Terapkan Pemerintahan Digital, Indonesia Contek Osaka Jepang

Kota Osaka, Jepang jadi salah satu tujuan studi tiru Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) terkait sistem pemerintahan digital

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Sep 2023, 14:42 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2023, 14:42 WIB
ASN di Jakarta Tetap Masuk dengan Kapasitas 75 Persen
Pegawai negeri sipil (PNS) melakukan aktivitas di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Balai Kota, Jakarta, Senin (9/5/2022). Pemprov DKI masih menerapkan kapasitas maksimal 75 persen terhadap para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di kantor usai Lebaran Idul Fitri 1443 H/2022 M. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Kota Osaka, Jepang jadi salah satu tujuan studi tiru Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) terkait sistem pemerintahan digital. Kunjungan tersebut difokuskan pada Balai Kota Osaka dan Warn (distrik) Suminoe.

"Kunjungan ke Kota Osaka Jepang ini untuk melihat bagaimana penerapan sistem layanan digital yang saat ini masih dalam tahap pengembangan. Sehingga diskusi bilateral ini menjadi wadah berbagi pengalaman seputar digitalisasi pelayanan publik di Jepang, khususnya di Kota Osaka, serta di Indonesia," ujar Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Diah Natalisa dalam keterangan tertulis, Senin (25/9/2023).

Diah juga menjelaskan beberapa program digitalisasi layanan yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Program tersebut antara lain adalah Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital serta Portal Pelayanan Publik.

Administrasi Online

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Penanggung Jawab Pelayanan Digital Kantor Pengelolaan Digital Osaka-city, Toudou Takashi menjelaskan, sistem administrasi online sudah diimplementasikan di Kota Osaka.

"Sekarang warga kota tidak perlu pergi ke kantor pelayanan untuk mengurus administrasi karena sudah tersedia sistem online," kata Toudou.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gempa Bumi

Ilustrasi gempa bumi. (Pixabay)
Ilustrasi gempa bumi. (Pixabay)

Selain layanan administrasi, digitalisasi layanan yang juga sedang dikembangkan terkait bidang gempa bumi. Layanan ini berupa penanggulangan gempa bumi kepada warga yang diharapkan dalam dilakukan melalui sistem yang terintegrasi secara online.

Sistem layanan online ini sudah diluncurkan di Distrik Suminoe yang menjadi percontohan. Hal ini dikarenakan Distrik Suminoe merupakan salah satu wilayah di Osaka yang mengembangkan sistem administrasi online melalui gawai, yakni Smart System Document.

“Upaya pengembangan pelayanan publik ke arah digital agar lebih sederhana, cepat, dan mudah bagi masyarakat terus diupayakan dengan berbagai inovasi,” lanjutnya.

 


Data Kependudukan

Sensus Penduduk 2020, BPS Gunakan Sistem Online
Petugas BPS menunjukan jumlah masyarakat yang telah melakukan sensus penduduk online di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/2/2020). BPS telah memulai pendataan Sensus Penduduk pada 15 Februari hingga 31 Maret 2020 yang dapat diakses dengan perangkat yang terhubung internet. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Untuk mendukung optimalisasi digitalisasi layanan, Toudou juga mengungkapkan bahwa penyimpanan data kependudukan memiliki peran penting dalam mewujudkannya, terutama bagi sistem administrasi pemerintahan.

"Penyimpanan data kependudukan menjadi dasar dalam berbagai proses pemerintahan sehingga ini menjadi data dan langkah sangat penting dalam digitalisasi administrasi pemerintahan," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya