IMF Targetkan Pertumbuhan Ekonomi RI Lebih Rendah dari Pemerintah

Tahun 2025 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi mencapai 5,1 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Agu 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2024, 11:30 WIB
Data Pertumbuhan Ekonomi G20 per Kuartal III 2022
Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Berdasarkan data Kementerian Investasi, ekonomi AS per kuartal III adalah 1,8%, sementara ekonomi Korea Selatan adalah 3,1%. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen di tahun ini. Sedangkan, tahun 2025 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi mencapai 5,1 persen.

Diketahui, proyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024 yang menetapkan ekonomi 2024 tumbuh sebesar 5,2 persen. Sedangkan, Asumsi Makro dalam RAPBN 2025 ekonomi Indonesia tumbuh di rentang 5,1 persen hingga 5,5 persen.

"Bank Indonesia menyambut baik hasil asesmen IMF atas perekonomian Indonesia dalam laporan Article IV Consultation tahun 2024 yang dirilis kemarin (7/8)," kata Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Dewan Direktur IMF menyampaikan apresiasi mengenai langkah-langkah kebijakan yang telah ditempuh oleh otoritas Indonesia. Apresiasi tersebut terutama disampaikan terkait beberapa poin penting. 

Pertama, komitmen Indonesia terhadap disiplin fiskal. Kedua, penurunan inflasi sesuai dengan kisaran target yang telah ditetapkan dan kebijakan moneter yang memerhatikan perkembangan data (data dependent), upaya pendalaman pasar dan upaya penguatan efektivitas transmisi kebijakan moneter. 

Ketiga, upaya penguatan kerangka kebijakan makroprudensial. Keempat, agenda pertumbuhan menuju status negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045. Kelima, komitmen untuk mencapai target zero-emission pada 2060 dan langkah-langkah yang diambil untuk membatasi emisi gas rumah kaca dan deforestasi.

Catatan IMF

Dalam laporan tersebut, IMF memberikan sejumlah catatan yang perlu diwaspadai pemerintah Indonesia. Misalnya volatilitas harga komoditas, perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang utama, dan spillover akibat kondisi high-for-longer pada keuangan global. 

IMF memberikan rekomendasi untuk mempertahankan kehati-hatian kebijakan fiskal, mengapresiasi stance kebijakan moneter Indonesia.

Selain itu, pemerintah diminta melanjutkan reformasi untuk melindungi ketahanan sektor keuangan dan mendukung pendalaman pasar keuangan, serta menjembatani kesenjangan struktural untuk mencapai potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Optimisme Kemenkeu

BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,31 Persen
Ratusan kendaraan terjebak kemacetan di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun 2022 mencapai 5,31 persen secara tahunan (yoy), angka tersebut sesuai dengan target APBN 2022 yang dipatok pemerintah sebesar 5,1-5,3 persen (yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara optimis ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen pada 2024. Bahkan, perekonomian nasional diyakini tumbuh sebesar 5,2 persen di tahun ini.

"Kalau di pemerintah kita yakin untuk tahun 2024 Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen, dengan potensi di 5,2 persen," kata Suahasil dalam acara Grab Business Forum di Kempinski Hotel, Jakarta, Selasa (14/5).

Suahasil mencontohkan, perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,11 persen di kuartal I-2024. Dia menilai, angka tersebut merupakan pertanda baik agar ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5 persen di sepanjang tahun ini.

Indikator selanjutnya adalah konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga. Konsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemudian laju inflasi di Indonesia masih tetap terjaga di era suku bunga tinggi. Per April 2024, laju inflasi Indonesia mencapai 3,00 persen secara year on year (yoy).

 

 

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya