Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai bahwa program hilirisasi tambang masih menyimpan banyak peluang yang belum dilaksanakan. Mulai dari hilirisasi produk timah hingga proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME).
"Saya kira masih banyak peluang yang bisa kita lakukan. Timah belum. Batu bara dijadikan gas, DME, belum," ujar Jokowi usai meresmikan injeksi bauksit perdana di Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR), Selasa (24/9/2024).
Baca Juga
Adapun Jokowi pada tahun 2022 sebenarnya telah melakukan groundbreaking proyek DME di Kawasan Industri Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan.
Advertisement
Sayangnya, proyek itu tidak menemui kelanjutan setelah perusahaan asal Amerika Serikat, Air Products and Chemicals Inc., hengkang dari konsorsium hilirisasi tersebut.
Kendati demikian, Jokowi menjamin bahwa program hilirisasi tambang akan terus berlanjut. Ia kemudian menyebut beberapa proyek pengolahan atau smelter di Tanah Air yang sukses dituntaskan dalam waktu dekat.
Mulai dari smelter milik PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE Gresik, Jawa Timur, smelter tembaga dan logam mulia PT Amman Mineral International Tbk di Sumbawa Barat, NTB, hingga fasilitas pengolahan bauksit SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat.
"Satu-satu ini bisa diselesaikan. Kemarin smelter di Sumbawa, PT Amman. Kemudian Freeport selesai. Kemudian fase I ini smelter bauksit SGAR selesai," beber Jokowi.
"Kita harapkan kita tidak mengekspor bahan mentah lagi; semuanya diolah di dalam negeri, nilai tambah di dalam negeri, kesempatan kerja di dalam negeri," ungkapnya.
Ajak Investor
Guna menyukseskan hal itu, Jokowi turut mengajak pihak swasta asing dan dalam negeri untuk ikut terlibat dalam program hilirisasi, melalui skema kerja sama Pemerintah dengan badan usaha (KPBU) hingga membentuk perusahaan patungan atau joint venture.
"Semua yang berkaitan dengan hilirisasi, kerja sama BUMN swasta oke, BUMN dengan BUMN oke, swasta dengan swasta dalam negeri oke. Semuanya dibuka. Kerja sama dengan swasta luar oke," tutur Jokowi.
Jokowi Jamin Prabowo Lanjut Hilirisasi Pangan, Sasar Pertanian hingga Kelautan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamin presiden terpilih, Prabowo Subianto akan melanjutkan program hilirisasi pangan melalui berbagai sektor. Ini diungkapkannya usai meresmikan fasilitas pengolahan bauksit Smelter Grade Alumina (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024).
Proyek smelter bauksit ini merupakan garapan PT Bauksit Alumina Indonesia (PT BAI) sebagai konsorsium PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).
Jokowi mengatakan, peresmian proyek SGAR jadi upaya pemerintah untuk terus melanjutkan proses pengolahan sumber daya alam, khususnya di sektor mineral dan batu bara (minerba). Sehingga negara tak lagi tergantung pada produk-produk impor, dan menciptakan efek pengganda atau multiplier effect. Â
"Kita harapkan kita tidak ekspor bahan mentah lagi semuanya diolah di dalam negeri, nilai tambah di dalam negeri, kesempatan kerja di dalam negeri," ujar Jokowi.Â
RI 1 menyebut, satu per satu proyek smelter di Tanah Air telah sukses dituntaskan dalam waktu dekat ini. Mulai dari smelter milik PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE Gresik, Jawa Timur, hingga smelter tembaga dan logam mulia PT Amman Mineral International Tbk di Sumbawa Barat, NTB.Â
Tak berhenti di situ saja, ia menambahkan, dirinya juga telah mengamanahkan Prabowo Subianto untuk melanjutkan program hilirisasi di sektor lainnya, khususnya pangan.Â
Program hilirisasi pangan nantinya akan turut menyasar sejumlah bidang yang menyimpan harta karun komoditas. Mulai dari pertanian, perkebunan, hingga kelautan.Â
"Saya juga diskusi panjang dengan pak Prabowo beliau akan memulai hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, dan kelautan," kata Jokowi.Â
"Artinya sektor pangan juga akan masuk ke proses hilirisasi. Dan itu nilai tambah akan berada di dalam negeri," tegas dia. Â
Advertisement