Alasan AP I dan AP II Gabung Jadi Angkasa Pura Indonesia

Holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia alias InJourney resmi membentuk subholding klaster bandara, PT Angkasa Pura Indonesia. Ini jadi bentuk integrasi dari perusahaan pelat merah pengelola bandara.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Des 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 28 Des 2023, 17:30 WIB
Tingkat keterisian penumpang pesawat (load factor) di Bandara Kertajati dalam tren meningkat dalam 10 hari terakhir. (Dok Angkasa Pura II)
Tingkat keterisian penumpang pesawat (load factor) di Bandara Kertajati dalam tren meningkat dalam 10 hari terakhir. (Dok Angkasa Pura II)

Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia alias InJourney resmi membentuk subholding klaster bandara, PT Angkasa Pura Indonesia. Ini jadi bentuk integrasi dari perusahaan pelat merah pengelola bandara.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, wacana integrasi ini sudah mencuat sejak lama. Ada beberapa alasan yang mendasari perlu adanya integrasi bandara ini.

"Kami melihat tugas daripada airport ada dua tugas besar," kata Tiko, sapaan akrabnya, dikutip dari unggahan Instagram Stories InJourney, Kamis (28/12/2023).

Tiko mengungkapkan hadirnya subholding bandara ini akan menguatkan peta jalan konektivitas udara di Indonesia. Artinya, proses pengelolaan tak lagi terpisah antara wilayah Timur Indonesia dan Barat Indonesia.

Dia mencatat, dengan pengelolaan yang terpisah sebelumnya, kerap ada ketidakcocokan konektivitas.

"Pertama tentunya membantu pemerintah dalam domestik dan internasional, dimana kita ingin dengan integrasi airport ini nanti peta jalan untuk konektivitas ini bisa kita bangun secara terintegrasi tidak pecah antara barat dan timur kadang-kadang konektivitasnya tidak terlalu match," bebernya.

Kemudian, kedepannya akan membangun beberapa bandara potensial untuk menjadi superhub kedepannya.

"Bagaimana kita membangun konektivitas nasional dan mana-mana airport yang akan menjadi superhub dan sebagainya," ucap Tiko.

 

AP I-AP II Resmi Gabung

Bandara Kualanamu
Antisipasi kenaikan jumlah penumpang, PT Angkasa Pura Aviasi melakukan berbagai persiapan baik sisi udara (airside) maupun sisi darat (landside) (Reza Efendi/Liputan6.com)

Sebelumnya, Proses integrasi BUMN pengelola bandara telah resmi dibentuk. PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney resmi membentuk subholding Airport Cluster.

Proses integrasi BUMN pengelola bandara ini terjadi usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) InJourney. Setidaknya terdapat 4 perusahaan dalam subholding yang baru terbentuk itu.

Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, proses integrasi dari BUMN bandara ini telah melalui proses diskusi yang panjang. Ini juga jadi bentuk arahan dari Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.

"Sekian lama berdiskusi, menerima arahan kemudian kolaborasi, bu Dirjen, pak Sekjen dan Deputi di Kementerian, kami sudah dapatkan satu persetujuan untuk perusahaan baru, Angkasa Pura indonesia," ujar Dony, dikutip dari unggahan Instagram Stories InJourney, Kamis (28/12/2023).

Pada unggahan terpisah, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menyebut proses integrasi ini telah jadi perbincangan sejak pandemi Covid-19. Namun, harus tertahan karena masih berfokus pada penanganan kondisi keuangan perusahaan.

"Kemarin waktu covid, kita tahan dulu, karena memang fokusnya tangani covid, dan memang waktu itu cashflow-nya menjadi fokus. dan in setelah selesai covid kita melihat ini menjadi satu keharusan melakukan untuk melakukan integrasi," kata Tiko.

 

Daftar Perusahaan

Pada unggahan selanjutnya, ditampilkan jajaran direksi dan komisaris dari subholding klaster bandara InJourney tersebut. Yakni, Angkasa Pura Indonesia dan InJourney Aviation Services.

"Inilah jajaran direksi dan komisaris Angkasa Pura Indonesia & InJourney Aviation Services. Selamat bertugas!," tulis unggahan tersebut.

Dalam susunan jajaran direksi dan komisaris perusahaan yang didapat Liputan6.com, berikut daftar lengkap Direksi dan Komisaris subholding baru tersebut;

PT Angkasa Pura I

• Direktur Utama: MMA Indah Preastuty

• Direktur Operasi: Wahyudi

• Komisaris Utama: Erwan Agus Purwanto

• Komisaris: Irfan Wahid

PT Angkasa Pura II

• Direktur Utama: Agus Wialdi

• Direktur Operasi: Agus Haryadi

• Komisaris Utama: Lukman F. Laisa

• Komisaris: Abdul Muis

PT Angkasa Pura Indonesia

• Direktur Utama: Faik Fahmi

• Direktur Strategi & Pengembangan Teknologi: Ferry Kusnowo

• Direktur Komersial: Muhammad Rizal Fahlevi

• Direktur Human Capital: Achmad Syahir

• Direktur Operasi: Wendo Asrul Rose

• Direktur Teknik: Muhammad Suriawan Wakan

• Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Yanindya Bayu Wirawan

• Komisaris Utama: Novie Riyanto Rahardjo

• Komisaris: Cahyo Rahardian Muzhar

• Komisaris Independen: Achmad Syah Reza

• Komisaris Independen: Djamaluddin

PT Angkasa Pura Kargo yang akan bertransformasi menjadi PT Integrasi Aviasi Solusi

• Direktur Utama: Dendi Danianto

• Direktur Integrasi dan Portofolio: Danny P. Thaharsyah

• Direktrur Komersial: Muhammad Putra Pariadi

• Direktur Human Capital: Israwadi

• Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Ajar Setiadi

• Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Danang Parikesit

• Komisaris Independen: Tubagus Fiki Chikara Satari

• Komisaris: Elen Setiadi

• Komisaris Independen: Pardiman

• Komisaris Independen: Agus Santoso

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya