Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak stabil pada perdagangan Kamis, 13 Juni 2024 setelah data ekonomi terbaru menunjukkan inflasi menurun di Amerika Serikat (AS). Hal ini berpotensi membuka jalan bagi the Federal Reserve (the Fed) untuk menurunkan suku bunga dan dongkrak ekonomi.
Mengutip CNBC, Jumat (!4/6/2024), harga grosir secara tak terduga turun pada Mei 2024 sebesar 0,2 persen setelah naik pada April 2024, menurut data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang dirilis Kamis pekan ini. Harga minyak telah naik sekitar 4 persen pekan ini, pulih dari aksi jual pekan lalu seiring rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak pada kuartal IV. Analis memandang aksi jual itu sebagai reaksi berlebihan.
Baca Juga
Berikut harga energi pada penutupan perdagangan Kamis pekan ini:
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) atau harga minyak WTI untuk kontrak Juli berada di posisi USD 78,62 per barel, naik 12 sen atau 0,15 persen. Year to date (ytd) atau sepanjang tahun, harga minyak Amerika Serikat bertambah 9,7 persen.
Advertisement
Harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus berada di posisi USD 82,75 per barel, naik 15 sen atau 0,18 persen. Year to date (ytd), harga minyak acuan global menguat 7,4 persen.
Harga bensin RBOB untuk pengiriman Juli sebesar USD 2,41 per gallon, naik 0,89 persen. Ytd, harga bensin melonjak 14,8 persen.
Harga gas alam untuk kontrak Juli USD 2,95 per ribuan kaki kubik, turun 2,82 persen. Ytd, harga gas alam melambung 17,7 persen.
The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga pada Rabu pekan ini dan perkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga, dari sebelumnya diperkirakan sebanyak tiga kali.
Sentimen Apa yang Pengaruhi Harga Minyak?
Adapun suku bunga yang lebih rendah biasanya dongkrak pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak mentah.
Lebih sedikit pemangkasan suku bunga pada 2024 berpotensi sedikit keuntungan untuk harga minyak. Adapun AS melaporkan kenaikan stok minyak secara mengejutkan sebesar 3,7 juta barel. Sedangkan analis prediksi persediaan akan turun. Persediaan bensin naik 2,6 juta barel seiring permintaan bahan bakar tetap lemah.
"Reaksi pasar dan kenaikan harga minyak menunjukkan meningkatnya permintaan dan penurunan volume minyak yang disimpan di seluruh dunia menimbulkan pertanyaan kapan dan bukan apakah,” ujar Analis PVM, Tamas Varga.
Ia menambahkan, seperti penurunan suku bunga, hal ini akan terjadi lebih lambat dari yang diperkirakan.
Selain itu, semakin banyak analis prediksi pasar minyak akan mengalami pengetatan setidaknya sepanjang kuartal III sebelum melemah pada 2025. Analis Redburn Atlantic, Peter Low melihat defisit minyak sebesar 1,7 juta barel per hari atau bph pada kuartal ketiga dan 1,5 juta barel per hari pada kuartal keempat sebelum surplus pada tahun depan.
Advertisement
Harga Minyak dan Harga Gas Global Naik, Cek Harganya di Sini
Sebelumnya, harga minyak mentah berjangka naik pada hari Rabu didorong oleh perkiraan para pedagang akan pasokan yang lebih ketat di akhir tahun.
Namun, kenaikan tersebut dibatasi oleh indikasi Federal Reserve untuk hanya melakukan satu penurunan suku bunga tahun ini dan data persediaan minyak AS yang mengecewakan.
Departemen Energi AS memperkirakan permintaan global naik 1,1 juta barel per hari (bpd) tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 900.000 bpd. Peningkatan permintaan ini mengindikasikan potensi defisit pasokan, sementara produksi dunia diperkirakan naik 800.000 bpd di tahun 2024.
Harga minyak mentah sempat naik hampir 2% di awal hari, tetapi kemudian turun setelah AS melaporkan kenaikan 3,7 juta barel dalam persediaan minyak mentah untuk minggu lalu. Angka ini jauh di atas ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan satu juta barel.
Persediaan bensin juga naik sebesar 2,6 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar 891.000 barel. Permintaan bahan bakar tercatat meningkat 94.000 bpd menjadi sekitar sembilan juta bpd secara total.
Namun, rata-rata harian permintaan bahan bakar masih lesu, yaitu 1,5% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, meskipun musim liburan musim panas telah dimulai.
Daftar Harga Energi
Harga minyak semakin tertekan setelah Federal Reserve mengindikasikan hanya akan melakukan satu penurunan suku bunga tahun ini. Ini berbalik dari perkiraan sebelumnya yang mencapai tiga kali penurunan suku bunga pada bulan Maret lalu. The Fed beralasan bahwa kemajuan dalam pengendalian inflasi masih "terbatas".
Berikut harga energi pada penutupan hari Rabu, dikutip dari CNBC, Kamis (13/6/2024):
- Kontrak West Texas Intermediate Juli: USD 78,50, naik 60 sen, atau 0,77%. Sepanjang tahun ini, harga minyak AS telah naik 9,5%.
- Kontrak Brent Agustus: USD 82,60 per barel, naik 68 sen, atau 0,83%. Sepanjang tahun ini, harga patokan global ini naik 7,2%.
- Kontrak Bensin RBOB Juli: USD 2,39 per galon, turun 0,6%. Sepanjang tahun ini, harga bensin naik 13,8%.
- Kontrak Gas Alam Juli: USD 3,04 per seribu kaki kubik, turun 2,68%. Sepanjang tahun ini, harga gas naik 21%.
Advertisement