Ini Penyebab Harga Minyak Indonesia Naik Jadi USD 83,70 per Barel

Kementerian ESDM menyebutkan beberapa faktor yang mendorong kenaikan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada Maret 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Apr 2024, 13:41 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2024, 13:41 WIB
Ini Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi USD 83,70 per Barel
Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) mencapai USD 83,79 per barel pada Maret 2024. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) mencapai USD 83,79 per barel pada Maret 2024, atau naik USD 3,69 persen dari ICP Februari yang dipatok USD 80,09 per barel. Kenaikan harga minyak mentah Indonesia itu lantaran kenaikan harga minyak mentah di pasar global.

Adapun rata-rata harga minyak mentah Indonesia ditetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 213.K/MG.03/DJM/2024 tentang harga minyak mentah Indonesia pada Maret 2024.

"ICP Maret 2024 ditetapkan sebesar USD 83,79 per barel. Angka tersebut meningkat USD 3,69 per barel dari ICP Februari yang ditetapkan USD 80,09 per barel,” ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyoro seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM.

Ia menuturkan, kenaikan harga minyak mentah ini sesuai dengan analisis tim harga minyak mentah Indonesia, seiring dengan kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang di antaranya disebabkan oleh serangan Ukraina pada kilang-kilang minyak Rusia.

"Serangan ini berpotensi menganggu pasokan BBM di wilayah Asia dan Eropa dan memunculkan potensi pengetatan pasokan di pasar minyak,” ujar dia.

Di sisi lain, berdasarkan laporan bulanan OPEC dan IEA diperkirakan permintaan minyak yang kuat untuk 2024 dan 2025. Faktor yang juga memengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional antara lain terkait pasokan minyak dunia.

IEA melaporkan pasokan minyak dunia pada kuartal I 2024 turun sebesar 870 ribu bph dibandingkan kuartal sebelumnya akibat penutupan sumur-sumur minyak karena cuaca buruk dan kesepakatan penurunan produksi minyak oleh OPEC+ serta gangguan serangan Houthi di jalur pelayaran Laut Merah.

 

Kawasan Asia Pasifik

Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP
Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP

Untuk kawasan Asia Pasifik, Agus menuturkan, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi adanya peningkatan produksi dan profit sektor industri di RRT pada Januari dan Februari 2024.

Di mana profit sektor industri meningkat 10,2% dari tahun sebelumnya, lebih tinggi dari proyeksi pasar. Hal ini mengindikasikan pemulihan perekonomian RRT sebagai salah satu konsumen energi terbesar.

Indikasi lainnya, peningkatan impor minyak mentah di RRT selama periode Januari-Februari 2024 menjadi sebesar 10,74 juta, 5,1% lebih tinggi dibandingkan impor minyak mentah pada periode yang sama pada tahun 2023.

Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Maret dibandingkan Februari 2024 mengalami peningkatan menjadi sebagai berikut:

-Dated Brent naik sebesar USD 1,56/bbl dari USD 83,93/bbl menjadi USD 85,48/bbl.

-WTI (Nymex) naik sebesar USD  3,80/bbl dari USD 76,61/bbl menjadi USD 80,41/bbl.

-Brent (ICE) naik sebesar USD 2,95/bbl dari USD 81,72/bbl menjadi USD 84,67/bbl.

-Basket OPEC naik sebesar US$2,90/bbl dari USD 81,23/bbl mejadi USD 84,13/bbl.

-Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar USD 3,69/bbl dari US$80,09/bbl menjadi USD 83,78/bbl. 

 

OPEC Pangkas Produksi, Harga Minyak Mentah Dunia Naik

Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)

Sebelumnya diberitakan, harga minyak mentah berjangka pada hari Rabu mempertahankan kenaikan baru-baru ini karena meningkatnya ketegangan geopolitik dan kebijakan OPEC + yang mengangkat harga.

Dikutip dari CNBC, Kamis (4/4/2024), harga minyak mentah Texas Barat kontrak untuk pengiriman Mei naik 28 sen, atau 0,33%, menjadi USD 85,43 per barel.

Brent kontrak untuk pengiriman bulan Juni bertambah 43 sen, atau 0,48%, menjadi USD 89,35 per barel. Harga minyak mentah berjangka berada pada level tertinggi sejak akhir Oktober.

Beberapa anggota OPEC dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, yang disebut OPEC+, secara sukarela memangkas produksi sebesar 2,2 juta barel per hari setidaknya hingga kuartal kedua.

Komite Pemantau Gabungan Tingkat Menteri kelompok tersebut mengakhiri pertemuan pada hari Rabu tanpa merekomendasikan perubahan pada kebijakan produksi OPEC+ saat ini, menurut dua delegasi. Komite hanya dapat membuat rekomendasi untuk dipertimbangkan OPEC+ pada pertemuan formal.

Stok Minyak AS

Kenaikan harga minyak pada hari Rabu tertahan oleh peningkatan stok minyak mentah AS. Persediaan komersial, tidak termasuk cadangan minyak bumi strategis, meningkat sebesar 3,2 juta barel pada minggu lalu, menurut Administrasi Informasi Energi.

Minyak mentah AS dan patokan global telah menguat sekitar 20% dan 16% tahun ini seiring membaiknya ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang akan mendorong pasar minyak mengalami defisit 450.000 barel per hari pada kuartal kedua dan ketiga, menurut Bank of America.

 

 

Ketegangan Geopolitik

Ilustrasi Harga Minyak Dunia Hari Ini. Foto: AFP
Ilustrasi Harga Minyak Dunia Hari Ini. Foto: AFP

Minyak mentah naik minggu ini karena meningkatnya ketegangan geopolitik. Ukraina melanjutkan kampanye serangan pesawat tak berawak terhadap infrastruktur energi Rusia, yang menghantam kilang minyak terbesar ketiga di negara itu.

Dan Iran, anggota OPEC, berjanji akan memberikan tanggapan terhadap Israel, menuduh negara tersebut mengebom konsulatnya di Damaskus dan membunuh tujuh pejabat Korps Garda Revolusi Islam.

Meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran kembali menimbulkan kekhawatiran akan perang yang lebih luas di Timur Tengah yang dapat mengganggu pasokan minyak mentah.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya