Jualan Mainan Loyo, Hasbro PHK Massal 1.100 Karyawan

Penjualan merek mainan populer telah turun secara signifikan, kata Hasbro dalam laporan triwulan bulan Oktober 2023.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Des 2023, 15:30 WIB
Diterbitkan 12 Des 2023, 15:30 WIB
Ilustrasi Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK. Foto: Freepik/master1305
Ilustrasi Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK. Foto: Freepik/master1305

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan mainan ternama di Amerika Serikat, Hasbro mengumumkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sekitar 1.100 karyawan.

PHK di Hasbro terjadi seiring pelemahan penjualanan selama musim belanja liburan jelang akhir tahun ini.

"Hari ini kami mengumumkan pengurangan jumlah karyawan tambahan sebagai bagian dari transformasi strategis yang kami komunikasikan sebelumnya, yang berdampak pada sekitar 1.100 kolega di seluruh dunia selain sekitar 800 pengurangan yang telah dilakukan," ungkap CEO Hasbro, Chris Cocks, dikutip dari CNBC International, Selasa (12/12/2023).

"Tim kepemimpinan kami mengambil keputusan sulit ini setelah banyak pertimbangan. Kami menyadari bahwa ini adalah berita berat yang mempengaruhi penghidupan teman dan kolega kami," ucapnya dalam sebuah memo kepada karyawan Hasbro.

Chris menyampaikan, pihaknya kini berfokus untuk berkomunikasi dengan masing-masing karyawan secara transparan dan mendukung mereka melalui periode perubahan itu.

"Saya ingin memulai dengan membahas alasan kita melakukan hal ini sekarang (PHK), dan apa yang harus dilakukan selanjutnya," tulisnya.

Dalam memo tersebut Chris juga menuliskan, bahwa pihaknya mengantisipasi tiga kuartal pertama akan menjadi tahun yang penuh tantangan, terutama di pasar mainan, yang berada pada titik tertinggi dalam sejarah yang didorong oleh pandemi.

"Meskipun kami telah mencapai beberapa kemajuan penting di seluruh organisasi kami, hambatan yang kami alami selama sembilan bulan pertama tahun ini terus berlanjut hingga masa liburan dan kemungkinan akan terus berlanjut hingga tahun 2024," terangnya.

 

Penurunan Penjualan

Mengintip Keseruan Bermain Monopoli Terbesar Se-Asia di Mall Taman Anggrek
Mall Taman Anggrek bersama Hasbro kembali menyelenggarakan Monopoly Summer Camp kelima untuk mengisi waktu liburan keluarga dan anak-anak menjadi menyenangkan.

Hasbro, yang telah memberhentikan ratusan karyawannya awal tahun ini, telah memperingatkan pada bulan Oktober bahwa hambatan pada bisnis segera terjadi.

Dalam laporan pendapatan kuartal terbaru perusahaan, Hasbro memangkas prospek setahun penuhnya, memproyeksikan penurunan pendapatan sebesar 13 hingga 15 persen tahun ini.

Penjualan merek mainan populer telah turun secara signifikan, kata Hasbro dalam laporan triwulan bulan Oktober 2023.

Merek-merek populer seperti My Little Pony, Nerf, dan Transformer telah anjlok 18 persen pada saat itu, karena perubahan pada tren kategori.

Saham Hasbro turun hampir 20 persen hingga penutupan hari Senin.

Hasbro memiliki sekitar 6.300 karyawan pada awal tahun ini, menurut lembar fakta perusahaan.

Saham pesaingnya, Mattel, juga tergelincir setelah beberapa jam.

Namun, saham Mattel naik sekitar 6 persen hingga Senin, didorong oleh kesuksesan film Barbie di box office.

Tetapi angka tersebut masih di bawah kenaikan 17 persen yang dicatat oleh S&P 500 sepanjang tahun ini.

PHK Berlanjut di Eropa, Raksasa Telekomunikasi Spanyol Bakal Pecat 5.100 Karyawan

Ilustrasi PHK atau Berhenti Kerja. Foto: Unsplash/ Scott Graham
Ilustrasi PHK atau Berhenti Kerja. Foto: Unsplash/ Scott Graham

Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali melanda negara Eropa, kali ini di sektor telekomunikasi.

Mengutip Euro News, Selasa (5/12/2023) perusahaan telekomunikasi terbesar di Spanyol, Telefonica mengatakan kepada serikat pekerja bahwa pihaknya akan memangkas sekitar 5.100 pekerjaan di negara itu pada tahun 2026.

PHK ini merupakan upaya mengurangi biaya dan menyesuaikan ukuran perusahaan dengan pasar saat ini, menurut keterangan juru bicara serikat pekerja UGT.

Diketahui, Telefonica saat ini mempekerjakan sekitar 21.000 orang di Spanyol, sementara tenaga kerja globalnya berjumlah lebih dari 103.000 orang.

Perusahaan mendasarkan keputusannya pada alasan produktivitas, organisasi dan teknis, kata juru bicara serikat pekerja ketika Telefonica dan serikat pekerja mulai merundingkan PHK.

Dalam sebuah pernyataan, Telefonica membenarkan adanya langkah penyesuaian tenaga kerja tersebut, namun menolak menyebutkan berapa banyak lapangan kerja yang akan mereka PHK.

Otomatisasi dan penggantian jaringan tembaga dengan serat optik memerlukan lebih sedikit tenaga kerja, sehingga perusahaan secara rutin menyederhanakan penggajiannya selama beberapa tahun terakhir.

 juru bicara serikat pekerja UGT, Diego Gallart mengungkapkan bahwa perusahan akan menegosiasikan besarnya PHK dengan serikat pekerja, sehingga jumlah PHK yang sebenarnya bisa lebih kecil dari 5.100 pekerja yang ditargetkan.

Pertemuan berikutnya antara serikat pekerja dan Telefonica untuk merundingkan persyaratan Pemutusan Hubungan Kerja akan diadakan pekan depan.

PHK tersebut merupakan bagian dari rencana strategis tiga tahun perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas dengan mengurangi belanja modal, meningkatkan pendapatan, dan memangkas biaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya