargo pun trackable.

“Kami awalnya mengkaji kondisi logistik di Indonesia bersama dengan beberapa klien kami, dan kami memutuskan untuk mengambil tindakan cepat dan tepat guna dalam membangun sistem logistik yang lebih efisien, efektif, dan sesuai dengan kondisi geografis Indonesia,” ujar CEO J&T Jonathan Zhong dalam siaran pers, Sabtu (26/8/2023).

Efisiensi yang ditawarkan oleh J&T Cargo, dirasakan oleh para pelaku bisnis tak terkecuali perusahaan ecommerce di bidang B2B.

Dimana, hadirnya J&T Cargo membuat pengiriman barang kepada pengguna perusahaan tersebut menjadi lebih efisien dari segi biaya, waktu, dan tenaga karena bisa mempercepat ketepatan waktu pengiriman hingga 60% dan luasnya jangkauan wilayah J&T Cargo yang mencakup seluruh Indonesia.

 

Distribusi Barang

J&T Express Punya Mesin Sortir Kapasitas 950 Ribu Paket Perhari
J&T Express, perusahaan pengiriman yang tengah berkembang saat ini, memiliki mesin baru di gateway (pusat sortir) Jakarta.

Pengalaman serupa juga terjadi pada perusahaan retail yang memiliki banyak cabang toko di seluruh Indonesia. Fleksibilitas pengiriman dari J&T Cargo telah mempercepat distribusi barang sekitar 20%, memungkinkan klien mengelola stok toko dengan lebih fleksibel, serta menjaga stabilitas harga barang di toko-toko mereka dengan mencegah penumpukan barang di gudang.

Sejak didirikan, J&T Cargo selalu berkomitmen pada SLA (Service Level Agreement) dan cukupan pengiriman yang luas. Ini memberikan klien fleksibilitas dalam mengirim paket besar ke berbagai wilayah.

Melalui fitur integrasi data bernama EZTrack, J&T Cargo terhubung dengan platform partner bisnis kami, sehingga para pelanggan dari partner bisnis kami tidak perlu mengakses situs J&T Cargo hanya untuk mengetahui informasi pelacakan paket.

 

Sistem Logistik

Ilustrasi kargo
Bisnis logistik Indonesia masih sering menghadapi banyak kendala. Apa yang harus dilakukan?

Dengan fitur ini, pelaku bisnis dapat memesan layanan dari J&T Cargo dan mengatur pickup langsung dari sistem mereka.

“Melalui pengembangan sistem logistik yang berkelanjutan, layanan yang dimiliki oleh J&T Cargo terbukti dapat melayani berbagai segmen bisnis, mulai dari skala pabrik dan korporat hingga UMKM. J&T Cargo akan terus meningkatkan sistem logistik kami, terutama untuk memfasilitasi para pelaku UMKM agar mereka bisa mewujudkan transaksi penjualan dan pembelian barang," jelas dia.

"Hal ini kami lakukan mengingat pertumbuhan ekonomi digital dan pertumbuhan UMKM di Indonesia pun semakin meningkat. Hadirnya kami ternyata dapat memberikan stimulus dan mengoptimalkan potensi daerah di Indonesia sehingga kami pun turut andil memajukan perekonomian Indonesia,” tambah Jonathan.

Pertumbuhan yang pesat dalam sektor UMKM tercermin dalam peningkatan jumlah penjual di e-commerce. Berdasarkan data dari Bank Indonesia pada semester 1 tahun 2022, nilai transaksi e-commerce pun mencapai Rp227,8 triliun, meningkat 22,1% dibanding tahun sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya