Sinar Mas Dukung ASEAN-BAC Wujudkan Transformasi Digital

Sejalan dengan Revolusi Industri 4.0, pebisnis harus melihat teknologi sebagai kesempatan untuk melakukan lompatan eksponensial atau leapfrog. Lonjakan eksponensial hanya dapat dicapai dengan penerapan teknologi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 01 Sep 2023, 16:20 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 16:20 WIB
Board Member Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja (tengah baju putih) bersama Michael Widjaja (kedua dari kiri) saat mengunjungi UMKM binaan Sinar Mas Land dalam Sinar Mas Digital Day, Senin (9/6/2023) di ICE BSD City. (Dok Sinar Mas)
Board Member Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja (tengah baju putih) bersama Michael Widjaja (kedua dari kiri) saat mengunjungi UMKM binaan Sinar Mas Land dalam Sinar Mas Digital Day, Senin (9/6/2023) di ICE BSD City. (Dok Sinar Mas)

Liputan6.com, Jakarta - Sinar Mas mendukung transformasi digital dalam gelaran ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC).  Perekonomian digital Indonesia terbukti mampu menjadi penopang kinerja pertumbuhan ekonomi nasional.

Board Member Sinar Mas Franky Oesman Widjaja mengatakan, sejalan dengan Revolusi Industri 4.0, pebisnis harus melihat teknologi sebagai kesempatan untuk melakukan lompatan eksponensial atau leapfrog. Lonjakan eksponensial hanya dapat dicapai dengan penerapan teknologi.

"Melalui kegiatan ‘Sinar Mas Digital Day 2023’ yang belum lama ini diadakan, seluruh pilar usaha menampilkan inovasi digital dan berkolaborasi untuk menciptakan beragam inovasi baru lainnya untuk mendukung keberlanjutan usaha,’’ ungkap Franky dalam keterangan tertulis, Jumat (1/9/2023)

Ia menambahkan, untuk melakukan leapfrog, Indonesia dapat memanfaatkan global megatrend yang terjadi saat ini yakni adanya transformasi digital yang sangat pesat salah satunya Artificial Intelligent (AI).

Menurutnya, adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan bahkan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sehingga perlu adanya penyesuaian sumber daya manusia secara cepat dan tepat sehingga adaptasi teknologi yang dimaksud bisa dimanfaatkan serta direalisasikan secara maksimal.

Penyelamat Ekonomi Indonesia

Franky Oesman Widjaja yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) menegaskan transformasi digital terbukti turut berperan menyelamatkan perekonomian Indonesia.

Setidaknya perekonomian digital Indonesia terbukti mampu menjadi penopang kinerja pertumbuhan perekonomian nasional. Pada tahun 2022, 40% nilai transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Tak hanya itu, pada tahun 2023, Indonesia juga tercatat menjadi negara peringkat keenam dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia.

UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN. Melalui model kemitraan Inclusive Closed Loop yang merupakan salah satu legacy dari ASEAN-BAC 2023, seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan swasta bekerja sama untuk memberikan pendampingan melekat secara konsisten kepada petani dan UMKM.

"Mereka diberikan akses kepada teknologi digital tepat guna, literasi keuangan dan pembiayaan, serta pemasaran sehingga mampu meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya saing dan naik kelas,” tuturnya.

 

Lintas Pihak dan Lintas Negara

Board Member Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja (kedua dari kanan) mengunjungi UMKM Binaan Pilar Usaha Sinar Mas pada kegiatan Tjipta UMKM Fair, dukung UMKM naik kelas. (Dok Sinar Mas)
Board Member Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja (kedua dari kanan) mengunjungi UMKM Binaan Pilar Usaha Sinar Mas pada kegiatan Tjipta UMKM Fair, dukung UMKM naik kelas. (Dok Sinar Mas)

Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman berpendapat, hadirnya dukungan lintas pihak juga lintas negara, akan memberi ruang bagi UMKM untuk berkembang bahkan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kawasan.

“Sebagai entitas bisnis, Sinar Mas bergotong royong bersama lintas pihak berupaya membangun ekosistem yang sehat bagi usaha kecil untuk bertumbuh, melalui optimalisasi teknologi digital dan pendampingan sehingga peran mereka sebagai penggerak perekonomian semakin kuat serta berkelanjutan," kata dia.

"Kemitraan dalam ASEAN-BAC ini kami harapkan membuka jalan yang lebih luas bagi sektor usaha kecil di Indonesia mampu menikmati sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kawasan, dalam hal ini Asia Tenggara,” kata Ferry Salman.

 

5 Isu Prioritas

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid saat 55th ASEAN Economic Ministers' Meeting and Related Meetings di Hotel Padma Semarang, Jawa Tengah. (Dok Kadin)
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid saat 55th ASEAN Economic Ministers' Meeting and Related Meetings di Hotel Padma Semarang, Jawa Tengah. (Dok Kadin)

Sementara itu, Ketua ASEAN-BAC yang adalah Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, sebelumnya memaparkan bahwa ASEAN-BAC melalui lima isu prioritas dan delapan legacy project telah berhasil menggapai beberapa pencapaian dalam isu transformasi digital.

Salah satunya yakni system ASEAN QR Code yang hingga saat ini sudah berhasil terhubung dengan beberapa negara seperti Indonesia dengan Singapura, Thailand dan Malaysia. Begitu juga Vietnam dengan Thailand serta Thailand dengan Kamboja yang juga sudah saling terhubung.

Bentuk transformasi digital ini tentu mampu mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus bertumbuh, hingga bukan tak mungkin turut bersaing secara global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital.

Lebih dari itu, transformasi digital lain dalam legacy project yakni Wiki Entrepreneur dan Marketplace Lending Platform, juga telah berhasil mendukung UMKM mengakses informasi dan pembiayaan yang tepat untuk peningkatan kapasitas pertumbuhan usahanya.

 

Mewujudkan Sentralitas ASEAN

Untuk diketahui ASEAN-BAC merupakan wadah bagi pebisnis dari seluruh negara anggota ASEAN untuk membantu mewujudkan Sentralitas ASEAN sebagai visi utama kawasan ini. Sebagai pemimpin ASEAN-BAC 2023, KADIN Indonesia memiliki tujuan yang jelas, yakni mempercepat transformasi kawasan melalui inovasi dan inklusivitas.

Mengusung tema "ASEAN Centrality: Innovating towards Greater Inclusivity," KADIN Indonesia berfokus pada tiga nilai inti yakni sentralitas, inovasi, serta inklusivitas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui lima prioritas utama, yaitu transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, fasilitasi perdagangan, dan ketahanan pangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya