Kabar Baik, Ekonomi Global Diramal Tumbuh Lampaui Ekspektasi di 2024

Goldman Sachs memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 2,6 persen di 2024.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 15 Nov 2023, 15:30 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 15:30 WIB
Ilustrasi ekonomi
Ilustrasi ekonomi. (Photo created by rawpixel.com on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Goldman Sachs memperkirakan ekonomi global akan tumbuh melampaui ekspektasi pada tahun 2024, didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat dan keyakinan masa terburuk dari kenaikan suku bunga segera berakhir.

Melansir CNBC International, Rabu (14/11/2023) Goldman Sachs memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan sebesar 2,6 persen secara tahunan di 2024.

Angka ini di atas perkiraan konsensus para ekonom sebesar 2,1 persen yang disurvei oleh Bloomberg.

AS diperkirakan akan kembali melampaui pasar negara maju lainnya dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 2,1 persen, kata Goldman Sachs.

Bank yang berbasis di Wall Street itu juga yakin bahwa sebagian besar hambatan yang disebabkan oleh kebijakan pengetatan moneter dan fiskal telah berakhir.

Untuk membatasi kenaikan inflasi, Federal Reserve AS memulai kampanye kenaikan suku bunga secara agresif pada bulan Maret 2022 ketika inflasi naik ke level tertinggi dalam 40 tahun.

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu mengatakan dia masih belum yakin pihaknya telah berbuat cukup banyak untuk meredam inflasi, dan kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan.

Senada, Goldman memperkirakan bank sentral di negara maju kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga sebelum paruh kedua tahun 2024 kecuali pertumbuhan ekonomi lebih lemah dari perkiraan.

"Ekonom kami memperkirakan penurunan inflasi tahun ini akan berlanjut pada tahun 2024: inflasi inti berurutan diperkirakan turun dari 3% saat ini ke kisaran rata-rata 2-2,5% di seluruh negara G10 (tidak termasuk Jepang)," demikian laporan Goldman Sachs menyatakan.

Bank investasi tersebut juga memperkirakan aktivitas manufaktur global akan pulih dari kemerosotan baru-baru ini karena hambatan yang ada akan mereda pada tahun ini.

 

Manufaktur Global

Industri Komponen Otomotif Bersiap Tingkatkan Penetrasi 4W
Suasana produksi komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal, kawasan Delta Silicon, Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan manufaktur Triputra Group menargetkan penjualan hingga 38.81 % atau senilai Rp 3,08 triliun pada 2021 khususnya segmen kendaraan roda empat (4W). (Liputan6.com/HO/Dharma)

Goldman mencatat, aktivitas manufaktur global telah terbebani oleh pemulihan manufaktur Tiongkok yang lebih lemah dari perkiraan dan krisis energi Eropa, serta siklus inventaris yang harus diperbaiki karena terlalu banyak pembangunan pada tahun lalu.

Produksi global telah mengalami kemerosotan hampir sepanjang tahun.

Ukuran aktivitas manufaktur global S&P Global berada di 49,1 pada bulan September. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi aktivitas.

Kini, aktivitas manufaktur diperkirakan akan sedikit pulih pada tahun 2024 dari laju yang lemah pada tahun 2023, kata ekonom Goldman yang dipimpin oleh kepala ekonom Jan Hatzius.

"(pemulihan) didukung oleh pola pengeluaran menjadi normal, produksi Eropa yang padat gas mencapai titik terendah, dan rasio persediaan terhadap PDB menjadi stabil," jelasnya.

Meningkatnya pendapatan riil juga berkontribusi terhadap prospek pertumbuhan positif Goldman Sachs.

"Ekonom kami memiliki pandangan positif terhadap pertumbuhan pendapatan nyata pada saat inflasi umum jauh lebih rendah dan pasar tenaga kerja masih kuat," tulis Goldman Sachs dalam rilis berdasarkan laporan tersebut.

Waspada, Pertumbuhan Ekonomi Global Makin Melemah di 2024

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers: APBN KITA Mei 2023, Senin (22/5/2023). Sri Mulyani mengatakan APBN 2023 mengalami surplus Rp 234,7 triliun di April 2023.(Tira/Liputan6.com)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers: APBN KITA Mei 2023, Senin (22/5/2023). Sri Mulyani mengatakan APBN 2023 mengalami surplus Rp 234,7 triliun di April 2023.(Tira/Liputan6.com)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian dunia kembali melemah di tahun 2024 mendatang. Bahkan diperkirakan pertumbuhan ekonomi lebih lemah dibandingkan tahun ini. Hal tersebut ditunjukkan dalam perkiraan International Monetary Fund (IMF).

"IMF menunjukkan bahwa perekonomian 2024 akan melemah, sama atau bahkan lebih lemah dari 2023," ucap Sri Mulyani dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Fiskal Tahun 2023 Dirangkaian dengan Penyerahaan Insentif Fiskal, Jakarta (6/11/2023).

Ia menyebut hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.

Jika inflasi masih tinggi, maka diprediksikan nilai tukar dan suku bunga di Amerika Serikat masih lebih tinggi dan lebih lama.

"Kalau inflasi masih tinggi maka prediksinya nilai tukar maupun suku bunga di AS di higher for longer," imbuhnya.

Akibatnya, Bendahara Negara itu bilang akhirnya banyak negara di dunia yang kemudian merevisi pertumbuhan ekonominya.

"Nah ini yg mempengaruhi banyak negara di dunia yang sekarang sudah merevisi pertumbuhan ekonominya," tutup Sri Mulyani.

IMF Revisi Ekonomi Indonesia

FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebagai informasi, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 dan 2024. IMF memproyeksikan perekonomian Indonesia pada tahun 2023 bisa tumbuh 5,0 persen dan 5,1 persen pada 2024 mendatang.

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh IMF untuk tahun 2023 dan 2024 masing-masing diperkirakan 5,0 persen dan 5,1 persen," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (28/6).

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya