Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga bertemu dengan Sekretaris Jenderal Developing-8 (D-8) Isiaka Abdulqadir Imam pada Selasa 21 November 2023. Dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta ini Wamendag membahas upaya peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, termasuk implementasi D-8 Preferential Trade Agreement (D-8 PTA).
Jerry mengatakan, Indonesia menyambut baik kunjungan Dubes Imam ke Jakarta sebagai momentum untuk membahas rencana implementasi D-8 PTA.
Baca Juga
"Terkait hal ini, Indonesia telah menyelesaikan proses ratifikasi dan mengharapkan agar implementasi D-8 PTA dapat segera dimulai untuk meningkatkan hubungan perdagangan antarnegara anggota D-8,” jelas dia dalam keterangan tertulis, rabu (22/11/2023).
Advertisement
D-8 PTA merupakan kerja sama penurunan tarif bea masuk antarnegara anggota D-8 yang terdiri atas Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Tanggal dimulainya implementasi D-8 PTA perlu dibahas dan disahkan terlebih dahulu oleh Supervisory Committee (SC) dan Trade Ministerial Council (TMC).
“Kami mengharapkan agar Sekretariat D-8 dapat menyelenggarakan pertemuan SC dan TMC untuk segera mengesahkan cut-off date atau tanggal dimulainya implementasi D-8 PTA. Indonesia siap berpartisipasi untuk mendorong agar D-8 PTA dapat dilaksanakan secara efektif,” tambah Wamendag Jerry.
Sementara itu, Dubes Imam menuturkan tentang pentingnya mengenalkan D-8 kepada dunia usaha, di antaranya baik melalui forum dagang ataupun penjajakan kesepakatan bisnis. Selain itu, Dubes Imam menyampaikan pentingnya pengembangan kapasitas di bidang kepabeanan dalam rangka peningkatan fasilitasi perdagangan antarnegara anggota D-8.
“Kami sependapat dengan Dubes Imam mengenai pentingnya meningkatkan interaksi dengan dunia usaha untuk mengenalkan D-8, termasuk rencana implementasi PTA. Selain itu, peningkatan kapasitas di bidang kepabeanan akan sangat mendukung peningkatan fasilitasi perdagangan,” jelas Wamendag Jerry.
Hubungan Perdagangan dan Investasi Indonesia dengan D-8
Total perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota D-8 selama periode 2018--2022 meningkat dengan tren sebesar 12,3 persen. Selama periode Januari--September 2023, total perdagangan Indonesia-D-8 tercatat USD 28,8 miliar dengan ekspor USD 17,2 miliar dan impor USD 11,6 miliar. Dengan demikian, Indonesia membukukan surplus sebesar USD 5,6 miliar.
Ekspor utama Indonesia ke negara-negara anggota D-8 pada 2022 yaitu minyak sawit dan fraksinya, batu bara, minyak bumi, asam lemak monokarboksilat industri, serta petroleum coke dan mineral lain. Impor utama Indonesia dari negara-negara anggota D-8 yaitu minyak bumi, hidrokarbon akrilik, etilen polimer, dan mesin ekstraksi.
Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal, selama periode 2018--2022, negara-negara anggota D-8 menanamkan investasi di Indonesia sebanyak lebih dari 10 ribu proyek senilai USD 8,9 juta. Sektor utama investasi negara-negara anggota D-8 meliputi industri kimia dan farmasi; transportasi, gudang, dan telekomunikasi; industri makanan; serta industri kertas dan percetakan.
Advertisement