Liputan6.com, Jakarta Dalam mengecek kesiapan angkutan di musim libur Natal dan Tahun Baru, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersama stakeholder perkeretaapian melakukan inspeksi ke berbagai wilayah di Pulau Jawa.
Inspeksi itu dilakukan mulai Selasa (5/12) sampai Kamis (7/12).
Baca Juga
"Angkutan Natal dan Tahun Baru merupakan salah satu peak season perjalanan kereta api. Pengecekan ini kami lakukan untuk memastikan perjalanan kereta api di masa Angkutan Natal dan Tahun Baru nanti berjalan aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan," kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangan resmi perseroan, dikutip Rabu (6/12/2023).
Advertisement
Inspeksi yang dilakukan mencakup aspek keselamatan dan pelayanan. PT KAI mengecek kesiapan sarana dan prasarana, fasilitas stasiun, kesiapan sumber daya manusia, serta aspek penunjang lainnya dalam kondisi prima.
Perjalanan inspeksi tersebut dibagi menjadi dua perjalanan, yaitu lintas utara dan selatan Pulau Jawa.
Inspeksi lintas utara Pulau Jawa dimulai dari Stasiun Gambir menuju Cirebon, Semarang Tawang, Surabaya Pasar Turi, Ketapang, hingga Surabaya Gubeng.
Sementara untuk jalur selatan, perjalanan dimulai dari Stasiun Gambir, Bandung, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, hingga Surabaya Gubeng.
Dalam inspeksi tersebut juga dilakukan identifikasi titik-titik rawan yang harus dijaga ekstra, mengingat angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini bertepatan dengan datangnya musim hujan.
KAI mengungkapkan, pihaknya mengantisipasi adanya 243 titik rawan yang terdiri dari rawan banjir, longsor, dan amblesan.
Libatkan Jajaran Direksi PT KAI dan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub
Pada kegiatan inspeksi tersebut, jajaran direksi KAI dan stakeholders juga menyampaikan pembinaan kepada seluruh petugas KAI di lintas agar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat jelang Angkutan Nataru.
Selain Komisaris dan Direksi KAI, turut serta dalam inspeksi angkutan KA Nataru yaitu jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.
"Saya berpesan untuk mengutamakan keselamatan dan pelayanan, lima budaya keselamatan KAI yakni mematuhi prosedur kerja, briefing sebelum bekerja, gunakan alat pelindung diri, peduli lingkungan kerja, dan lapor potensi bahaya, harus diterapkan terlebih jelang Angkutan Nataru. Selain itu, dari aspek pelayanan juga harus terus ditingkatkan agar pelanggan mendapatkan pengalaman yang berkesan dengan kereta api," ungkap Didiek.
Advertisement
Antisipasi Keamanan di Perlintasan Sebidang
Adapun langkah antisipasi keamanan di perlintasan sebidang.
Per November 2023, KAI mencatat, jumlah perlintasan sebidang mencapai 3.693.
KAI juga menyiagakan ribuan petugas pemeriksa jalur ekstra, petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, serta petugas posko daerah rawan ekstra.
Di samping itu, KAI menyiapkan strategi manajemen krisis bernama AMUS (Alat, Material, Untuk Siaga).
Strategi tersebut selain menyiagakan tim personil lapangan khusus, juga menyediakan alat dan material yang ditempatkan tersebar di sepanjang jalur kereta api.
Hal ini bertujuan jika dalam keadaan darurat, perbaikan dapat segera dilakukan.
"Periode Angkutan Nataru merupakan momentum di mana seluruh insan KAI akan memberikan kinerja terbaik. Hal tersebut kami upayakan agar kereta api tetap menjadi pilihan favorit masyarakat untuk bertransportasi," ucap Didiek.
Ketersediaan Tempat Duduk KA
VP Public Relations KAI Joni Martinus menambahkan, posisi ketersediaan tempat duduk KA pada masa Liburan Natal & Tahun Baru (Nataru) selama 18 hari (21 Desember 2023 s/d 7 Januari 2024), berdasarkan data pada Selasa tanggal 5 Desember 2023, pkl 07:00 WIB.
1. Total tiket yang tersedia sebanyak 2.661.760 tiket.
2. Total tiket yang terjual sebanyak 730.857 tiket atau 27,46% dari keseluruhan tiket yang tersedia.
Advertisement