BUMN Jual Anak Usaha yang Produksi Kondom

Holding BUMN Pangan atau ID Food akan melepas kepemilikan anak usaha yang berbisnis diluar sektor pangan. Salah satunya yang produksi kondom

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Okt 2023, 19:41 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2023, 19:41 WIB
Kondom
Holding BUMN Pangan atau ID Food akan melepas kepemilikan anak usaha yang berbisnis diluar sektor pangan. Salah satunya yang produksi kondom (Foto: Pixabay/Wounds_and_Cracks)

Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN Pangan atau ID Food akan melepas kepemilikan anak usaha yang berbisnis diluar sektor pangan. Salah satunya adalah anak usaha yang menghasilkan alat kesehatan hingga kondom.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan menjelaskan ada sejumlah anak usaha yang tak menjalankan bisnis di sektor pangan. Seperti sektor perkebunan, teh, hingga alat suntik dan kondom.

"Ada beberapa anak ushaa yang sebenaenya tidak terkait langsung dengan pangan. Ada perkebunan ada sawit, teh, ada alat suntik dan kondom, kemudian ada pabrik karung," kata dia dalam Ngopi BUMN, di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Produksi Alat Kesehatan

Anak usaha ID Food yang memproduksi kondom sendiri merujuk pada PT Rajawali Mitra Banjaran yang berkantor di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ini memproduksi alat kesehatan, alat suntik, dan kondom.

Kedepannya, perusahaan yang tak terkait, kata Frans akan dilepas ke BUMN-BUMN yang menjalankan bisnis sesuai. Misalnya, anak usaha sektor perkebunan akan dilepas ke PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

"Nah yang kedepannya nanti anak-anak usaha yang tidak terkait dengan pangan langsung ini akan kita divestasi dalam rangka refocusing bisnis kita selaku BUMN Holding Pangan," ungkapnya.

"Jadi perkebunan nanti kita divest ke teman kita PTPN, kemudian yang alkes farmasi kita ke Bio Farma, kemudian industri pabrik karung kita akan merger," sambung Frans.

 

PMN Buat BUMN

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan dalam acara Ngopi BUMN yang berlangsung di Gedung Kementerian BUMN pada Senin (22/8/2022).
Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan dalam acara Ngopi BUMN yang berlangsung di Gedung Kementerian BUMN pada Senin (22/8/2022).

Sebelumnya, Pemerintah dan Komisi XI DPR RI kembali bersepakat masih menyuntikkan modal senilai total Rp 42 triliun kepada belasan BUMN.

Suntikan ini terdiri dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai dan non tunai yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023.

Keputusan diambil dalam rapat kerja antara Komisi XI dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pada Senin (2/10/2023) kemarin.

Sri Mulyani berharap proses kucuran modal negara ini bisa rampung sebelum 31 Desember 2023. "Agar BUMN tersebut yang akan menerima PMN yang tunai maupun yang non tunai dapat melanjutkan program dan proyek yang ditetapkan sesuai penugasan pemerintah," jelas dia seperti dikutip Selasa (3/10/2023).

 

Daftar PMN

Gedung Kementerian BUMN
Gedung Kementerian BUMN (dok: Humas KBUMN)

Sebagai rinciannya, PMN Tunai dari APBN TA 2023 dialokasikan kepada:

• PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 28,8 triliun

• AirNav Indonesia sebesari Rp 659,19 miliar

• PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau IFG sebesar Rp 3 triliun

• Sarana Multigriya Finansial sebesar Rp 1,53 triliun

• PT Len Industri sebesar Rp 1,75 triliun

• PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney sebesar Rp 1,01 triliun

 

PMN Non tunai

• AirNav Indonesia yang mendapat Barang Milik Negara (BMN) senilai Rp 894 miliar

• ASDP Indonesia Ferry berupa BMN senilai Rp 388,56 miliar

• Brantas Abipraya berupa BMN senilai Rp 211,98 miliar

• Pertamina berupa BMN senilai Rp 49,49 miliar

• Sejahtera Eka Graha berupa BMN senilai Rp 1,22 triliun

PMN Non Tunai berupa konversi piutang

• Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) alias ID Food senilai Rp 2,56 triliun

• Len Industri senilai Rp 456,25 miliar

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya