PepsiCo Kembali Berbisnis di Indonesia, Bangun Pabrik Rp 3 Triliun di Jawa Barat

Pabrik baru PepsiCo, merupakan bagian dari komitmen perusahaan senilai USD 200 juta atau Rp 3 triliun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Agu 2023, 17:06 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 16:58 WIB
Ilustrasi
pada tahun 2021 afiliasi PepsiCo, yakni Fritolay Netherland Holding B.V. dan Indofood CBP, sebuah unit dari perusahaan makanan terbesar di Indonesia, Indofood Group, mengakhiri usaha patungan setelah berjalan selama 30 tahun. Ilustrasi minuman soda Pepsi dalam kemasan kaleng. (dok. unsplash @jasanmiguel)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan makanan dan minuman ringan asal Amerika Serikat, PepsiCo membangun pabrik makanan ringan barunya di Jawa Barat.

Kabar tersebut menandai kembalinya PepsiCo ke negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara setelah kemitraannya dengan Indonesia berakhir dua tahun lalu.

Melansir Channel News Asia, Rabu (30/8/2023) pabrik baru PepsiCo, merupakan bagian dari komitmen perusahaan senilai USD 200 juta atau Rp 3 triliun. 

Dana itu untuk berinvestasi di Indonesia selama periode 10 tahun, dan diharapkan mulai memproduksi produk produk makanan ringannya pada tahun 2025.

Sebelumnya, pada tahun 2021 afiliasi PepsiCo, yakni Fritolay Netherland Holding B.V. dan Indofood CBP, sebuah unit dari perusahaan makanan terbesar di Indonesia, Indofood Group, mengakhiri usaha patungan setelah berjalan selama 30 tahun.

Saat itu, tidak diketahui jelas penyebab berakhirnya usaha bersama tersebut, ketika Indofood membeli saham minoritas PepsiCo.

Seperti diketahui, JV pada saat itu telah memproduksi berbagai makanan ringan dengan merek seperti Lay's, Cheetos dan Doritos.

Meski membangun pabrik baru tanpa mitra lokal, PepsiCo mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendapatkan sebagian besar bahan baku makanan ringannya, termasuk jagung dan minyak sawit, dari sumber yang berkelanjutan dan menggunakan sumber energi terbarukan.

Indofood Sukses Makmur Kantongi Penjualan Rp 56,08 Triliun pada Semester I 2023

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) (Foto: laman Indofood Sukses Makmur)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) (Foto: laman Indofood Sukses Makmur)

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat pertumbuhan positif baik penjualan dan laba sepanjang semester I 2023.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk meraup penjualan Rp 56,08 triliun hingga semester I 2023. Penjualan itu naik 6,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 52,7 triliun. Beban pokok penjualan naik 6,29 persen menjadi Rp 38,7 triliun hingga semester I 2023.

Dengan demikian, laba bruto perseroan tercatat Rp 17,30 triliun hingga semester I 2023. Laba bruto tersebut naik 6,14 persen dari periode semester I 2022 sebesar Rp 16,30 triliun. Demikian mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (1/8/2023).

Indofood Sukses Makmur mencatat kenaikan beban penjualan dan distribusi naik menjadi Rp 5,51 triliun hingga semester I 2023 dari semester I 2022 sebesar Rp 5,50 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 2,51 triliun hingga semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,41 triliun.

Perseroan mencatat penurunan penghasilan operasi lain menjadi Rp 509,8 miliar hingga semester I 2023 dari semester I 2022 sebesar Rp 950,7 miliar.

Melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba usaha naik tipis 0,35 persen menjadi Rp 8,85 triliun hingga semester I 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraih laba usaha Rp 8,82 triliun.

Di sisi lain, marjin laba usaha sebesar 15,8 persen. Core protif yang mencerminkan kinerja operasional naik 17 persen menjadi Rp 4,66 triliun pada semester I 2022.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,56 triliun hingga semester I 2023. Laba tersebut tumbuh 91,89 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,9 triliun.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim menuturkan, dalam kondisi ekonomi global yang terus beradaptasi, Indonesia telah mencatat kinerja pertumbuhan positif pada semester I 2023.

"Kami akan terus memantau kondisi global dengan waspada dan melanjutkan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabiiltas serta mempertahankan neraca keuangan yang sehat," ujar Anthoni dalam keterangan resmi.

Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sementara itu, total ekuitas perseroan tercatat Rp 97,16 triliun hingga 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 93,6 triliun. Total liabiltas tercatat Rp 91,33 triliun hingga Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 86,8 triliun.

Perseroan mencatat aset Rp 188,50 triliun hingga 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 180,43 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 28,84 triliun pada 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 25,9 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 31 Juli 2023, saham INDF stagnan di posisi Rp 7.325 per saham. Saham INDF berada di level tertinggi Rp 7.375 dan terendah Rp 7.250 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.196 kali dengan volume perdagangan 111.456 lot saham. Nilai transaksi Rp 81,6 miliar.

Tebar Dividen 2022

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) atau Indofood memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 2,25 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 257 per saham.

Hal itu sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Indofood Sukses Makmur yang digelar pada Jumat, 23 Juni 2023. 

Pada RUPST, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Sulaiman Arif Arianto sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham hari ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada 2024. 

Sehubungan dengan perubahan pengurus perseroan tersebut di atas, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: 

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Manuel Velez Pangilinan

Komisaris : Benny Setiawan Santoso

Komisaris : Christopher Huxley Young

Komisaris : Joseph Hon Pong Ng

Komisaris : John William Ryan

Komisaris Independen : Hans Kartikahadi   

 Komisaris Independen : Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro

Komisaris Independen : Sulaiman Arif AriantoDireksi

Direktur Utama : Anthoni Salim

Direktur : Franciscus Welirang 

Direktur : Axton Salim

Direktur : Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) 

Direktur : Taufik Wiraatmadja 

Direktur : Alamsyah

Direktur : Moleonoto (Paulus Moleonoto)   

Direktur : Joedianto Soejonopoetro

Direktur : Hendra Widjaja   

 Direktur : Tan Suzi Indriani

Direktur : Tan Elly (Elly Betty)    

"Saya berterima kasih kepada dewan komisaris atas kepemimpinannya yang visioner, rekan-rekan direksi dan karyawan Indofood yang terus bersama dalam menghadapi berbagai tantangan, serta seluruh pelanggan, mitra bisnis dan pemegang saham Indofood atas kepercayaan dan dukungannya," kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim dalam keterangan resminya, Jumat (23/6/2023).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya