Kawal Transisi Energi, PLN Jaga Aspek Keselamatan hingga Inovasi

PLN Indonesia Power berkomitmen menerapkan transisi enegi pada sisi pembangkitan listrik, untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission 2060.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Okt 2023, 20:40 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2023, 20:40 WIB
PLN telah menyiapkan pola pengamanan pasokan listrik yang sistematis guna menghadirkan listrik tanpa kedip di titik-titik utama kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. (Dok PLN)
PLN telah menyiapkan pola pengamanan pasokan listrik yang sistematis guna menghadirkan listrik tanpa kedip di titik-titik utama kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta PLN Indonesia Power berkomitmen menerapkan transisi enegi pada sisi pembangkitan listrik, untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menegaskan, dalam menjalankan peran di sektor hulu sistem kelistrikan. PLN Indonesia Power terus berkomitmen dalam menjaga keandalan pasokan listrik dengan selalu menjaga aspek keselamatan, terus meningkatkan inovasi dan efisiensi serta mendukung program dan target Pemerintah dalam hal transisi energi dan Net Zero Emission.

"Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pasokan listrik yang andal dengan selalu menjaga aspek keselamatan tentunya. Disamping itu kami juga terus meningkatkan berbagai inovasi dan terus mengakselerasi transisi energi melalu project yang kami bangun," kata Edwin, di Jakarta, Sabtu (2/10/2023).

PLN Indonesia Power pun telah menjalankan berbagai upaya dalam mengakselerasi transisi energi. Seperti halnya pembangunan pembangkit energi baru terbarukan, peningkatan cofiring di pembangkit listrik tenaga uap, hingga melakukan kerjasama dengan investor untuk meningkatkan bauran EBT di Tanah Air.

Upaya PLN Indonesia Power dalam menjalankan perannya sebagai aktor di hulu sistem kelistrikan pun membuahkan hasil, dengan menyabet lima penghargaan dalam Subroto Award 2023 yang digelar oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dengan meraih 5 Penghargaan dalam Subroto Award ini di raih oleh 3 Unit berbeda di 4 kategori penghargaan yang berbeda. "Penghargaan tertinggi di bidang ESDM ini merupakan bukti keberhasilan korporasi," ujarnya.

 


Transisi Energi

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan saat ini teridentifikasi Pertambangan Tanpa Izin (PETI) sebanyak 2.741 lokasi dan WPR yang telah ditetapkan 1.092 lokasi.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan saat ini teridentifikasi Pertambangan Tanpa Izin (PETI) sebanyak 2.741 lokasi dan WPR yang telah ditetapkan 1.092 lokasi.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, sinergitas untuk akselerasi transisi energi dalam mewujudkan Net Zero Emission 2060 sangat penting, sebab situasi energi Indonesia dipengaruhi oleh beragam tantangan sepertu dinamika global, kondisi geopolitik dan perubahan iklim serta pemanasan global.

Khusus di kawasan Asia akan terdampak dengan kenaikan suhu hingga 45 derajat celcius, kebakaran lahan dan kenaikan polusi udara di beberapa tempat seperti Jabodetabek.

"Untuk itu kementerian ESDM mendorong percepatan transisi energi Indonesia secara serius, dan mengajak semua pihak untuk bergandeng tangan, bekerja bersama mewujudkan NZE tahun 2060," kata Arifin,

Penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kementerian ESDM kepada para pemangku kepentingan yang telah melakukan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia selama 1 tahun sebelumnya.


Jadi Pengganti Batu Bara, Pengembangan Biomassa Buka Lapangan Kerja Baru

PLN berhasil melakukan uji coba penggunaan 75 persen biomassa Woodchips (kepingan kayu) untuk bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) di PLTU Bolok dengan kapasitas 2x16,5 Megawatt (MW) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok PLN)
PLN berhasil melakukan uji coba penggunaan 75 persen biomassa Woodchips (kepingan kayu) untuk bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) di PLTU Bolok dengan kapasitas 2x16,5 Megawatt (MW) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok PLN)

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menyatakan, pengembangan biomassa sebagai energi pengganti batu bara membuka lapangan pekerjaan dan ceruk ekonomi baru bagi masyarakat. Selain mendatangkan penghematan bagi perusahaan.

Direktur Biomassa PLN Energi Primer Indonesia Antonius Aris Sudjatmiko sejak tahun lalu, PLN EPI fokus melakukan pengembangan biomassa lewat tiga sektor utama. Pertama, pengembangan hutan energi.

Kedua, pengelolaan sampah kota jadi bahan baku energi. Ketiga, pengolahan sampah pertanian atau agriwaste. Ketiga aspek ini justru melibatkan masyarakat sebagai motor penggerak utama.

"Dalam pengembangan rantai pasok biomassa, justru keterlibatan masyarakat menjadi peran penting. Sekarang kita menjadikan masyarakat sebagai objek, sebagai pengguna energi tapi sekarang mereka menjadi produsen energi, mereka sebagai pengelola energi. itulah yang menjadi mitra utama kami untuk biomassa," ujar Aris dalam keterangan tertulis, Jumat (29/9/2023).

Aris merinci, PLN EPI mengajak kelompok perempuan eks-GAM di Aceh untuk mengelola lahan kritis menjadi lahan produktif. Sedangkan petani karet di Lampung mampu memasok bonggol jagung dan sisa pertanian karet untuk jadi bahan baku biomassa.

Sedangkan di Jawa Barat, PLN EPI mengembangkan sodas dari sisa pengolahan hutan energi. Sedangkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ada pasokan biomassa sebesar 100 ton per tahun yang melibatkan 530 warga mengelola sampah dan sisa pertanian menjadi energi alternatif.

"Lewat upaya upaya ini, pemanfaatan 1 ton biomassa mampu menyerap lapangan pekerjaan sampai 10 orang," tambah Aris.

 


Potensi Energi Baru Terbarukan

PLN berhasil melakukan uji coba penggunaan 75 persen biomassa Woodchips (kepingan kayu) untuk bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) di PLTU Bolok dengan kapasitas 2x16,5 Megawatt (MW) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok PLN)
PLN berhasil melakukan uji coba penggunaan 75 persen biomassa Woodchips (kepingan kayu) untuk bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) di PLTU Bolok dengan kapasitas 2x16,5 Megawatt (MW) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Dok PLN)

Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menilai, pengembangan biomassa atau bio energy tidak hanya berfokus untuk energi semata tetapi juga menyasar kepentingan lebih luas.

Karena itu, pengembangan biomassa sebagai salah satu upaya mengoptimalkan potensi energi baru terbarukan harus dirasakan seluruh pihak.

"Jangan kita bicara bio energy atau biomassa hanya untuk kepentingan energi, tetapi kita harus liatnya kepentingan yang lebih luas, kepentingan pembangunan yang artinya kita harus melihat ada nggak dampaknya buat masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun masyarakat dalam arti luas," ujar Bambang dalam kesempatan yang sama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya