Liputan6.com, Jakarta - Mediasi utang menjadi salah satu solusi yang semakin diminati di Indonesia dalam menghadapi masalah keuangan. Namun, meskipun proses ini menawarkan banyak keuntungan seperti menghindari litigasi panjang dan mahal, serta menjaga hubungan baik antara kreditor dan debitor, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam pelaksanaannya.
Dolpheen, sebagai startup mediasi utang terkemuka di Indonesia, membeberkan sejumlah tantangan dalam melakukan proses mediasi utang di Indonesia. CEO Dolpheen Indonesia, Gebylyn Togo mengungkapkan, Dolpheen Indonesia berupaya mengatasi berbagai tantangan unik di pasar Indonesia dengan pendekatan inovatif dan berfokus pada kebutuhan klien, serta memberikan solusi bagi masyarakat yang terjerat utang.
Baca Juga
Menurut Gebylyn, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Dolpheen adalah rendahnya literasi keuangan di kalangan masyarakat Indonesia, dimana banyak individu memiliki pemahaman yang terbatas tentang manajemen keuangan dan utang, yang membuat mereka rentan terhadap jebakan utang dan kesulitan dalam mengelola keuangan secara efektif.
Advertisement
“Pasar utang di Indonesia juga dikenal sangat beragam, dengan berbagai jenis utang dan kreditur yang berbeda, mulai dari bank, lembaga keuangan non-bank, hingga pinjaman online. Kami menggunakan pendekatan holistik untuk mengidentifikasi dan mengelola semua jenis utang klien,” kata Gebylyn dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (7/7/2024).
Selain itu, tambah dia, stigma sosial terkait utang menjadi tantangan tersendiri. Banyak orang enggan mencari bantuan profesional karena takut dengan pandangan negatif dari masyarakat. Namun, Gebylyn menegaskan bahwa Dolpheen memastikan kerahasiaan penuh bagi setiap klien, dengan semua konsultasi dan proses mediasi dilakukan dengan diskresi tinggi untuk menjaga privasi klien.
Peraturan dan regulasi yang kompleks juga menjadi hambatan dalam mediasi utang. Industri keuangan dan utang di Indonesia diatur oleh berbagai peraturan yang seringkali menyulitkan proses mediasi.
“Tak hanya itu, perubahan kondisi ekonomi makro, seperti resesi ekonomi atau pandemi, dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk membayar utang mereka,” ujar Gebylyn.
Hadirkan Layanan WhatsApp
Menyadari berbagai tantangan dalam proses mediasi utang tersebut, Dolpheen pun kini mengumumkan peluncuran layanan WhatsApp terbaru yang dirancang khusus untuk meningkatkan komunikasi dengan pelanggan. Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk menghubungi tim dukungan pelanggan Dolpheen dengan mudah dan cepat, serta memberikan solusi yang efisien dan modern untuk kebutuhan komunikasi pelanggan.
Untuk mulai menggunakan layanan WhatsApp dari Dolpheen, pelanggan hanya perlu mengirimkan pesan ke WhatsApp Dolpheen di nomor 081196010829, lalu mulai mengetikkan chat dengan kata "Halo Dolpheen". Tim dukungan Dolpheen akan segera merespons dan siap membantu segala kebutuhan pelanggan.
"Layanan WhatsApp ini merupakan langkah besar dalam upaya kami untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Kami ingin memastikan bahwa pelanggan kami dapat menghubungi kami kapan saja mereka butuhkan bantuan, dan WhatsApp memberikan solusi yang sempurna untuk itu," tutur Gebylyn.
Lebih lanjut, dia memaparkan berbagai manfaat layanan WhatsApp terbaru ini bagi pelanggan Dolpheen, antara lain yaitu akses mudah dimana pelanggan dapat menghubungi tim dukungan Dolpheen hanya dengan mengirim pesan melalui WhatsApp, tanpa perlu mengunduh aplikasi tambahan atau mengakses situs web yang rumit.
Advertisement
Respons Cepat
Manfaat selanjutnya yakni respon cepat, dimana tim dukungan Dolpheen siap memberikan respons cepat untuk pertanyaan dan masalah pelanggan, memastikan bahwa setiap permintaan dapat ditangani dalam waktu singkat. Gebylyn menegaskan, bahwa Dolpheen memahami bahwa dalam situasi darurat keuangan, kecepatan dan efisiensi sangat penting.
Kemudian manfaat yang terakhir, layanan WhatsApp ini terintegrasi dengan sistem dukungan pelanggan Dolpheen yang sudah ada, sehingga memastikan bahwa setiap pesan yang diterima dapat ditangani dengan efisien dan efektif. Menurut Gebylyn, sistem Dolpheen telah dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada pesan yang terlewatkan, dan semua masalah pelanggan dapat diselesaikan dengan cepat.
“Dengan meluncurkan layanan WhatsApp, Dolpheen Indonesia menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan kepada klien. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah akses dan memberikan solusi yang lebih cepat dan tepat bagi masyarakat yang menghadapi masalah utang,” ujar Gebylyn menambahkan.