Pertamina Temukan Harta Karun Baru di Blok Rokan, Jumlahnya Sentuh 3.000 BOPD

Pengeboran sumur Astrea-1 di Blok Rokan merupakan bukti bahwa Pertamina Hulu Rokan terus berkomitmen untuk melakukan pengobaran untuk mencapai target dan menaikan produksi migas nasional.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Jul 2024, 15:20 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2024, 15:20 WIB
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan untuk mengebor 500 sumur di 2022. Foto: Nurmayanti/Liputan6.com
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) (Foto: Nurmayanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar gembira, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan dengan potensi produksi hingga 3.000 barel minyak per hari (BOPD).

Sumber migas baru yang ditemukan oleh Pertamina Hulu Rokan ini melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Astrea-1 yang berada di wilayah Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

EVP Upstream Business Pertamina Hulu Rokan WK Rokan Andre Wijanarko mengatakan, sumur eksplorasi  Astrea-1 di Blok Rokan ini merupakan sumur Komitmen Kerja Pasti (KKP) WK Rokan kepada Pemerintah RI melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang memiliki objektif utama reservoir pada Formasi Pematang Upper Red Bed.

"Temuan sumur migas baru dari Sumur Astrea-1 di Wilayah Kerja Rokan menjadi milestone discoverytepat di perayaan 22 tahun pengelolaan hulu migas dibawah pengawasan SKK Migas," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (17/7/2024).

Sumur tersebut dibor dengan profil directional menggunakan rig pengeboran darat, ditajak pada 10 April 2024 dan mencapai kedalaman akhir pada kedalaman 7.158 kaki pada tanggal 23 Mei 2024.

Saat ini sedang dilakukan pada tahapan Uji Kandungan Lapisan (UKL) oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan pengawasan SKK Migas dengan menggunakan rig workover. Selain itu juga dilakukan serangkaian evaluasi formasi dengan menggunakan e-line logging.

“Pada tahapan Uji Kandungan Lapisan pertama, Formasi Pematang Upper Red Bed berhasil diperoleh laju alir minyak lebih dari 3.063 BOPD. Penemuan sumur eksplorasi ini merupakan penemuan sumur yang ketiga setelah sebelumnya penemuan migas di sumur Sidingin North-1 dan Pinang East-1 serta sumur Mibasa-1 yang mengindikasikan minyak,” jelas Andre.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Burn Pit

Pertamina Hulu Rokan
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera membukukan kinerja produksi minyak dan gas yang baik sepanjang tahun 2022, yang ditandai dengan terpenuhinya target produksi maupun lifting migas, bahkan berhasil melampaui. (Dok. PHR)

UKL sumur eksplorasi bertujuan untuk mengetahui kandungan hidrokarbon ekonomis dari suatu lapisan dan mengetahui karakteristik reservoir yang dilakukan sesaat setelah pengeboran. UKL ini dilakukan dengan cara memproduksikan fluida melalui pipa bor.

“Jika didapatkan hidrokarbon pada saat uji kandungan lapisan, maka laju alirnya diukur untuk kemudian dialirkan menuju burn pit untuk dibakar karena keterbatasan fasilitas produksi pada tahapan eksplorasi. Hal ini umum dilakukan pada proses uji kandungan lapisan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan lingkungan dan mitigasi dampak sosial,” jelas Andre.

Kepala Divisi program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro mengatakan pengeboran sumur Astrea-1  merupakan bukti bahwa KKKS terus berkomitmen untuk melakukan pengobaran untuk mencapai target dan menaikan produksi migas nasional.

“Komitmen pengoboran harus terus dijalankan oleh PHR dan KKKS lainya untuk sama-sama mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, “ kata Hudi.

 


Bantu Capai Target

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) senantiasa mengupayakan keselamatan kerja dan akan terus menjadikannya prioritas utama dalam operasi di WK Rokan.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) senantiasa mengupayakan keselamatan kerja dan akan terus menjadikannya prioritas utama dalam operasi di WK Rokan.

Menurut Hudi,  temuan hidrokarbon minyak bumi dari Sumur Astrea-1 di Blok Rokan merupakan kabar baik saat SKK Migas memperingati 22 tahun pengelolaan huku migas di Indonesia.

"Sebagai wujud implementasi Long Term Planning skin explorasi, penemuan ini akan terus ditindaklanjuti dan proses pengembangan terus berjalan sehingga  terjadi peningkatan produksi yang masif, “ kata Hudi.

Temuan cadangan ini sekaligus sebagai bagian penting dari program pemerintah di sektor energi nasional untuk mencapai target produksi minyak 1 Juta barel per hari dan produksi gas 12 Miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya