Jokowi Sebut Semua Komoditas Pertanian Harus Masuk Industrialisasi hingga Hilirisasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan, komoditas dalam bentuk mentah ini harus di hilirisasi menjadi produk turunan.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jul 2024, 20:57 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 20:56 WIB
Jokowi Sebut Semua Komoditas Pertanian Harus Masuk Industrilisasi hingga Hilirisasi
Semua komoditas perkebunan dan pertanian didorong harus masuk dalam industrialisasi serta hilirisasi untuk meningkatkan nilai jual komoditas. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Semua komoditas perkebunan dan pertanian didorong harus masuk dalam industrialisasi serta hilirisasi untuk meningkatkan nilai jual komoditas.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Lampung Barat, seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/7/2024). "Semua komoditas pertanian kita harus masuk kepada industrialisasi dan masuk ke hilirisasi. Saya melihat di depan banyak produk kopi yang kemasannya sudah bagus dan siap untuk di ekspor," tutur Jokowi di Lampung Barat, Jumat.

Seiring ada industrialisasi dan hilirisasi komoditas perkebunan ataupun pertanian diharapkan bisa dongkrak nilai jual komoditas sehingga menunjang kesejahteraan petani.

"Semua harusnya bisa dilakukan pengemasan yang siap ekspor seperti yang ada di sini," ujar dia.

Jokowi menuturkan, seharusnya perdagangan komoditas perkebunan dan pertanian di berbagai daerah saat ini tidak dilakukan dalam bentuk bahan mentah melainkan menjadi beragam produk turunan.

"Sebaiknya perdagangan komoditas ekspor ini bukan dalam bentuk mentah yang berpuluh-puluh atau sejak ratusan tahun kita lakukan. Komoditas dalam bentuk mentah ini harus di hilirisasi menjadi produk turunan," kata Jokowi.

Jokowi melanjutkan hilirisasi itu dapat dilakukan di Lampung untuk beberapa komoditas unggulan daerah seperti kopi.

"Ini harus di hilirisasi tidak hanya kopi, cokelat, sawit semuanya bisa, baik komoditas perkebunan tapi juga komoditas pertanian," ia menambahkan.

Salah satu petani kopi asal Desa Kambahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat berharap adanya dukungan penerapan hilirisasi produk kopi melalui pembangunan gudang sekaligus pabrik kopi. 

"Harapannya memang ada gudang penyimpanan kopi dan pabrik kopi langsung di sini," ujar seorang petani kopi Syafrudin.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bantu Petani

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: Instagram @jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: Instagram @jokowi)

Jokowi menuturkan, selama ini petani setempat menjual hasil panen kopi hanya dalam bentuk biji belum dipanggang.

"Dengan industrialisasi dan hilirisasi kopi ini setidaknya bisa membantu petani agar kopi tidak dijual terlalu murah karena ada penampungan yang jelas," ujar dia.

Kemudian pasar serta kualitasnya juga jadi terjaga karena tidak ada lagi yang petik asalan. Petani juga menyampaikan ke Jokowi agar bisa membantu setelah panen seperti alat pengering kopi sederhana untuk gabungan kelompok tani kopi.


Jokowi Minta Produksi Kopi Ditingkatkan dari 2 Ton Jadi 9 Ton per Hektare

Ilustrasi segelas kopi
Ilustrasi segelas kopi. (Image by onlyyouqj on Freepik)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, produktivitas kopi dalam negeri saat ini masih pada angka 1-2 ton per hektare. Jokowi ingin produksi kopi di Indonesia ditingkatkan menjadi 8 hingga 9 ton, seperti di negara lain.

"Jadi tugas kita bersama bagaimana membuat produktivitas per hektarenya menjadi naik drastis. Itu bisa terjadi kalau ada perawatan yang baik, pupuk yang baik, ada jarak tanam yang mungkin lebih rapat sehingga produktivitasnya per hektare bisa menjadi lebih naik," ujar Jokowi usai panen kopi bersama para petani di Desa Kembahang, Kecamatan Batubrak, Provinsi Lampung, Jumat (12/7/2024).

Dia mengungkapkan luas lahan perkebunan kopi di seluruh Indonesia sekitar 1,2 juta hektare. Adapun 60 persen lahan perkebunan kopi berada di Kabupaten Lampung Barat.

"Kita memiliki 1,2 juta hektare kopi baik robusta maupun arabika di seluruh Tanah Air Indonesia. Di Lampung Barat ini terbesar ada 60 ribu hektare, tapi memang yang banyak hampir 90 persen disini adalah robusta, arabikanya kira-kira 10-an persen," ujar dia.


Jokowi Minta Mentan Beri Perhatian ke Komoditas Kopi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan gedung Jokowi Learning Center di SMA Kebangsaan Lampung Selatan (Youtube Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan gedung Jokowi Learning Center di SMA Kebangsaan Lampung Selatan (Youtube Sekretariat Presiden)

Jokowi mengatakan permintaan ekspor komoditas kopi dalam negeri terus meningkat, meski harga kopi fluktuatif. Dia pun meminta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberi perhatian terhadap komoditas kopi.

"Inilah yang tadi saya sampaikan ke Menteri Pertanian agar memberi perhatian kepada kopi. Yang paling penting adalah produktivitas per hektarenya harus naik," tutur Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi menyampaikan subsidi pupuk telah meningkat hampir dua kali lipat. Hal ini untuk mendukung para petani dalam meningkatkan produksi.

"Subsidinya juga sama naik dua kali lipat. Jadi kalau saya bertanya ke petani-petani yang padi, kemarin-kemarin dalam dua minggu ini enggak ada masalah," tutur Jokowi.

Dia juga mendorong hilirisasi produk pertanian, termasuk kopi. Menurut Jokowi, hal ini mencakup kemasan yang baik dan siap ekspor, bukan hanya menjual dalam bentuk bahan mentah.

"Semua komoditas pertanian harus masuk kepada industrialisasi, masuk kepada hilirisasi," tegas dia.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya