Menko Airlangga Galang Dukungan Negara Anggota Perdagangan Trans-Pacific

Menko Airlangga Hartarto menuturkan, komitmen dan mendapat dukungan kuat bagi Indonesia untuk bergabung dalam CPTPP untuk perdalam keterlibatan dalam kerangka kerja sama ekonomi global.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Sep 2024, 19:15 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2024, 19:15 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Rabu (25/9/2024). (Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Rabu (25/9/2024). (Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengundang seluruh Duta Besar dari 12 Negara Anggota Comprehensive and Progressive Agreement to Trans Pacific Partnership (CPTPP), pada Rabu (25/9/2024).

Tujuan utama dari pertemuan kali ini yakni menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada CPTPP karena surat permintaan resmi aksesi telah dilayangkan pada 19 September 2024 kepada Selandia Baru selaku depository country.

Menko Airlangga juga menyampaikan komitmen dan mendapat dukungan kuat bagi Indonesia untuk bergabung dalam CPTPP guna memperdalam keterlibatan dalam kerangka kerja sama ekonomi global.

"Surat Indonesia dilayangkan dan satu hari kemudian Menteri Perdagangan Selandia Baru langsung merespon, karena memang prosesnya sudah lama dan kami sudah melakukan juga penyampaian niat Indonesia untuk aksesi dalam Nikkei Forum di Jepang kemarin dan mendapatkan respons yang baik, ungkap Menko Airlangga, di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta,dikutip dari keterangan resmi, Rabu (25/9/2024).

Ia menambahkan, pada saat ini langkah yang Indonesia ambil ini terutama melengkapi proses aksesi Indonesia ke OECD yang juga tujuannya untuk menggerakkan reformasi struktural di dalam negeri dan membuka pasar untuk reformasi Indonesia.

“CPTPP ini merupakan perjanjian perdagangan antar ekonomi. Pengajuan Indonesia dianggap tepat waktu karena Desember nanti, Inggris akan menjadi salah satu negara pertama yang masuk dalam CPTPP, dan Inggris memproses aksesinya dalam waktu 2,5 tahun,” lanjut Menko Airlangga.

Keanggotaan Indonesia pada CPTPP tidak hanya memberikan keuntungan bagi perekonomian dalam negeri, namun juga akan memberikan manfaat kepada CPTPP. Bagi Indonesia, terdapat beberapa peluang yang akan tercipta yaitu pertama akan membuka akses pasar baru karena ada beberapa negara CPTPP yang belum memiliki perjanjian dagang, antara lain Kanada, Meksiko, Inggris dan Peru. 

Kedua, peningkatan ekspor ke negara CPTPP sebab sesuai dengan kajian awal bahwa ekspor Indonesia diproyeksikan akan meningkat sebesar 19% jika bergabung ke dalam CPTPP.

Buka Akses Pasar

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Rabu (25/9/2024). (Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Rabu (25/9/2024). (Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)

Ketiga, membuka akses pasar ke Amerika Serikat secara tidak langsung melalui Kanada atau Meksiko yang sejalan dengan peningkatan daya saing produk nasional.  Keempat, terjadi peningkatan investasi asing langsung yang diproyeksikan sebesar 11% dengan didorong penciptaan lingkungan investasi yang lebih transparan.  Kelima, peningkatan nilai PDB yang diprediksi sebesar USD1,6 miliar.

Sementara bagi CPTPP, bergabungnya Indonesia akan membuka peluang baru dan memperdalam integrasi regional bagi anggota CPTPP.

Hal itu juga akan memberikan nilai tambah CPTPP sebagai blok perdagangan regional yang modern, sekaligus meningkatkan meningkatkan integrasi ekonomi dengan ASEAN mengingat posisi Indonesia yang strategis di ASEAN. Oleh karena itu, dalam pertemuan ini, para Duta Besar Negara Anggota CPTPP menyampaikan dukungan terhadap proses aksesi Indonesia ke dalam CPTPP.

Menko Airlangga juga menjelaskan dengan bergabung dalam CPTPP, ke depan, Indonesia akan menerapkan kebijakan perdagangan dengan standar tinggi sehingga akan meningkatkan volume ekspor dan impor, serta pada ujungnya juga akan meningkatkan volume perdagangan antar negara CPTPP.

