Antrean di SPBU Mengular, Stok BBM Nataru Cukup?

PT Pertamina Patra Niaga tak menyangkal adanya antrian panjang pembelian BBM di SPBU, seiring kenaikan volume kendaraan selama musim libur Nataru 2023/2024.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 25 Des 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 25 Des 2023, 11:30 WIB
Antrean Kendaraan Jelang Pemberlakuan Kenaikan BBM di SPBU Cinere
Antrean kendaraan warga mengisi BBM Pertalite sebelum pemberlakuan harga resmi jam 14.30 kenaikan BBM pada salah satu SPBU di kawasan Cinere, Depok, Sabtu (3/9/20222). Hari ini pemerintah secara resmi menaikkan BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga tak menyangkal adanya antrian panjang pembelian BBM di SPBU, seiring kenaikan volume kendaraan selama musim libur Nataru 2023/2024. Namun, tingginya permintaan tersebut dinilai merupakan sesuatu yang wajar kala semua masyarakat terkonsentrasi di satu titik.

"Sama halnya ketika antri beli salah satu merek mie terkenal yang sampai mengular. Tak pernah diberitakan sebagai kondisi kelangkaan. Nampaknya paradigma masyarakat perlu diubah dalam hal antrian di SPBU," ujar Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, Senin (25/12/2023).

Ahad mengakui momen-momen seperti Lebaran dan Nataru memang meningkatkan volume transaksi di SPBU. Dirinya memastikan kehandalan stok di SPBU telah dipertebal sampai dengan 15 persen dibandingkan konsumsi normal harian sebelum Nataru.

"Kami telah melakukan proyeksi dan mempertebal stok BBM di seluruh lembaga penyalur BBM se-Jatimbalinus. Bahkan beragam layanan extra kami sediakan seperti motorist BBM delivery service untuk menembus kemacetan, mobile storage untuk memangkas jarak supply hingga SPBU Portable (Modular) di rest area yang tidak ada SPBU-nya," ungkapnya.

Oleh karenanya, ia meminta masyarakat jangan selalu melihat tumpukan antrian di SPBU sebagai situasi kelangkaan BBM.

"Stok di SPBU selalu ada, kami siaga menjaga stok agar tidak kosong. Jadi apabila antri ya wajar karena volume kendaraan meningkat. Namun BBM kami pastikan selalu tersedia sehingga tidak sia-sia mengantri," kata Ahad.

"Terlebih untuk Solar, masing-masing kendaraan memiliki batasan pengisian yang telah di tentukan per kendaraan per hari. Sehingga tidak akan ada yang akan menyedot habis BBM melebihi kapasitas tangki mobilnya," tegasnya.

 

Force Majeur

Konsumsi 3 Produk Pertamina Diprediksi Melonjak Jelang Libur Nataru 2023 di Sumbagsel
Ada 16 SPBU kantong dengan kapasitas mobil tanki penuh disiagakan di titik-titik SPBU, yang merupakan jalur mudik maupun area wisata yang berpotensi adanya lonjakan kebutuhan jelang Libur Nataru 2023/2024 di Sumbagsel (Dok. Humas Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel / Nefri Inge)

Mengutip Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas, kelangkaan BBM atau LPG didefinisikan sebagai kondisi dimana stok keduanya habis lantaran beberapa penyebab. Salah satunya adalah force majeur seperti bencana dan gangguan keamanan yang dapat mengganggu jalur distribusi BBM.

Menanggapi antrian di beberapa SPBU Ngawi dan Madiun baik di jalur tol maupun non tol, Ahad menjelaskan bahwa kendaraan dari arah Jawa Barat/Jawa Tengah pasti mengisi BBM lagi di daerah itu.

"Daerah tersebut memang daerah yang menjadi kantong apabila pengendara start dari Jateng/DIY/DKI/Jabar diperkirakan akan mengisi di daerah tersebut. Jadi volume kendaraan memang signifikan disitu. Stok real time pada pagi hari ini (25/12/2023) saya sampaikan cukup aman untuk Solar yang dikeluhkan antri rata-rata stoknya 11,7 kl untuk Ngawi, dan 15 kl untuk Madiun Kota dan Kabupaten," paparnya.

Untuk mengurangi antrian, Pertamina mengimbau masyarakat untuk membayar secara non tunai. "Mari kita bantu sesama pengguna SPBU untuk mempercepat antrian satu sama lain. Karena pasti semua ingin sampai tujuan dengan cepat dan selamat. Percepat antrian dengan transaksi non tunai," pungkasnya.

Jokowi Bilang Harga Minyak Dunia Melandai, Menteri ESDM: Pertalite Belum Bisa Turun

Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Pertamax Jadi 14.500, Solar Jadi 6.800
Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut harga minyak dunia tak akan bergejolak di 2024, tahun depan. Namun, hal ini dikatakan belum bisa membuat harga BBM Pertalite turun.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan, saat ini harga minyak dunia masih berada cukup tinggi. Dia mengatakan, harganya bertengger di USD 79 per barel.

"Sekarang masih USD 79 (per barel), itu nanti equilibrium-nya kan harus sama, harga minyak tertentu dan kursnya juga tertentu, nah itu yang nanti akan jadi bahasan Kemenkeu," ujar Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Dia membuka kemungkinan, harga Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite bisa turun jika harga minyak dunia berada di bawah USD 60 per barel. Ini sama halnya dengan hitung-hitungannya beberapa waktu lalu.

"Kan dulu kita bilangnya berapa kan, USD 60-an ke bawah kan. Dulu waktu itu kursnya berapa ya," ungkap dia.

Dia menegaskan, dengan harga minyak dunia yang masih tinggi, harga Pertalite belum bisa turun. Arifin lantas meminta perlu adanya percepatan konversi kendaraan berbasis BBM menjadi kendaraan berbasis listrik.

Bukan tanpa alasan, Arifin melihat adanya peluang masyarakat tak lagi bergantung pada BBM ketika menggunakan kendaraan listrik.

"Iya (belum turun), makanya kita harus segera percepat program apa, transisi konversi (kendaraan) ke listrik supaya nggak tergantung sama minyak kebanyakan. Kalau listrik kan nggak usah disubsidi," jelasnya.

 

Jokowi Dapat Bisikan Menkeu Soal Harga Minyak Dunia

Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (23/8/2022). Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut angkat bicara perihal rencana harga BBM naik untuk subsisi jenis Pertalite.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mendapatkan bocoran dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait harga minyak dunia. Kata Jokowi, bocoran tersebut adalah harga minyak diprediksi tidak akan mengalami gejolak yang tinggi pada tahun depan.

"Bu Menteri Keuangan tadi bisik-bisik ke saya, urusan harga minyak kelihatannya sudah tidak akan bergejolak naik lagi," kata Jokowi dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional Di Tengah Dinamika Global" di Hotel St. Regis, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Adapun harga minyak mentah WTI tercatat diperdagangkan pada Kamis (21/12/2023) mengalami pelemahan sebesar 0,55 persen di posisi USD 73,81 per barel.

Sama halnya dengan harga minyak mentah brent yang diperdagangkan lebih rendah atau turun 0,88 persen ke posisi USD 79 per barel.

 

Infografis Wacana Pertamax Jadi BBM Bersubsidi Gantikan Pertalite, Ini Klarifikasi Menteri ESDM. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Wacana Pertamax Jadi BBM Bersubsidi Gantikan Pertalite, Ini Klarifikasi Menteri ESDM. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya