Liputan6.com, Jakarta Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menunjukan komitmennya dalam menekan emisi gas rumah kaca. Sepanjang 2024, PHE ONWJ berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca di anjungan lepas pantai Bravo sebesar 355,4 ton CO2eq berkat inovasi perangkat extended vacuum entrainment (EVC).
Di sektor efisiensi energi, PHE ONWJ mampu menurunkan konsumsi bahan bakar diesel engine generator di anjungan lepas pantai KLA di pesisir utara Pulau Jawa sebesar 2.566,08 giga joule.
Advertisement
Sedangkan di sektor program pemberdayaan masyarakat, inovasi Appostraps (alat peredam, pemecah ombak, dan sedimen traps) berhasil mengembalikan daratan yang hilang oleh abrasi seluas 3,6 hektare dengan penambahan garis pantai sekitar 400 meter di pesisir Desa Sukajaya, Karawang.
Advertisement
Atas upaya tersebut, PHE ONWJ memboyong Penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq kepada General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama,.
Muzwir Wiratama mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah berkontribusi dalam pencapaian ini. Menurut Wira, panggilan Muzwir Wiratama, penghargaan ini bukan hanya sekadar pengakuan, tetapi juga tantangan bagi PHE ONWJ untuk terus meningkatkan kinerja di aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
“Penghargaan ini berupakan bukti atas komitmen kami dalam menjaga lingkungan dan berkontribusi terhadap keberlanjutan. PHE ONWJ berkomitmen untuk terus berinovasi, serta memastikan bahwa setiap langkah yang diambil Perusahaan sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Kami akan terus berupaya untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, serta berperan aktif dalam pelestarian lingkungan,” kata Wira.
PHE ONWJ merupakah salah satu dari 85 perusahaan yang meraih anugerah tertinggi untuk sektor lingkungan di Indonesia. Ini kali ketiga PHE ONWJ meraih peringkat Emas, setelah berturut-turut meraih pada 2018 dan 2019.
EVE Ejector, Inovasi PHE ONWJ Kurangi Emisi di Lapangan Migas
PHE ONWJ sukses menghadirkan inovasi EVE Ejector (extended vacuum entrainment ejector) di Lapangan Bravo dan Lapangan Echo, di lepas pantai Laut Jawa. Inovasi ini berhasil meningkatkan kinerja operasi dan perlindungan lingkungan, khususnya stabilitas tekanan pipa bawah laut dan menekan emisi.
Inovasi ini sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk menjalankan operasi yang selamat, andal, efisien dan ramah lingkungan, dengan memastikan gas suar yang dilepaskan sesuai batas baku mutu yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Pembakaran gas suar adalah proses pelepasan gas alam yang tidak terpakai dari peralatan produksi minyak dan gas dengan cara dibakar. Tujuan pembakaran ini untuk mengontrol tekanan, berlebih dalam sistem produksi, untuk memastikan keselamatan operasi migas.
Mengacu Peraturan Menteri ESDM Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Gas Suar pada kegiatan migas, pembakaran gas suar rutin diperbolehkan. Namun, praktik itu menghasilkan emisi.
Pengembangan EVE Ejector dilatarbelakangi kendala kinerja operasi gas di Lapangan Bravo dan Lapangan Echo yang sudah berusia lebih dari 40 tahun. Berbeda dengan alat ejektor lainnya yang berfungsi mengkonversi energi tekanan menjadi energi kinetik, EVE Ejector berfungsi menghisap gas dengan tekanan rendah yang kemudian dimanfaatkan. Hasilnya, inovasi ini tidak saja meningkatkan stabilitas tekanan pipa bawah laut, tapi juga mampu menekan emisi, serta memberikan nilai tambah signifikan bagi kinerja operasi Perusahaan.
Advertisement
VolumeGas
Menurut General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama, permasalahan utama yang dihadapi adalah tingginya volume gas di flow station atau fasilitas pemrosesan migas yang tidak dapat dimanfaatkan karena tekanan rendah dan tidak stabil. Akibatnya, akumulasi gas suar bakar pun meningkat.
‘’Rendahnya tekanan gas suar bakar ini sebelumnya tidak bisa dimanfaatkan. Namun, dengan EVE Ejector, tekanan gas suar bakar yang sebelumnya sangat rendah bisa dinaikkan hingga ke batas minimal pemrosesan. Dampaknya, gas yang sebelumnya hanya dibakar, dapat dimanfaatkan kembali, baik untuk komersial ke industri seperti pupuk, atau dialirkan ke sumur minyak sebagai pendorong hidrokarbon,” terang Muzwir.
EVE Ejector pertama kali diimplementasikan pada 1 Juli 2023. Selama satu tahun penggunaan, terlihat dampak yang signifikan. PHE ONWJ mampu mengoptimalkan 6,6 juta standar kubik gas (MMSCF) menggunakan EVE Ejector.