 

Ketentuan

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Rabu (25/9/2024). (Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Rabu (25/9/2024). (Foto: Kemenko Bidang Perekonomian)

"Peru misalnya tadi memberikan testimoni bahwa keanggotaan mereka di CPTPP meningkatkan ekspor, demikian pula Vietnam. Jadi Indonesia bukan negara pertama di ASEAN, tetapi Vietnam, Brunei, Malaysia, dan Singapura sudah menjadi anggota ekonomi CPTPP. Tentunya kita berharap sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan sebagai satu-satunya negara G20 di ASEAN bahwa keanggotaan CPTPP di Indo-Pasifik ini akan memperkuat posisi Indonesia," papar Menko Airlangga.

Menko Airlangga mengatakan, ketentuan-ketentuan dalam CPTPP secara umum sudah disepakati di berbagai perjanjian internasional seperti dalam kerangka WTO, RCEP, ASEAN, serta proses aksesi OECD.

"Maka itu, kita hanya memerlukan beberapa penyesuaian peraturan perundang-undangan untuk memenuhi komitmen di CP-TPP," ujar dia.

Turut hadir dalam pertemuan ini yakni di antaranya Y.M. Duta Besar Selandia Baru, Y.M. Duta Besar Australia, Y.M. Duta Besar Chili, Y.M. Duta Besar Jepang, Y.M. Duta Besar Inggris, Y.M. Duta Besar Singapura, Y.M. Duta Besar Vietnam, Konselor (Pertanian) dan Komisioner Perdagangan Regional Kedubes Kanada.

Selain itu, Konselor Menteri untuk Ekonomi Kedubes Malaysia, Wakil Ketua Komisi Kedubes Peru, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, dan Staf Ahli Diplomasi Ekonomi Kemenlu.

 

Indonesia Ikut CPTPP

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: istimewa)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: istimewa)

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, Indonesia bergabung dalam Comprehensive and Progressive Aggrement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dapat memperluas ke berbagai negara dan mendorong reformasi struktural dalam negeri. Hal ini juga jadi alasan Indonesia sedang melakukan proses aksesi untuk bergabung dalam CPTPP.

"Dan hari ini kita telah tindak lanjuti dengan diskusi dengan negara-negara terkait. Surat Indonesia dilayangkan dan satu hari kemudian Menteri Perdagangan New Zealand itu langsung meresponse," ujar Airlangga dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (25/9/2024). 

Airlangga mengatakan, proses aksesi ini telah dilaporkan langsung kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto dan mendapatkan arahan untuk segera memulai proses.

"Kami juga sudah melaporkan kepada Presiden terpilih dan arahan dari Presiden terpilih juga untuk segera memulai proses. Dengan demikian CPTPP ini yang perjanjian perdagangan antarekonomik. Jadi saya tegaskan bahwa ini perjanjian perdagangan antarekonomik karena dulu induknya daripada APEC sehingga tentu yang bekerjasama adalah economic countries," tutur dia. 

Airlangga berharap keanggotaan di CPTPP dapat membuka peluang perdagangan di berbagai negara, termasuk Meksiko dan Peru, serta memberikan akses yang lebih baik ke pasar Kanada dan Amerika Latin. 

 

Bakal Kerek Ekspor

Neraca Perdagangan RI
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Surplus ini didapatkan dari ekspor September 2021 yang mencapai US$20,60 miliar dan impor September 2021 yang tercatat senilai US$16,23 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Dan tentu dengan CPTPP ini kita melakukan kebijakan yang dengan standar tinggi sehingga dengan demikian perdagangan import dan ekspor semakin meningkat dan juga ujungnya akan meningkatkan perdagangan antar negara CPTPP," ujar Airlangga. 

Airlangga mengatakan, dari pengalaman negara-negara seperti Peru dan Vietnam menunjukkan keanggotaan CPTPP dapat meningkatkan ekspor secara signifikan.

Sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan satu-satunya negara G20 di kawasan tersebut, keanggotaan CPTPP akan memperkuat posisi Indonesia di Indo-Pasifik. 

Dalam konteks ini, benchmark terhadap regulasi internasional menjadi penting untuk memastikan bahwa Indonesia dapat bersaing di tingkat global. 

"Jadi tentunya kita berharap sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan sebagai satu-satunya negara G20 di ASEAN sehingga keanggotaan CPTPP di Indo-Pasifik ini memperkuat posisi Indonesia," tutur Airlangga. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya