Tungku Smelter di IMIP Morowali Meledak, 90% Saham Milik China

Insiden ledakan terjadi di tungku smelter yang berlokasi di kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023).

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 25 Des 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Des 2023, 12:00 WIB
Ledakan tungku Smelter PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tenggara pada Minggu (24/12/2023) pagi. (YouTube Liputan6)
Ledakan tungku Smelter PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tenggara pada Minggu (24/12/2023) pagi. (YouTube Liputan6)

Liputan6.com, Jakarta Insiden ledakan terjadi di tungku smelter yang berlokasi di kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023).

Tungku Smelter di pabrik pengolahan nikel tersebut dilaporkan meledak sekitar pukul 05.30 WITA, menimbulkan 13 korban tewas. Terdiri atas 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal China. Sementara korban luka-luka mencapai 46 orang.

Tungku smelter meledak tersebut diketahui milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). Lantas, PT ITSS ini milik siapa?

Mengutip catatan Minerba One Data Indonesia (MODI), Senin (25/12/2023), PT ITSS dimiliki 4 perusahaan asal China dan 1 pemegang saham dari Indonesia. Porsi terbesar dikuasai oleh Tsingshan Holding Group asal Tiongkok, yakni 50 persen.

Tsingshan Holding Group merupakan perusahaan swasta China yang bergerak di industri baja dan nikel. Mengutip laporan Kementerian Perindustrian, kinerja grup usaha tersebut di Morowali menghasilkan stainless steel hingga 3 juta ton, 2 juta ton nickel pig iron (NPI), dan 3,5 juta ton carbon steel per tahun.

Produk stainless steel sebesar 3 juta ton tersebut berasal PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel Industry (GCNS) 1 juta ton, ITSS 1 juta ton dan PT Sulawesi Mining Investment (SMI) produksi 1 juta ton. Ketiganya merupakan bagian dari Tsingshan Group.

Adapun porsi terbesar kepemilikan kedua di ITSS juga dikuasai perusahaan China, yakni Ruipu Technology Group dengan 20 persen. Diikuti Tsingtuo Group Co Ltd dan Hanwa Company Limited, masing-masing 10 persen.

Sementara 10 persen kepemilikan PT ITSS dipegang oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park, yang juga merupakan pengelola kawasan industri IMIP. Dalam susunan pengurus, PT ITSS memiliki 5 direksi dan 4 komisaris. Wu Huadi tercatat sebagai Presiden Direktur dan dibantu oleh empat jajaran direktur lain. Sementara Xiang Binghe muncul sebagai Presiden Komisaris dengan bantuan tiga komisaris lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


IMIP Ungkap Penyebab Tungku Smelter Meledak di Morowali

Tungku Smelter milik PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dilaporkan meledak pada Minggu (24/12/2023) pagi.
Tungku Smelter milik PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dilaporkan meledak pada Minggu (24/12/2023) pagi.

Sebelumnya, Pihak manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) membentuk tim penanganan kecelakaan kerja usai ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

"Tim yang dibentuk sebagai respons cepat atas kasus kecelakaan di lokasi pabrik PT ITSS," kata Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan dikutip dari Antara, Senin (25/12/2023).

Ia menjelaskan perkembangan terbaru hingga pukul 15.00 Wita situasi di tempat kejadian sudah terkendali. Jumlah korban meninggal bertambah satu orang, sehingga total yang terkonfirmasi yakni 13 orang, terdiri atas lima tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok dan delapan tenaga kerja Indonesia (TKI), sementara itu 39 orang mengalami luka-luka atas peristiwa tersebut telah mendapat perawatan intensif.

Menurut laporan pihak perusahaan, katanya, korban terluka umumnya terkena uap panas dari tungku smelter.

"Kronologi peristiwa ini terjadi pukul 06:15 Wita. Tungku feronikel nomor 41 masih ditutup karena sedang proses pemeliharaan. Saat sedang proses perbaikan, terdapat sisa slag dalam tungku yang keluar lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi tersebut," tutur Dedy.

 


Penyebab Ledakan

Rumah Keluarga Juragan Ikan Terbakar, 6 Orang Tewas
Ilustrasi kebakaran. Foto: Pixabay.com

Ikatan dinding tungku yang runtuh dan sisa besi terak mengalir keluar hingga menyebabkan kebakaran, akibatnya pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga menimbulkan korban jiwa.

Pascakecelakaan, penyelamatan di lokasi segera dilakukan pihak perusahaan dengan membentuk tim penanganan kecelakaan dan dampaknya.

Manajemen PT IMIP juga telah menanggung seluruh biaya perawatan korban, termasuk kenyamanan emosional kepada keluarga korban dan analisis kecelakaan.

"Tim PT IMIP tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain Safety ITSS, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulteng, Danrem 132/Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Pemerintah Kabupaten Morowali," ucapnya.


Tungku Smelter Meledak di Kawasan IMIP, Kemenperin Turunkan Tim

Ilustrasi Kebakaran di Probilinggo (Istimewa)
Ilustrasi Kebakaran di Probilinggo (Istimewa)

Sebelumnya, Kemenperin Turunkan Tim Penanganan Kecelakaan Kerja di PT ITSS Morowali Kementerian Perindustrian turut menyampaikan keprihatinan atas kecelakaan kerja yang terjadi dipabrik pengolahan nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).

Smelter nikel ini merupakan salah satu tenant yang beroperasi di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.

“Kami menghaturkan rasa duka cita yang mendalam bagi para keluarga korban. Diharapkan, perusahaan dapat memastikan terpenuhinya hak-hak karyawan yang menjadi korban, baik yang meninggal maupun luka,” kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Minggu (24/12).

Febri menegaskan, pemerintah termasuk Kemenperin akan mengirim tim ke lokasi. Oleh karenanya, Kemenperin proaktif melakukan koordinasi dengan PT ITSS dan pihak-pihak terkait dalam upaya cepat penanganan kecelakaan kerja tersebut.

“Kami mendapat laporan bahwa pasca-kecelakaan ini, para korban ditangani dengan baik. Kami juga berharap agar perusahaan dapat kooperatif dengan tim investigasi kecelakaan kerja yang diturunkan kelokasi. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi,” paparnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya