Gelar ISEW 2024, Indonesia dan Jerman Kompak Perangi Perubahan Iklim

Pekan Energi Berkelanjutan Indonesia atau Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024 berlangsung dari 10-13 September 2024 di Jakarta.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Agu 2024, 13:15 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 13:15 WIB
Pekan Energi Berkelanjutan Indonesia atau Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kemeterian PPN/Bappenas) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH dan organisasi pelaksana lainnya melalui pendanaan Pemerintah Federal Jerman meluncurkan Pekan Energi Berkelanjutan Indonesia atau Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024. Acara ini akan berlangsung dari 10 hingga 13 September 2024 di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kemeterian PPN/Bappenas) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH dan organisasi pelaksana lainnya melalui pendanaan Pemerintah Federal Jerman, meluncurkan Pekan Energi Berkelanjutan Indonesia atau Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024. Acara ini akan berlangsung dari 10-13 September 2024 di Jakarta.

ISEW 2024 akan menjadi platform penting bagi dialog tingkat tinggi antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jerman, guna mendorong transisi energi global dan nasional. Acara ini juga akan menjembatani kesenjangan antara pembuat kebijakan dan publik, termasuk masyarakat, industri, akademisi, kelompok pemuda, dan pemangku kepentingan non-energi lainnya untuk membahas dan menyatukan topik transisi energi melalui pendekatan multi-pihak.

Selain itu, ISEW 2024 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan teknologi, kebijakan, dan solusi bisnis yang strategis untuk mewujudkan transisi energi Indonesia. Agenda ini juga akan menampilkan hasil kerja sama multi-pihak di sektor energi yang telah dirintis oleh Pemerintah Indonesia, khususnya dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. 

“Panduan nasional, perencanaan strategis, kerja sama yang inklusif dan internasional merupakan kunci untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan. Dengan bekerja sama, kita dapat mewujudkan visi kita dan memimpin jalan menuju Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” mengutip Taufiq Hidayat Putra, Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, dan Informatika, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Transisi Energi

"Transisi energi melalui energi baru terbarukan sangat penting bagi masa depan Indonesia. Melalui kolaborasi dan solusi inovatif, kita dapat mencapai tujuan ambisius kita dan memastikan masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia," mengutip Sahid Junaidi, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Kementerian ESDM.

"Indonesia adalah mitra utama Jerman dalam memerangi perubahan iklim. Kami berkomitmen untuk mendukung tujuan transisi energi Indonesia yang ambisius melalui proyek-proyek kolaboratif dan berbagi pengetahuan. Kami percaya bahwa kolaborasi antara Indonesia dan Jerman sangat penting untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi kedua negara dan juga bagi dunia," mengutip Lisa Tinschert, Direktur Program Energi, GIZ Indonesia/ASEAN.

ISEW 2024 akan merangkum beragam sesi dan kegiatan, termasuk pidato utama dari kementerian/instansi terkait, diskusi panel, lokakarya, pameran, serta business matchmaking. Acara ini akan membahas beragam topik penting terkait energi berkelanjutan, termasuk integrasi energi terbarukan, efisiensi energi, keuangan berkelanjutan, dan transisi energi yang berkeadilan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indonesia Bakal Punya Proyek Amonia Hijau Hybrid Pertama di Dunia

Indonesia akan segera memiliki proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia, inovasi terbaru dari BUMN Pupuk Indonesia.
Indonesia akan segera memiliki proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia, inovasi terbaru dari BUMN Pupuk Indonesia.

Indonesia akan segera memiliki proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia, inovasi terbaru dari BUMN Pupuk Indonesia. Proyek amonia ini akan dimulai pada Agustus 2024 dan menggandeng dua perusahaan besar asal Jepang. Proyek ini juga mendapat dukungan dari pemerintah Jepang melalui hibah sebesar USD 25 juta.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengonfirmasi dukungan ini dalam acara 2nd Ministerial Meeting Asia Zero Emission Community (AZEC).

"Untuk proyek amonia Pupuk Iskandar Muda (anak usaha Pupuk Indonesia), pemerintah Jepang akan memberikan bantuan sekitar 25 juta USD dalam bentuk hibah," ujar Airlangga pada Senin (26/8/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyatakan bahwa investasi dari Jepang menegaskan potensi besar Indonesia dalam proyek energi hijau.

Menurutnya, proyek zero emission sangat menarik bagi pasar internasional karena mendapatkan insentif dan dapat menghasilkan imbal hasil yang lebih rendah jika berfokus pada energi terbarukan.

Kerja Sama dengan Jepang

Proyek ini adalah hasil dari perjanjian kerja sama pengembangan (Joint Development Agreement atau JDA) yang bertajuk Green Ammonia Initiative from Aceh (Project GAIA).

Perjanjian ini melibatkan Pupuk Indonesia, ITOCHU Corporation, dan Toyo Engineering, yang disepakati pada acara AZEC.

 


Bakal Jadi Bahan Bakar Kapal

PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mengembangkan proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia.
Sebagai langkah strategis untuk capai pertumbuhan berkelanjutan, PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mengembangkan proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia. Pengembangan proyek ini dilakukan melalui kerja sama dengan dua korporasi asal Jepang yaitu ITOCHU Corporation (ITOCHU) dan Toyo Engineering Corporation (TOYO). (Dok. Pupuk Indonesia)

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk mengembangkan amonia sebagai bahan bakar kapal. "Proyek ini sangat unik karena merupakan yang pertama di dunia.

Amonia yang digunakan akan diproduksi sebagai amonia hijau, memanfaatkan fasilitas produksi milik Pupuk Indonesia Group di Aceh," kata Rahmad.

Amonia bersih, atau clean ammonia, menjadi penting dalam usaha dekarbonisasi industri, karena dapat menjadi salah satu sumber energi bersih baru yang menjanjikan di masa depan.

Clean ammonia mencakup blue ammonia dan green ammonia yang memiliki jejak karbon lebih rendah, bahkan green ammonia sama sekali tidak menghasilkan emisi karbon dalam proses produksinya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya